24

16.2K 201 14
                                    

Haloo bebeb" ku....
Apa kabar?
Gimana perasaan kalian ditahun 2022 ini?
Semoga baik dan terus baik, OK!


💚 Happy reading 💚


°•○●○•°

"Hey epribadeh...Ecan in the house yow."

"Kesini mulu lo, kaga punya rumah ha??"

"Astaga, jahat mulut lo Jenong."

Drama seperti biasa saat ada Ecan, tapi gakpapa, my fullsun my moodboster☺

"Diraaa abang bawa pizza nih!" Rempongnya Jovan demi membalikkan mood adik kesayangannya.

Dan drama dimulai kembali...

"Kamu beliin dia pizza mas?

"It's my dream mas! not her! Aku yang laper dari tadi dan pengen pizza, it's my dream mas! "

"Astaga Can kere amat lo, sini gue beliin dah setokonya sekalian." Leo yang sedari tadi hanya memperhatikan drama Ecan akhirnya ikut juga.

Sedangkan Dirga yang jijik, melempar Ecan dengan bantal sofa yang sedang ia peluk tadi.

Seperti sebelum-sebelumnya, mereka semua berkumpul dirumah Jovan, ditambah sekarang ada orang yang sedang tak ingin Dira temui, mulai aktif nongkrong kembali, iya Rendi.

Sekarang lelaki tampan itu sedang meminum soda dan duduk disebelah Nana, berhadapan dengan Dira yang duduk diapit oleh Jovan dan Tiyan.

"Bini lo kaga ikut Ren?" Aiss, hawa panas menerpa perasaan Dira, kurang ajar batinnya menyumpahi Yudha.

"Udah malem kali, kagak keluar dia mah." Jawab Rendi.

"Anak rumahan bro..." seru Yudha membuat yang lain tergelak.

"Kita-kita juga anak rumah nih bang." Ucap Jalu dan mendapat toyoran dari Jeno.

"Lah bener kali, nih kan kita main dirumahnya bang Jo."

"Iye dah serah lo cil." Jalu cemberut kemudian  bersandar di bahu Leo.

"Bosen elah, ToD kuy lah." Ajak Ecan yang tidak tahan dengan keheningan walau hanya sekejap.

"Oke oke, let's go!"

"Oh yaw oh yaw" Ini Nana lagi full batre guys.

"Yang berumur dulu dah, biar berkah."

"Kampret lo Can!" Ujar Jovan, yang lain termasuk Dira hanya tertawa senang.

"Udah, yok mulai..."

Botol air mineral yang Jovan putar, berhenti di Jay.

"Waah, truth or dare?!" Tanya Jovan pada sohibnya itu.

"Truth ae lah." Jawab Jay sambil menyugar rambutnya kebelakang.

"Lo kemaren abis dari hotel sama siapa? Hahahaha."

"Yaah oke dah gue jawab, udah gue duga sih lo bakal tanya gini."

"Cepetan bang, bertele - tele lo." Ujar Ecan.

"Ga sabar amat lo malika, gue sama Rosa bro." Ucap Jay kemudian tersenyum dengan alis terangkat sebelah, merasa bangga dengan yang ia katakan.

"Haa?! Kakaknya si Markonah itu?" Jay mengangguk-angguk.

"Waah gila, Markonah kayaknya religius gitu, kakaknya kok mau lo ajak ke hotel bang?" Nana dalam mode kepo maksimal.

"Yaah, soalnya gue kan hot and sugar daddyable banget ga sih." Yang lain kesal degan jawaban Jay, melempari lelaki itu dengan berbagai macam barang yang ada didekat mereka.

"Lanjut-lanjut" seru Yudha yang tidak ingin kenarsisan Jay berlanjut.

Setelahnya, botol berhenti di Ecan.
Oke ini saatnya untuk yang lain menistakan orang yang kerap kali menjahili mereka.

"Truth or Dare?!" Seru Jalu dengan wajah sumringah.

"Apaan lo, bang Jay harusnya yang nanya, bukan lo!" Protes Ecan.

"tinggal jawab juga, ribet amat lo." Ujar Dirga.

Ecan menatap sinis Dirga, kemudian berkata "Dare wae lah."

"Cium yang ditengah-tengah Jo sama Tiyan gih." Ujar Jay.

Dira yang merasa langsung protes, "Kok aku sih?"

Dira melihat ke arah Rendi berada, tampaknya lelaki itu biasa saja, aah lupa mungkin lelaki itu sudah tau kalau Dira memang sekarang kerap dijadikan mainan teman-temannya.

"Kagak ah" Ujar Ecan dan membuat Dira cukup terkejut.

"Alah padahal seneng kan lo, gak usah pencitraan deh." Sahut Jeno.

Jovan mengusap-usap bahu Dira.

"Oke oke fine." Pasrah Ecan, Dira udah deg-deg an bakal dicium didepan mas crush.

Ecan mendekat kearah Dira, dan...

Cup.

Dira yang tadi sudah memejamkan mata, langsung terbelalak merasakan dahinya lah yang di cium cukup lama oleh Ecan, bukan bibirnya. Ecan juga mengusap puncak kepala Dira dengan sayang setelahnya.

°•○●○•°

⭐ + 💬 = 😍

Gemes banget komenan kalian xixi
Jadi pengen cubit ginjalnya, canda...

Sorry ya, kalau masih ada typo✍

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang