SALENA||7

82 86 17
                                    


welcome ke cerita aku guys.....
sebelum baca vote + comment yaaa
gak ribet kok....

happy Reading

"Lo duluan yang cari gara-gara!!"
"Eh diam lo!!"
"Kurang ajar nih bocah!!!"
"Cantik doang tapi penakut!!!"
"Kurang ajar lo!!"

Suara keempat cewe yang saling menyalahkan satu sama lain, membela diri masing-masing. Membuat ruangan yang tadinya hening menjadi sangat ribut sebab ocehan mereka berempat.

"DIAM KALIAN!!!!!" tegas buk Yessi___guru BK paling killer
sontak membuat keempat cewe tersebut diam tak berkutik, memandang satu sama lain.

"SAYA TIDAK MAU SIAPA YANG BENAR ATAU SALAH, MENURUT SAYA KALIAN SEMUA SALAH. KALIAN SEMUA UDAH BUAT ONAR DI SEKOLAH MALAH SALING MENYALAHKAN LAGI!!!" protes buk Yessi menatap keempat cewe itu dengan tatapan maut

"Ta-api buk mereka duluan yang mulai duluan" balas Salena dengan gugup

"SAYA GAK PEDULI, POKOKNYA KALIAN SEMUA HARUS MEMBERSIHKAN TOILET SEKOLAH, DAN HARUS BERSIH!!!!!PAHAM!!!!"

"Lah buk, itu bau banget nanti kulit saya hancur" ucap Raquel Mendramatis sambil memegang kulitnya

"MAU SAYA TAMBAHIN?" timpal buk Yessi

"Ehhh jangan buk," balas mereka

"Yaudah kenapa masih disini??Cepat gerak!!!!!" perintah buk Yessi menggusir keempat cewe tersebut.
Sontak membuat keempat cewe itu kocar-kacir meninggal ruangan yang menakutkan itu..

Mereka terkejut mendapati Alvino yang menunggu didepan ruangan, Menatapnya heran. Untuk apa dia kemari?

"My love al pasti nungguin aku ya?" ucap Clara tersenyum manja dihadapkan Alvino

"Idih macam monyet yang minta makan" ledek Lisda

"Eh mulut tuh dijaga!!! Cewe secantik gua lo bilang monyet!!Mata lo aja picek!" protes Clara

"Salena ikut gua" timpal Alvino singkat menatap Salena

Sontak membuat ketiga cewe itu menatap heran kearah Salena, baru kali ini seorang Alvino ngajak cewe untuk ngobrol dengan nya, biasanya jangan kan ngomong empat mata menyapa cewe aja gak pernah..

Salena hanya menatap mereka  sekejap lalu menatap Alvino, dan mengerti apa maksud. Kini Alvino akan memarahinya atau akan ceramah tujuh hari tujuh malam.
"Mampus gua" gumannya dalam hati

Salena mengikuti Alvino yang jalan didepannya dan meninggal kan lisda dan dua cecurut itu, tidak peduli apa kata mereka karena sekarang dia harus menahan batin akan diomelin Alvino

"Kenapa berantam!!" ucap Alvino dengan suara sedikit keras, kini Alvino dan Salena telah berada di taman belakang sekolah, yang lumayan sepi.

"Tadi Salena hanya membela diri" balas Salena menunduk tak berani menatap manik mata milik Alvino

"Membela diri gak harus gini Sal" timpal alvino dengan suara sedikit lembut, karena dia tau sekarang Salena bener-bener sangat takut

"Tapi mereka yang salah bang, mereka marah gak jelas karena mereka tau kalau kemarin abang pergi sama Salena" balas Salena yang terdengar isak suara tangisnya

"Ehh jangan nangis Sal, abang minta maaf" Alvino yang merasa bersalah lalu memeluk erat sang adik hingga tangisan Salena pecah di dada bidang Alvino.

Tanpa mereka sadari ketiga gadis yang mengintip dari pojok tembok yang lumayan jauh sehingga mereka tidak mendengar apa perbincangan kedua remaja itu, yang mereka dapati hanya kalau Alvino dan Salena BERPELUKAN!!!

SALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang