Seperti biasa kini Salena dan juga Lisda berada didalam kelas yang hening, semua siswa sedang sibuk mempersiapkan untuk perpisahan dengan guru IPA biologi mereka.
"Sedih amat gua pak Jupi malah pindah tugas" Lisda yang memainkan pena nya diatas meja
"Gua juga" balas Salena
Lisda yang segera membuka tas nya dan menunjukkan sebuah kotak kecil kehadapan Salena
"Apa nih?" tanya Salena bingung
"Kado buat pak jupi"
Berbeda dengan kelas Alvino yang super duper paling ribut dan heboh memikirkan suprise apa yang akan mereka tampilkan di aula nanti
"Gua mau kasih puisi buat pak Jupiter gua woi!!" teriak Baim yang berlari ke depan kelas
"Sejak kapan lo bisa puisi? sedangkan bahasa lo aja masih perlu diperbaiki" timpal Jesika
"Pokoknya dari gua pribadi akan tampilkan puisi gua buat bapak planet kita!" jelas Baim
"Serah lo" balas mereka
Setelah mendapat persetujuan dari penghuni kelas nya, Baim segera menuju bangku nya dan mengambil pena juga kertas kosong dari tas nya
"Tumben si ban mau buat puisi" Galang yang menatap heran kearah Baim
"Lo kayak gak tau aja, pak Jupi kan guru favorit dia" timpal Alvino
"Bukan Baim aja tapi seluruh siswa disini menjadi fans nya pak Jupi" timpal Bagas
Alvino cs yang memperhatikan pergerakan Baim yang sedang sibuk mencoret lembaran kosong yang berada di meja nya.
"Kita gak ada gitu kasih persembahan buat pak Jupi?" tanya Togi
"Gua belom kepikiran" Bram membuka suara
Adimas yang berlari menuju kelas dan segera menghampiri temannya yang sudah lebih dulu dikelas
"Lo dari mana aja hah!" protes Galang
"Gua habis minta izin ke satpam dan beli ini" Adimas yang mengatur napasnya lelah dan menunjukkan kantong plastik yang berisi kotak lumayan besar
"Apa ini?" serentak mereka semua
Adimas yang langsung membuka kotak yang lumayan besar dihadapannya
"Cake!" monolog mereka
"Cute kan! ada gambar planet nya biar sama kayak nama bapak itu JUPITER" jelas adimas memperjelas kan nama Jupiter
"Tumben lancar otak lo" timpal Bagas
"Otak gua ditakdirkan bekerja di saat mendesak aja" balas Adimas terkekeh dihadapan sohib nya
"Harus berapa dollar gua tabok otak lo biar menjadi waras?" Galang yang menggeleng kan Kepala nya
"Serah lo, yaudah sekarang kita ke aula yok!" pinta Adimas
Dan semua sorot mata mereka memandang Baim yang masih sibuk merangkai kata demi kata
Baim yang merasa diperhatikan segera menoleh kearah mereka
"Kalian duluan aja, gua nyusul" Balasnya"Oke"
***
Alvino cs yang duduk berdekatan dengan Salena dan juga Lisda yang berada di duduk paling depan sehingga membuat mereka berdua sangat risih atas kehadiran Alvino cs."Geser dikit yank" ucap Bagas duduk disamping Lisda
"Ihh gak usah harus pakai bahasa itu, jijik gua!" protes Lisda memukul lengan Bagas
KAMU SEDANG MEMBACA
SALENA
Teen Fiction"𝗥𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗶𝘄𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂"