welcome ke cerita aku guys...
jangan lupa pencet bintang nya...***
"DINGMAS! GUA TABOK PALA LO PAKAI SAPU, JAUH-JAUH GAK LOH!?" Teriakan Baim yang menggema didalam kelas, cowo itu yang naik di meja guru dengan wajah yang sangat panik"BILANG APA HAH?!" ujar Adimas sambil mengangkat tanggannya yang memegang cacing yang lumayan gede.
"BUANG GAK ITU!?" balas Baim mengancam
Adimas dan yang lain tertawa ngakak melihat Baim yang sangat ketakutan. Adimas yang semakin menantang dan mendekat kan ke arah Baim.
"Yaelah ban, cacing itu gak akan makan lo kok." cibir Clara mengejek
"Badan doang kayak buto ijo, sama cacing kocar-kacir" timpal Bagas terkekeh
"Sialan lo semua!!" protes Baim
"Masukkan ke celana nya Dim" ujar Bram memberikan saran kepada Adimas
"Bener tuh," Adimas yang mulai mendekat dan mengangkat tangan nya kehadapan Baim
"Kurang ajar! Jauh-jauh lo setan dari gua!" Baim semakin ketakutan
"Lucu tau ban," timpal Adimas menggoyang cacing nya
"Lucu jidat kau! Buang gak?" balas Baim menunjuk kearah Adimas
Adimas yang tak peduli akan ocehan Baim dan langsung naik ke atas, semakin dekat dengan Baim yang menjerit ketakutan
Adimas yang langsung menaruh cacing tersebut kedalam saku baju Baim.
"Setan lo, kurang ajar. Ambil Dim!" teriak histeris Baim Sambil menghempit kedua kakinya
"Celana lo basah anjir" ucap Alvino menatap Baim
Sontak membuat penghuni kelas tertawa keras, karena melihat celana Baim yang basah. Dan parah cewe segera menutup kedua mata mereka
"Zina mata gua njir" omelan Jesika
"Bauuu Im!!" teriak Clara
Adimas yang langsung mengambil cacing yang ia taruh di saku Baim dan bergegas turun
Baim yang merasa malu langsung berlari meninggalkan kelas, yang langsung diikuti oleh Adimas
"Ban tunggu gua!" teriak Adimas mengejar Baim
"Sial, perut gua sakit njir" Bram yang memegang perutnya
"Bengek gua sumpah!" Bagas meredahkan tawanya dan mengatur napas
"Humor gua receh gila!" timpal Togi menggeleng kepala
"Kasian ditambah ngakak gua mah, baru sembuh perut gua jadi kumat lagu, wkwk" timpal Galang memegang pundak Bram dan mengatur napas
"Ngambek ntar lagi tuh anak" ucap Alvino yang langsung berdiri "Kita susul Baim sama Adimas, kasian!" timpalnya
Pentolan geng Silent meninggal kan kelas dan langsung pergi ke toilet untuk mencari keberadaan Baim dan Adimas.
"Ban bocor, pakai ini nah" ujar Togi yang mengatur napasnya karena berlari dari ruang pakaian sekolah
"Macam kilat lo, cepat amat larinya" timpal Bram
"mantan atletik nih!!" balas Togi membanggakan diri
"Jahat lo semua!" protes Baim yang bergegas mengambil celana dari tangan Togi
"Kalau jahat gak mungkin gua ambil ini buat lo ban" balas Togi
"Emang cucok deh nama lo ban bocor" Adimas mengejek

KAMU SEDANG MEMBACA
SALENA
Ficção Adolescente"𝗥𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗶𝘄𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂"