Salena yang sedari tadi menggurung diri didalam kamar, dengan pikiran bingung menatap kosong atap kamarnya
Padahal hari ini dia sudah berjanji dengan seseorang yang berada didalam panggilan nya kemarin, rasa takut yang menggundang dirinya. Dengan keberanian yang kuat Salena segera berdiri dari kasur nya
"Semangat Sal, apapun yang terjadi lo harus kuat!" monolog nya
Salena yang langsung mengambil tas dan juga handphone nya lalu bergegas menuju ke teras rumah, menunggu taxi online yang sudah dia pesan.
"Atas nama mbak Salena?" sapa pria yang membuka jendela mobilnya
"Iya mas, ini taxi yang saya pesan?" tanya Salena
"iya mbak, silahkan masuk"
Salena yang langsung membuka pintu mobil dan segera masuk "Ke rumah sakit harapan kasih ya mas!"
"Baik mbak"
Segera mobil salena melaju membelah jalanan, suasana yang begitu terik bahkan hingga tembus di kaca jendela mobilnya. Selama di perjalanan Salena hanya menatap kosong kearah jalanan yang begitu ramai
Cukup 25 menit diperjalanan, sekarang Salena telah berada di area rumah sakit tempat dia akan bertemu dengan pria yang menelepon nya kemarin.
Tanpa lama-lama Salena segera masuk ke dalam rumah sakit itu dan menjumpai salah satu perawat di sana.
"Permisi mbak, apakah saya bisa bertemu dengan dokter Ridwan?Sebelum nya saya sudah mengatur janji dengan beliau" sapa Salena
"Dokter Ridwan sudah berada diruangan nya mbak, mbak tinggal lurus dan disitu ada nama tempat ruangan dokter Ridwan" balas perawat itu mengitruksi
"Terimakasih"
Salena yang langsung berjalan menuju ruangan yang dimaksud oleh perawat tadi.
"Permisi" Salena yang mengetuk pintu ruangan memastikan ada orang didalam nya
"Silahkan masuk" balas seseorang dari dalam
Salena yang segera membuka pintu ruangan nya dan segera masuk
"Salena?" Sapa pria itu menatap Salena
"iya dok"
"Silahkan duduk, Sal" pintah dokter Ridwan
Salena yang langsung menarik kursi didepan nya dan segera duduk berhadapan dengan seorang dokter didepannya
"Kalau boleh tau, ada apa dokter memanggil saya?" tanya Salena
dokter Ridwan yang langsung menutup laporan pasien yang dia pegang dari tadi "Saya saudara dari dokter Agung, dan dia adalah dokter pribadi kamu kan?"
"Iya dok, lalu?" tanya Salena penasaran
"Dokter agung sedang ada tugas di Malaysia jadi saya akan menggantikan beliau untuk sementara" balas dokter Ridwan
"Terimakasih dok, sudah berkenan untuk menjadi dokter pribadi saya" Salena yang tersenyum ramah
"Saya memanggil kamu kemari ada berita buruk yang akan saya sampaikan" jelas dokter Ridwan
Salena yang seketika terdiam dan mematung, rasa takut mengundang dirinya sekarang
"Berita buruk apa dok?" tanya Salena sedikit ragu
"Apa kamu sanggup mendengar semua ini?" balas Dokter Ridwan menatap Salena meyakinkan, dan hanya dibalas anggukkan oleh Salena
"Jadi begini! Kanker kamu sudah semakin ganas, dan sudah melalui tahap stadium 4" jelas dokter Ridwan menatap Salena penuh prihatin
"Apakah saya bisa sembuh dok? Salena yang sangat terkejut atas ucapan dokter Ridwan

KAMU SEDANG MEMBACA
SALENA
Ficção Adolescente"𝗥𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗶𝘄𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂"