Sebelum baca vote dan comment dulu!!!!
Cuaca yang begitu panas, matahari yang sangat menyengat membuat ketiga gadis yang berada di pemakaman umum harus menahan terik nya matahari.
Kini SCL girls mengunjungi pemakaman kedua orang tua Salena sesudah mengunjungi pemakaman nyokap Clara
Lisda yang melihat kedua sahabat nya yang sangat sedih semua tercampur aduk, antara rindu dan menerima kenyataan. Lisda sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa berkumpul dengan keluarga nya tapi berbeda dengan kedua sahabat nya, yang satu hidup tanpa belaian kedua orang tua nya, dan yang satu nya lagi harus ditinggal oleh ibu nya.
"Sal, Clar!! gua tau lo berdua sangat terpukul, tapi gimana pun lo berdua harus semangat dan jangan sedih gini. Kasian orang tua kalian!" Lisda yang mengelus pundak kedua sahabat nya prihatin
"Di hidup gua cuman nyokap yang selalu ada buat gua" balas Clara
"Bahkan dulu gua belom terlalu kenal orang tua gua, gimana wajah nya, dan saat gua kangen sama mereka, gua cuman bisa melihat foto mereka" timpal Salena mengelus batu nisan kedua orang tua nya
"Di dunia ini yang tidak bisa kita tentang, mau atau tidak mau, terima atau tidak terima! adalah kematian guys" Lisda yang semakin sedih melihat mereka "Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, makanya selagi kita diberi waktu yang gak tau sampai kapan, kita harus pergunakan itu dengan baik" balas Lisda
"Gua kuat kok," Clara yang menarik napas panjang
"Gua juga!" balas Salena
"Yaudah sekarang kita pergi yok, ntar kalian makin nangis kelamaan disini" ajukan Lisda
"Kalian berdua duluan aja, gua mau curhat bentar!" pinta Salena
"Oke"
Lisda dan Clara yang segera meninggalkan Salena sendiri untuk bisa berbicara dan curhat di makam kedua orang tua nya.
Dan Salena yang terus menerus mengelus dengan lembut batu nisan kedua orang tua nya, dengan mata yang memerah menahan tangis, mengecup batu nisan dihadapan nya dengan kasih sayang mengharapkan kedua orang tua merasakan apa yang dia rasakan sekarang.
"Pa, ma!! ini Salena, sekarang Salena udah gede tau ma udah bisa masak, beresin rumah. Meskipun Salena tumbuh besar tanpa kalian berdua, tapi Salena bersyukur kok karena papa sama mama udah berikan Salena kedua abang yang sangat sayang sama Salena, dan juga papa mama tau! Salena punya teman-teman yang juga sangat sayang sama Salena ma, pa! yang tadi itu nama nya Lisda sama Clara! ya meskipun mereka sangat resek tapi mereka itu the best pokoknya!"terdengar suara isakan Salena dengan air mata yang jatuh dengan deras
"Mama sama papa tungguin Salena ya!! setelah urusan Salena selesai kita akan kumpul bareng ma, pa!. Jujur Salena takut dan sakit, tapi Salena kan wanita kuat jadi harus tetap semangat, yakan pa!"
"Yaudah pa, ma! Salena mau pamit dulu, ntar Salena kemari lagi ya!! kalian baik-baik disana" Salena yang segera beranjak dan meninggalkan makam kedua orang tua nya, dengan hati yang sangat hancur dan sakit
Berjalan meninggalkan area pemakaman umum, Salena mendapati kedua sahabat nya yang menunggunya di parkiran.
"Udah siap?" tanya Clara
"Udah"
"Yaudah jangan sedih mulu ahk," timpal Lisda
"Gua gak sedih kok," balas Salena mengusap wajah nya
"Bagus deh"
"Sekarang kita kemana?" tanya Clara
Sebelum menjawab pertanyaan Clara, secara tiba-tiba kepala Salena sangat sakit bahkan penglihatan nya memudar, Salena yang memegangi kepalanya sangat kuat dan berusaha mengimbangi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALENA
Teen Fiction"𝗥𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗶𝘄𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂"