Sebelum baca jangan lupa vote dan comment 🥰
happy Reading guys
Pagi yang cerah, matahari yang sangat menyengat dari jendela kamar milik Salena, dan membuat gadis itu sangat terlelap dalam tidur nya dan enggan untuk bangun.
Suara dering berasal handphone Salena yang sudah hampir 10 kali berbunyi, membuat nya sangat malas dan segera menutup handphone milik nya dengan bandal
Tok!Tok!Tok!
"Dek?" suara bang Gibran mengintrupsi pendengaran nya dengan malas Salena segera beranjak dan membuka pintu kamar
"Apa?" balasnya malas menatap kearah Gibran
Gibran yang menggeleng kan kepalanya dan memukul pelan kedua pipi Salena "Anak gadis baru bangun jam segini! Kamu gak beda jauh kayak Al, sama-sama kebo."
Salena yang menarik napas panjang segera menghempas tangan Gibran "Kalau cuman mau nasehati lebih baik nanti malam aja! Salena masih mau lanjut tidur"
"Teman kamu dat-!" balas Gibran terpotong melihat dua gadis yang berlari menghampiri mereka
"Kalian berdua!" Salena membelalakan kedua matanya mendapati kedua sahabat nya yang berlari sangat heboh
"Hai kak Gibran, sorry kami langsung nyosor kesini, hehe" ucap Lisda sambil terkekeh
"Iya gapapa" balas Gibran menatap heran mereka
"Kan tadi kaka bilang kalau kami anggap saja ini sebagai rumah sendiri, jadi gak salah kan?" Clara yang mendekat ke arah Gibran
Gibran yang sangat heran melihat kedua cewe itu, sama-sama gak ada beda jauh dari Salena, yang sangat heboh dan sedikit tak tau malu
"Yaudah kaka pergi duluan sana! soalnya tak dibutuhkan lagi" ledek Lisda segera mengusir Gibran
Gibran yang menatap mereka dingin lalu berkata "Gak adek, gak teman nya sama aja semua"
"kuping Salena masih bagus bang!" protes Salena
"Yaudah kalian lanjut aja ya, abang mau pergi dulu" balas Gibran berlalu
"Mau ngapain kalian berdua disini?" ucap Salena
Mereka berdua memutar matanya malas, tidak ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan Salena, mereka segera masuk kedalam kamar dan tertidur dikasur miliknya
"MANUSIA TAK PUNYA SOPAN!" teriak Salena memukul mereka satu persatu
"Sakit Sal!" Lisda yang segera mengelus lengan nya yang terasa sakit oleh cubitan maut Salena
"Kayak cubitan bokap gua!" balas Clara
"Bokap lo suka nyubit?" tanya Lisda penasaran
Clara yang hanya diam tak berkutik sama sekali.
Lisda yang merasa jika perkataan nya menyinggung perasaan Clara segera memeluknya "Sorry ya"
Clara yang tersontak kaget segera melepaskan pelukan Lisda dan menjauh
"Gua Rada ngerih liat lo kayak gini!"
"Gua mau belajar jadi cewe kalem, feminim kayak lo!" balas Lisda menatap pakaian yang dikenakan Clara
Mendengar penuturan Lisda, membuat Salena dan Clara tertawa Sangat keras bahkan sampai bergema ditelinga mereka
Lisda yang merasa sangat jengkel segera mengambil bandal yang berada didekatnya dan melemparkan kepada mereka berdua
"MAMPUS!" omel Lisda
"Bengek gua anjir! seorang Lisda anastasya mau jadi cewe seutuhnya" Clara yang mengatur napasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SALENA
Teen Fiction"𝗥𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗶𝘄𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶, 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂"