SALENA||24

49 34 147
                                    

HAYYY GUYSS

SORRY YANG KELAMAAN NUNGGU UPTADE NYA.

ENJOY GUYSSS......

***

Salena yang menarik napas panjang melihat Clara yang sangat susah untuk diajarkan bela diri, ntah karena badan nya yang kaku atau memang dia yang kurang semangat.

"Lis, pelan-pelan woi!" teriak Clara yang tak terima atas pukulan Lisda.

"Makanya konsentrasi bodoh!" balas Lisda.

"Gimana mau konsentrasi, penyemangat gua gak ada disini," ucap Clara memanyunkan bibirnya.

"Itu mah namanya modus kampret,"

"Sekalian,"

Setelah selesai berdebat antara kucing dan tikus, Salena segera mengambil minuman dingin yang berada di samping nya dan melemparkan minuman itu kepada Clara dan Lisda.

"Tangkap woi!" Salena memberi kode.

Dengan lincah dan cepat mereka berdua segera menangkap botol kaleng dingin itu.Tanpa lama-lama mereka berdua segera membuka dan menghabiskannya.

"Seger amat tenggorokan gua," ucap Lisda.

"Kita lanjut atau gimana nih?" tanya Salena.

"Ntah nih, Malas banget gua liat mbak nya!" balas Lisda.

"Elo sih, ngajarin nya ngamuk," timpal Clara tak mau kalah.

"Lo aja yang kaku di tambah lemot," ledek Lisda.

"Itu mulut di jaga, gua bukan kaku atau lemot," balas Clara.

"Jadi apa hah?"

"Cuman kurang ada penyemangat di hati gua aja," ledek Clara menampilkan senyum manja.

"Idih lebay lo," balas Lisda.

Salena yang merasa sangat kesal melihat kedua sahabat nya selalu berantam, dimana pun dan kapan pun.

"Udah dong, lebih baik kita belajar lagi yuk!" ucap Salena membuka suara.

"Kalau letoy, gua siram pakai air panas," balas Lisda.

"Siapa takut, gua akan buktiin sama kalian. Kalau gua bisa lebih mahir dari kalian berdua," timpal Clara menyombongkan diri.

"Kita liat aja,"

Clara yang segera beranjak, mengambil sarung tangan dan menuju samsak tinju yang sudah di sediakan oleh Salena. Dengan semangat yang membara Clara memukul samsak tinju dengan sangat kuat, mengeluarkan semua tenaga dan kemarahan serta kegalauan yang di alami nya selama ini, mungkin dengan ini bisa membuat nya sedikit agak legah.
Salena dan Lisda yang mengamati Clara dari kejauhan tersenyum tipis, melihat sahabat nya yang sangat semangat untuk bisa merubah diri nya menjadi wanita yang kuat dan tangguh.

"Semangat manusia setan," teriak Lisda.

Mendengar suara yang bergemah di telinga Clara, membuatnya semakin menguatkan tenaga nya, memukul lebih kuat yang berada di hadapan nya.

"Kalian berdua harus akur," ucap Salena menepuk pundak Lisda.

Lisda yang langsung menatap lekat kedua mata Salena, lalu tersenyum kecil di hadapannya. "Apapun yang terjadi, kita akan selalu sama-sama."

Mendengar perkataan nya, Salena hanya membalas dengan senyum yang lebar  di bibir nya.

"Sal," sapa Clara yang menghampiri mereka.

SALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang