9. Penasaran

484 57 2
                                    

(Sol Pov)
Sebenarnya siapa gadis ini? Kenapa dia mengatakan semua itu pada ku. Lalu siapa Sol? Yoon Sol? Kenapa dia bilang aku berpura2 tak mengenali nya? Aku benar2 tidak bisa ingat apa2 sekarang. Tapi rasanya sakit sekali ketika tadi aku melihat Jiwan menangis, sepertinya luka di hatinya terlalu dalam. Aku seperti ingin memeluknya. Membiarkan nya menangis dalam pelukan ku. Tapi apa artinya ini? Dia seorang gadis, sama seperti ku. Aneh sekali perasaan ini. Melihatnya lemas tak berdaya seperti ini rasanya membuat dadaku sesak.
Seo Jiwan, siapa dirimu sebenarnya? Apa kau pernah menjadi bagian dari masa lalu ku sebelumnya?

 Seo Jiwan, siapa dirimu sebenarnya? Apa kau pernah menjadi bagian dari masa lalu ku sebelumnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah Jiwan.
"Paman, aku atasan Jiwan, dia mabuk. Dimana kamarnya"
Ku gendong gadis itu dan ku baringkan tubuh nya di atas tempat tidur nya. Di tempat itu aku melihat sebuah lukisan yang terbingkai di meja dekat tempat tidur jiwan

 Di tempat itu aku melihat sebuah lukisan yang terbingkai di meja dekat tempat tidur jiwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoon Sol ❤ Seo Jiwan" terlihat jelas di lukisan itu adalah 2 orang gadis.

Di atas tempat tidur Jiwan aku juga melihat foto kedua tangan yang saling menggenggam dengan masing2 cincin di jari manisnya.

Ya, salah satu tangan itu pasti tangan Jiwan karna aku melihat cincin yang sama di pakai di jari manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, salah satu tangan itu pasti tangan Jiwan karna aku melihat cincin yang sama di pakai di jari manisnya.
Aku semakin penasaran. Siapa Yoon Sol? Dan apa hubungan nya dengan Jiwan?

Tanpa sadar tangan ku menyentuh pipi Jiwan dan merapikan helai2 rambut yang menerpa wajah cantiknya.
"Ah Ho Jung, ada apa dengan mu?" seketika aku menghentikan tangan ku agar tidak melewati batas.
Aku segera meminta izin pulang kepada paman Jiwan.
Sepanjang perjalanan pulang aku tak bisa berhenti memikirkan kata2 Jiwan saat dia mabuk tadi.
Tiba2 sepintas bayangan terlintas dalam ingatan ku.
Ya.. Aku ingat, seseorang pernah meminta ku untuk menjadi model dalam lukisan nya. Tapi siapa dia?
Semenjak bertemu Jiwan, serpihan bayangan masa lalu ku mulai bermunculan.
Aku yakin ada yang mama sembunyikan soal kecelakaan yang ku alami dulu.
"Mungkin aku akan tanyakan hal ini ke mama. Ah tidak tidak.. Aku akan coba mencari tau nya sendiri. Karna setiap aku tanya tentang kejadian2 sebelum kecelakaan itu, mama slalu enggan memberitahukan hal apapun kepadaku"

 Karna setiap aku tanya tentang kejadian2 sebelum kecelakaan itu, mama slalu enggan memberitahukan hal apapun kepadaku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Jiwan Pov)
Aku merasa Sol benar2 di sisiku. Dia menyentuh pipiku dengan lembut seperti dulu. Tak lama aku coba buka mataku untuk melihat wajahnya. Ya aku benar2 merindukan nya.
Namun saat ku buka mataku. Tak ada siapapun disini. Rasanya aku hanya mimpi Sol datang dan mengelus pipiku. Kepalaku begitu pening.. Sangat pening. Aku tak kuat membuka mataku terlalu lama.
Aku tertidur kembali. Berharap aku masih bisa bertemu lagi dengan Yoon Sol.. Meskipun hanya lewat mimpi.

(Author Pov)
Keesokan harinya..
Seperti biasa jiwan slalu tiba di kantor paling pagi.
"Hei Jiwan.. Kau baik2 saja?" teriak Bitna yang masih berjalan ke arah Jiwan
"Ya, aku baik2 saja. Memangnya aku kenapa?"
"Hei kau lupa semalam kau mabuk parah. Bahkan kau sampai muntah mengenai baju direktur baru kita. Kemudian semalam dia bergegas mengantarkan mu pulang ke rumah. Apa kau tak ingat?"
jiwan benar2 terkejut mendengar pernyataan Bitna.
"Astaga benarkah aku?" jiwan memukuli kepala nya pelan.
"Apa saja yang sudah ku katakan padanya malam itu? Bodoh sekali kau Jiwan" gerutunya dalam hati.

Direktur muda itu pun tiba di kantor. Melewati area kerja divisi finance tempat Jiwan berada. Semua orang menunduk dan menyapa nya.
"Dia sangat ramah ya" ucap Bitna.
Jiwan hanya menunduk dan merasa sangat malu.

Saat jam kerja manager jiwan menyuruh nya untuk membawakan beberapa dokumen ke ruangan direktur.
"Jiwan, tolong bawa ini ke ruangan Mrs. Ho Jung"
"Baik pak" dengan berat melangkah akhirnya jiwan tiba di ruangan wanita itu.
"Permisi, saya mau mengantarkan beberapa dokumen dari Mr. Kim" ucap jiwan pelan yang masih di depan pintu.
"Oh ya, masuklah. Letakan disini" ucap wanita di hadapan nya itu yang masih terus berfokus pada laptop nya.
"Mrs. Ho Jung, ada yang ingin saya sampaikan" Ucap jiwan pelan sambil merundukan pandangan nya.
"Ya, ada apa?" wanita itu masih berfokus pada laptop nya.
"humm saya ingin meminta maaf atas kejadian semalam. Dan Terimakasih telah menolong saya"
wanita itu hanya melirik dan mengangguk ke arah jiwan kemudian kembali fokus dengan pekerjaan nya. "Kalau begitu saya permisi keluar" Jiwan pun keluar dari ruangan direktur.

"Kenapa sikapnya sama seperti Sol dulu ketika aku berterimakasih kepadanya karna sudah menolongku? Apa mungkin dia adalah 1 orang yang sama? Lalu kenapa dia tak mengingatku?" ucap jiwan lirih saat sudah sampai di meja kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sikapnya sama seperti Sol dulu ketika aku berterimakasih kepadanya karna sudah menolongku? Apa mungkin dia adalah 1 orang yang sama? Lalu kenapa dia tak mengingatku?" ucap jiwan lirih saat sudah sampai di meja kerjanya.

MY FEELINGS WILL NEVER CHANGE 🌼 (SOLJIWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang