Bab 13 | Seperti Bintang

25 10 0
                                    

Selamat Membaca Kakak
Tokusatsu Indonesia

Now Playing : Ungu band - Seperti Bintang

***

Bab 13 |  Seperti Bintang

Memilihlah sesuai kata hatimu maka kalau ada kosenkuensi akan di jalankan dengan senang hati

***

Aura kegelapan mulai menguap di sekeliling mereka menghentikan aliran serangan monster Lapan yang akan menyerang tubuh Petra, sosok itu masih mengendalikannya gerakan dari jauh. Mereka menatap ke arah serangan yang di sebarkan oleh sosok itu dan terlihat Gege mengendalikan kekuatan itu.

"Sorry, gue telat," ujar Gege dengan nada tegas.

"SIAPA KAMU!  APA JANGAN-JANGAN KAMU RANGER KEGELAPAN ITU, BERSIAPLAH KAMU AKAN MENJADI BONEKA MU," bentak monster Lapan menunjuk ke arah ranger black.

"Gue gak akan jadi boneka mu. Gue justru yang akan mengalahkan mu,"

Gege berjalan mendekati Petra dan lainnya lalu membantu mereka bangun untuk bersiap mengalahkan monster Lapan, aura kegelapan Gege menyelimuti tubuhnya seperti ada sebuah amarah dan rasa kesal sedang bersemayam, Cakra mencoba mencari tahu apa yang terjadi sama Gege dari sorot mata nya.

"Makasih Gege," ujar Adhan.

"Baiklah teman-teman waktunya beraksi, " lanjut Adhan.

Mereka langsung menatap tajam monster itu. Dan dalam hitungan ketiga mereka langsung menyerang monster itu.

Satu......

Dua......

Tiga.....

Mereka berlari bersama teriakan dan langsung mengkeroyok monster itu, dengan mengayun pedang bersamaan dengan tendangan. Akan tetapi semua itu tidak mempan.

"Kenapa serangan kita tidak mempan!!!" teriak Petra yang sudah kelelahan.

"Apa jangan jangan ia bukan monster, melainkan hantu," ucap Angga menambahkan ngawur.

"Ini Monster bodoh, lo kira kita menghajar makhluk tak kasat mata sih," sahut Petra kesal.

"Teman-teman gue dapat ide." ucap Cakra meneriaki mereka dengan lantang.

Mereka hanya bisa mendengar teriakan itu walaupun begitu mereka tetap saja bingung. Akan tetapi Adhan yang langsung mencerna semua itu langsung melakukan nya. Akhirnya Adhan melakukan itu dengan melakukan sama persis apa yang dikatakan oleh pikirkan lewat telekomunikasi digital mereka. Cakra berlari menghadapi monster itu, akan tetapi ia malah langsung menancapkan pedang di depan monster itu.

Terciptalah pacaran sinar cahaya pedangnya Cakra lalu setelah itu Gege langsung menyerang monster itu dengan bayangan yang ia ciptakan dari kegelapan yang ia ciptakan dan lalu secara brutal menghajar monster itu dengan memggunakan tak-tik itu.

"Bagus. Angga, Petra. Sekarang!" titah Adhan.

Angga dan Petra mengeluarkan mode slash mereka dan secara bersamaan menyerang dari sisi kanan dan kiri monster itu, monster itu terkena serangan akan tetapi ia masih tetap kokoh berdiri. Dan sekarang tinggal serangan terakhir akan di lakukan oleh Adhan.

"Terimalah serangan pamungkas ini! " seru Adhan yang langsung memberikan sebuah sayatan kepada tubuh moster itu.

Serangan itu membekas hingga menimbulkan percikan-percikan listrik yang membuat monster itu terpental kebelakang. Para ranger mulai ke posisi berjajar formasi awal untuk melakukan serangan.

"Waktunya serangan terakhir!!!" seru Adhan.

Giri giri Tiger!

Giri giri Dragon!

Giri giri Eagle!

Giri giri Phoenix!

Giri giri Snack!

Hissatsu Giri Warrior!

Kekuatan mereka beradu. Kekuatan kejahatan beradu dengan kekuatan kebaikan. Dan sesuai kehendak dunia bahwa yang baik akan selalu menang. Monster Lapan menerima serangan pamungkas itu dan langsung meledak saat itu juga.

Duar!!!

Serangan itu akhirnya mereka keluarkan dan langsung di luncurkan kepada monster itu dan secara mengejutkan monster itu musnah seketika seperti butiran debu. Setelah monster Lapan berhasil di kalahkan akhirnya setelah itu kelima pedang milik mereka bersinar dan terbang ke atas langit, membentuk sebuah lima lingkaran yang saling berhubungan akan membentuk sebuah bintang.

Bersamaan dengan itu muncul lima cahaya dari penjuru negeri ini bersamaan dengan cahaya dari kekuatan para ranger masing-masing. Adhan dan lainnya menatap itu semua sampai mereka tidak menyadari kedatangan Pak Naga yang ada disana.

"Sudah saatnya kalian memilih?" tanya Naga.

Formasih lima lingkaran membentuk bintang itu, malah turun dan seolah merupakan sebuah gerbang antar penghubung dunia nyata dan dunia mimpi.  Mereka masih tidak percaya bahwa ramalan itu terjadi, sekarang mereka melihatnya dengan mata kepala nya sendiri.

"Baiklah, teman-teman apa kalian siap dengan pilihan nya?" tanya Adhan.

Mata Adhan menatap Petra. Memang Adhan dan Petra saling selisih paham akan tetapi mungkin Petra punya pilihan atas takdir yang baru saja di tentukan, lalu Adhan menatap Angga. Mata Angga terlihat tidak percaya diri alias pesimis penuh rasa takut, tapi ia yakin sama dirinya dan juga teman-teman nya.  Selanjutnya ia menatap Cakra, kalau memang Cakra tidak di ragukan lagi walaupun begitu kalau Cakra yakin akan tetapi tidak bagi Gege.

Memang sebelas dua belas sama seperti Petra akan tetapi dari dulu Gege dan Cakra tidak pernah akur bahkan tadi petarungan tadi sempat adu mulut keduanya akan tetapi sabarnya Cakra adalah kunci utama untuk mengalahkan keras kepala nya Gege. Tapi ia yakin bahwa Gege punya sisi baik.

"KAMI MEMILIH UNTUK MENJADI KESATRIA MIMPI!"

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi..... Apakah pilihan mereka adalah jalan yang terbaik atau justru ada kosenkuensi yang harus ia terima setelah memilih sama pilihan mereka.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣

Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang