Bab 18 | Satria Pengembara

27 11 0
                                    

Selamat membaca kisah
Tokusatsu Indonesia

Now Playing : Lyodra - Pesan Terakhir

***

Bab 18 | Satria Pengembara

Takdir memang sudah menentukan kapan waktunya kembali setelah lama beristirahat

***

Dengan satu kali gerakan Angga mengarahkan kepada arah yang di tunjukan. Air itu melesat dengan begitu cepat, Petra yang sangat peka memerintahkan Adhan dan Gege untuk menghindar karena serangan air akan mengenai tubuh Monster itu.

Setelah terkena serangan air itu, ternyata arah air nya malah melawan arah seolah berbalik kepada pemilik nya. Para rangers terpental gara-gara serangan mereka sendiri dan membuat mereka jatuh hingga berguling-guling cukup jauh dan merubah mereka ke mode manusia dengan pedang yang masih mereka genggam.

"Argh! Kenapa gagal sih," kesal Cakra.

"Musuh kita terlalu kuat," kata Adhan.

"Kita harus bagaimana? " tanya Angga.

Pertanyaan Angga membuat semua orang disana bingung pasalnya mereka sudah kelelahan karena monster ini lebih kuat dengan yang sebelum nya.  Mereka tidak bisa berbuat apa-apa sekarang mereka hanya bisa pasrah apabila harus kalah, tapi mereka juga tidak mau mati karena belum melakukan apa-apa.

"Kalian para ranger bersiaplah mati," ujar Monster Batu dengan menghentakkan kedua tangan batunya ke tanah dan membuat sebuah tsunami batu.

Merasa dalam bahaya mereka hanya bisa menahan wajah mereka dengan tangan yang masih tersisa tenaga, pasrah. Kalau memang harus mati atau kalah disini. Serangan itu makin lama makin mendekat dan mereka masih dalam posisi yang sama ditambah dengan menutup mata dan telinga nya agar tidak merasakan sakit.

Namun beberapa detik setelah nya mereka tidak merasakan sakit apapun, dan saat mata, telinga nya di buka lebar-lebar bersamaan dengan turun nya tangan yang menjadi tameng terakhir mereka. Terlihat sosok 3 cowok yang sudah ada di hadapan mereka. Yang satu terlihat cowok menggunakan baju yang sama akan tetapi warna coklat yang orang itu pakai.

Sementara dua orang lainnya yang tengah bersiap pasang kuda-kuda juga memakai baju yang sama akan tetapi yang satu warna putih dan satu lagi warna ungu. Cowok berbaju coklat memiliki tenaga yang  lebih membalikkan serangan itu.

"Monster jelek, lo datang lagi hah!" seru cowok baju coklat.

"Kalian!! Jangan campuri urusanku," ucapnya kesal.

"Kami pantas ikut campur karena kalian adalah musuh sebenarnya...... Guys ayo kita lakukan," seru cowok baju putih.

Mereka memasang kuda-kuda bersiap melawan satu sama lain hingga akhirnya mereka mengubah mode pedang mereka ke semula lalu memilih mencabut card yang ada di kalungnya lalu di terbangkan sembarang,  lalu mulai menggesek kartu itu ala menggesek kartu ATM di mesinnya

"Berubah," teriaknya bersamaan.

Tring!

Nagare Water!

Gekido Earth!

Supai Ninja!

Ketiga cowok itu akhirnya berubah di hadapan mereka berlima yang ada di belakang. Mereka tercengan kaget kala ketiga orang di depannya adalah rangers seperti kita, apakah mereka rangers terdahulu atau rangers baru seperti mereka berlima saat ini.

"Kesatria mimpi dari kerjaan Air, Warrior White Ranger,"

"Kesatria mimpi dari kerajaan Tanah, Warrior Brown Ranger,"

"Kesatria mimpi dari kerajaan Ninja, Warrior Purple Ranger,"

Akhirnya kesatria Air, kesatria Tanah dan Kesatria Ninja bertarung  dengan Monster Tanah serta kekuatan elemen mereka, kesatria Air menggunakan pedang mode cambuk nya melakukan serangan jarak jauh sedangkan kestrian Tanah masih memggunakan pedang nya menghadang pergerakan kesatria Air dengan tameng Tanahnya yang membuat sebuah pertahanan. Namun gara-gara tameng tanah itu cukup kuat dan hanya satu celah nya yaitu langit dan juga bawah tanah, kestaria Air memggunakan mantra nya namun sebelum ia melakukan kesatria tanah justru mengeluarkan bola-bola Tanah raksasa hingga akhirnya dengan terpaksa ia tahan dengan tameng air nya.

Bukan hanya itu Kesatria Ninja menggunakan jurus mengintai untuk mencari dimana kelemahan monster itu, terlihat ia paling tenang di antara yang lainnya.

"Bara! Dimana letaknya?" tanya Rangga.

Bara akhirnya menemukam letaknya lalu memberikan kode kepada teman-teman untuk melakukan serangan yang akan membuat sang monster itu terdiam beberapa saat.

black shuriken ninja!

Mendengar suara itu baik kesatria Air dan Tanah sama-sama terpaku sampai akhirnya datang puluhan shuriken menyerang monster itu,  hingga monster itu oleng hampir kehilangan keseimbangan nya.

"Baiklah sekarang lakukan serangan terakhir!" seru kesatria tanah.

Lalu mereka melakukan serangan terakhir dengan gaya yang sama seperti mereka Terangkatlah Pedang itu di langit lalu ambil card itu lalu scan ke bagian bawah pada pedang.

Giri giri Rhino!

Giri giri Lion!

Giri giri Crow!

Hissatsu Giri Warrior!

Akhirnya monster itu musnah bersama dengan ledakan yang di hasilkan oleh mereka. Lalu setelah itu mereka bertiga mendekati para kelima ranger yang sepertinya kelelahan sambil mengubah mereka ke mode manusia mereka.

"Terima kasih atas bantuannya, ngomong-ngomong kalian siapa?" tanya Adhan.

"Kami tahu kalian akan bertanya-tanya, kenalkan kami adalah kesatria pengembara, " jawab cowok baju coklat itu.

"Satria pengembara?" ulang nya

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi.... Lihat dan bacalah para kesatria pengembara datang juga, dan kalian masih penasaran siapa sih mereka, nantikan aja kalau Lis sudah update sampai bab 20 nanti Lis akan bocorkan siapa saja orangnya..... Dan sekarang silahkan berkhayal aja siapa jadi siapa. Oke......

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣



Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang