Bab 16 | Sudah Waktunya Kembali

26 11 7
                                    

Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu Indonesia

Now Playing : Afgan - Sudah

***

Bab 16 | Sudah Waktunya Kembali

Takdir memang selalu membingungkan kapan waktunya akan terjadi

***

Di tempat lain, terlihat 3 cowok tengah berada di sebuah tempat yang cukup aneh tapi yang bisa kita lihat adalah hutan bambu yang memiliki danau kecil disana serta ada sebuah gua tempat para hewan buas tinggal tapi tempat itu kini di huni oleh 3 cowok itu.

Di dalam hutan bambu terlihat cowok dengan konsentrasi terhadap sekeliling nya dengan shuriken yang ia punya, setelah cukup konsentrasi dan fokus lalu ia mengarahkan benda itu kepada tempat yang ia tuju dengan begitu tepat. Lalu di dekat sebuah gua terlihat cowok yang cukup garang tengah memainkan pedang besarnya mengayunkan kesegala arah seolah menciptakan tsunami tanah yang begitu besar bahkan tanah di sekitar sana bergetar.

Bahkan cowok yang tengah mandi di danau kecil itu pun merasakan getaran di daratan akan tetapi ia terus memanah dengan panah air nya di dalam danau itu kepada begitu tepat akan tetapi tembakan terakhir malah meleset karena getaran nya sangat kuat.

"Argh!  Dasar Bumi," kesal nya.

Cowok itu keluar dan danau lalu berjalan menuju gua yang dimana menjadi sumber suara itu. Terlihat sosok yang ia panggil Bumi itu sedang berlatih akan tetapi karena kekuatan Bumi memiliki dampak yang begitu besar dan membuat getaran yang cukup besar bahkan sampai menganggu kosentrasinya.

"Gue kerjain ah," ucapnya yang mengeluarkan pedang warna putih dan merubah ke mode cambuk.

Sosok itu langsung mengarahkan arah cambuk nya kepada sosok Bumi dan saat kira nya akan tepat sasaran ia langsung melepaskan mengayunkan itu kepada  targetnya, tali cambuk nya itu tepat mengenai sisi wajahnya akan tetapi masih melewati batas hingga membuat sosok Bumi tersentak kaget.

"Sialan! Siapa sih," kesalnya.

Lalu ia melihat ke arah goresan itu dan terlihat sosok yang tengah menurunkan cambuk nya itu. "Rupanya lo Rangga, gue balas perbuatan lo. Bersiaplah,"

"Itu yang gue inginkan Bumi,"

Baik Rangga dan juga Bumi sama-sama memasang kuda-kuda bersiap melawan satu sama lain hingga akhirnya mereka mengubah mode pedang mereka ke semula lalu memilih mencabut card yang ada di kalungnya lalu di terbangkan sembarang,  lalu mulai menggesek kartu itu ala menggesek kartu ATM di mesinnya

"Berubah," teriaknya bersamaan.

Tring!

Nagare Water!

Gekido Earth!

Setelah itu tiba tiba cahaya dari pedang menyelimuti mereka dan tubuh mereka langsung terpasang armor sesuai pedang nya.

Akhirnya kesatria Air dan kesatria Tanah bertarung satu sama lain dengan kekuatan elemen mereka, kesatria Air menggunakan pedang mode cambuk nya melakukan serangan jarak jauh sedangkan kestrian Tanah masih memggunakan pedang nya menghadang pergerakan kesatria Air dengan tameng Tanahnya yang membuat sebuah pertahanan. Namun gara-gara tameng tanaj itu cukup kuat dan hanya satu celah nya yaitu langit dan juga bawah tanah, kestaria Air memggunakan mantra nya namun sebelum ia melakukan kesatria tanah justru mengeluarkan bola-bola Tanah raksasa hingga akhirnya dengan terpaksa ia tahan dengan tameng air nya.

Lalu semua itu tidak berlangsung lama, sosok lain muncul dari dalam hutan dan melihat pertarungan mereka. Takut akan terjadi sesuatu dengan mereka ia dengan dalam wujud manusia ia mengeluarkan jurus ninja nya karena hanya gerakan itu yang bisa ia lakukan untuk menghadang mereka.

Black Shuriken ninja!

Mendengar suara itu baik kesatria Air dan Tanah sama-sama terpaku sampai akhirnya datang puluhan shuriken menyerang mereka dan secara bersamaan mereka melakukan tameng dengan kekuatan masing-masing. Akan tetapi berapa lama pun mereka bertahan puluhan shuriken itu tidak dapat berhenti kecuali oleh sang pemilik nya,  merasa lelah dan nyerah akhirnya mereka memutar badannya dan menatap sosok yang sedang melihat mereka.

"Bara! Hentikan!!" teriak Rangga.

"Gimana masih mau berantem lagi," selidik Bara.

"Enggak, Bar. Kita janji gak akan berantem lagi, gue sama Rangga nyerah nih," pinta Bumi.

Tanpa di duga Bara menghentikan shuriken nya itu hingga membuat Kesatria Air dan Tanah terduduk lesu sambil menghela napas masing-masing sebelum mereka merubah mereka ke mode manusia. Sementara itu Bara langsung berjalan melewati mereka berdua masuk kedalam gua.

Akhirnya mereka berkumpul mengistirahatkan tubuh mereka karena sudah capek berlatih, Kala Rangga dan Bumi masih sibuk dengan tubuh mereka yang sakit namun tidak bagi Bara ia malah sibuk membuka tas nya dan terlihat sebuah foto bersama guru mereka.

"Guys, apa sudah waktunya kita kembali?" tanya Bara.

Bumi dan Rangga langsung menghentikan kegiatannya lalu menatap Bara dengan tatapan aneh hingga Bumi dan Rangga mendekati Bara mencoba menguatkan nya.

"Iya karena 5 kesatria baru telah memutuskan menatap disini sama seperti kita," jawab Bumi.

"Benar dan mungkin sudah waktunya kita kembali," tambah Rangga

*

**

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi.....  Sekarang kita kenalan sama 3 kesatria senior atau di sebut kesatria pengembara telah ada dan mereka sangat terlihat lebih kuat apakah mereka akan bersatu dengan 5 kesatria baru itu?

Bagaiman kisahnya??

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣

Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang