Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu IndonesiaNow Playing : Drive - Akulah Dia
***
Bab 21 | Menyadari Hal Itu
Walaupun belum pasti tapi mungkin itu yang akan terjadi
***
Kelima kesatria dengan 3 Satria Pengembara datang menuju tempat dimana datangnya monster, mereka terlihat monster tipe air yang bernama Monster Udra tengah membuat banjir di sekitar sana. Para rangers sebenarnya tidak punya cara bagaimana mengalahkanya akan tetapi itu masih di pikirkan oleh Cakra si alhi Strategi dan juga si kesatria pemilik elment itu sendiri —Rangga.
Namun kala mereka berubah ke mode Rangers secara bersamaan mereka menghajar Monster Udra. Akan tetapi tidak bagi Rangga dan Cakra hanya bisa menatap teman-teman lainnya yang menghajar Monster Udra, seperti keduanya mengetahui kejanggalan yang terjadi.
Sementara itu Adhan dan yang lainnya terus menghajar Monster Udra dengan begitu enaknya karena tidak ada perlawanan sedikitpun dari sang Monster, hingga memudahkan mereka menghancurkan monster itu. Dan itu semua justru membuat Rangga serta Cakra merasa ada hal yang aneh.
Merasakan ada yang mencurigakan dan harus di cari tahu lebih dahulu membuat Rangga mengambil keputusan sendiri dengan memanfaatkan situasi yang ada. Cakra hanya terkejut dengan tindakan yang akan di lalukan Rangga.
"Guys awas!" teriak Rangga.
Rangga berlari dan membuat Adhan serta yang lainnya menghindar ke kanan dan ke kiri. "Apa yang lo lakukan Ngga?" tanya Bumi.
"Gue harus lakuin ini.... Cari cara dan temukan jawaban nya," jawab Rangga dengan penuh yakin.
Rangga menatap Monster Udra itu. Lalu ia melakukan serangan terakhir kepada monster itu dengan Lalu ia melakukan serangan terakhir dengan gaya yang sama seperti mereka Terangkatlah Pedang itu di langit lalu ambil card itu lalu scan ke bagian bawah pada pedang.
Giri-giri Lion!
Flash Fantastic Water!
Rangga membuat cambukan di sekitar Monster Udra itu lalu setelah itu mengikat nya dengan cambuknya hingga datanglah salah satu pedang raksasa yang membuat mereka seketika membeku.
Menyaradari tindakan bodoh Rangga, membuat seketika Adhan dan yang lainnya panik dan segera mendekati Rangga yang masih dalam mode rangers menbeku itu. Mereka hanya bisa pasrah sementara itu Adhan dan Cakra hanya bisa menghela napas atas apa yang dilakukan Rangga.
"Adhan! Cairkan Bang Rangga sekarang juga, "sentak Gege.
Baik mereka semua makin terkejut sejak kapan seorang Gege yang super duper galak, ambisius dan egois ini luluh dengan Rangga dan malah meminta Adhan untuk menyelamatkan Rangga. Serta sejak kapan juga Gege memanggil Rangga dengab embel-embel Abang.
"Maaf, gue gak bisa," jawab Adhan menolak.
"Kenapa?" tanya baliknya.
"Lo dengar sendirikan tadi Rangga ngomong apa, cari dan temukan jawaban dulu. " sebenarnya itu memang yang di katakan Rangga tadi, akan tetapi kata-kata lain terngiang-ngiang di pikiran Adhan mengenai tadi malam yang secara spontan membuat Adhan dan Cakra bingung.
Kalau terjadi apa-apa sama gue..... Jangan selamatkan gue dulu, kalian berdua cari dan temukan jawaban setelah itu baru selamatkan gue. Kata-kata yang terdengar seperti ledekan itu ternyata menjadi kenyataan apa jangan-jangan ada kemampuan lain yang bisa di lakukan Rangga hingga ia bisa berkata seperti itu.
"DAN APA LO TAHU SIAPA YANG MENGALAHKAN MONSTER LAVA WAKTU ITU, ITU ADALAH BANG RANGGA!" teriak Gege mengeluarkan fakta yang baru saja ia beberkan.
Mereka mendengar itu sontak terkejut lalu langsung memandang Adhan, akan tetapi tidak ada pergerakan dari sang kesatria Api itu. "Kalau lo gak mau nyelametin Bang Rangga, biar gue yang lakukan sendiri," ujar Gege tidak peduli.
Namun gerakan Gege di tahan oleh Cakra "Mau sampai kapan lo egois seperti ini! Gue akan selalu menghentikan semua aksi lo kalau lo terus nekat seperti ini," ancam Cakra.
Mereka merasakan aura yang berbeda dari keduanya. Memang dari awal Cakra dan Gege bagaikan air dan minyak tidak akan pernah bisa bersatu bahkan sekarang mereka memiliki kekuatan bertolakbelakang. Itu malah makin membuat keduanya terasa menjauh.
Cakra memutar badannya dan mengajaK Adhan meninggalkan tempat itu karena memang ada yang harus mereka cari tahu. Adhan mengangguk dan berjalan bersama Cakra, melihat mereka berdua pergi Petra ikut pergi juga lalu disusul Bumi dan Bara. Tinggallah Angga dan Gege disana, disana Angga akan berusaha mengajak Gege untuk meninggalkan tempat ini.
"Ge ayo, " ajak Angga.
Akan tetapi Gege menolak sepertinya ia ingin menjaga Rangga disini. Akhirnya Angga pasrah dan berjalan meninggalkan Gege disana. Tangan Gege mengepal kuat merasakan amarah dan kekesalan yang memuncak disana.
###
Sementara itu di dimensi lain Monster Raja tengah kesal karena sekali lagi Monster suruhan nya gagal, namun salah satu ajudan yang setia datang dan memcoba menenangkan sang Raja.
"Argh!!! Gagal lagi, gagal lagi. Para rangers itu makin lama makin kuat.... Harus dengan apa kita mengalahkan nya!!!"
"Tenang saja tuan ku.... Walaupun monster kita selalu kalah tapi tujuan kita akan segera terwujud tuanku, para rangers masih belum menyadari. Tapi kita bisa memanfaatkan salah satu rekan nya rangers, "
"Benarkah itu?"
"Iya tuanku.... Aku punya cadangan buat rencana kita selanjutnya dengan amarah salah satu rangers hitam itu kita bisa membuat orang itu menjadi pengkhianat sekaligus kaki tangan kita," terang ajudan Raja.
"Baguslah kalau begitu lanjutkan serangan berikutnya dan ingatlah jangan sampai membuat para rangers menyadari apa yang sudah mereka lakukan," titah Monster Raja.
"Siap laksanakan tuanku yang mulia," ucapnya sinis.
###
***
Tbc....
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi....waduh Rangga berkorban dan sekarang Gege sudah mulai luluh sama Rangga padahal belum ada percakapan apapun kok sudah mulai luluh, terus apa yang akan dilakukan Adhan dan Cakra dalam hal ini....
Ini adalah konflik couple Lis kali ini
Gilang X Zweitson
Fiki X Shandy
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓
FantasíaAmazing Cover by : @anomaliez "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Rubuh" *** Terpilih menjadi salah satu bagian dari pahlawan super adalah dambaan setiap kelompok ataupun perorangan, namun akan tetapi tidak bagi salah satu kelompok yang satu sama lai...