Bab 2 | Pedang Dan Pemiliknya

151 11 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu Indonesia

Now playing : Ungu - Seperti Bintang

***

Bab 2 | Pedang Dan Pemiliknya

Benda itu sama seperti karakter, mewakili setiap yang ada didalam jiwa dan raganya

***

"Masih bermimpi hal yang sama akan tetapi gue mendapatkan sesuatu yang dahsyat." Kala mereka sibuk melihat pertengkaran antara Gege dan Cakra, situasi itu terhenti gara gara ucapan Adhan.

"Apa itu?" tanya Angga.

"Gue gak tahu pasti sih, tapi kalau gue perhatikan mirip seperti pedang, dan kalau gak salah pedang, pedang Alpha." Mendengar ucapan itu, semua terkejut apalagi Gege seperti nya pikiran nya tentang membenci Cakra teralihkan hanya gara gara pedang.

"Pedang Alpha, gue juga sama punya pedang namanya pedang Gamma, " ucap Cakra.

"Gue pedang Beta," sahut Petra cuek. "Kalau gue pedang Theta," timpal Gege.

"Tunggu! kalian berempat mempunyai pedang, kalau tidak salah pedang itu merupakan susunan dari alphabet Yunani. Benarkan Cakra?" tanya Angga sambil menoleh kepada Cakra.

"Iya. Kalau gitu jangan-jangan pedang lo?" tebak Cakra.

"Iya pedang gue pedang Pysga."

Pok....

Pok...

Pok...

Suara tepuk tangan memasuki gendang telinga semua orang yang ada disini. Dan mereka semua menatap sumber suara itu, dan memunculkan sosok yang mereka kenal.

"Pak Naga!"

"Hai anak anak, kayaknya kalian sudah menerima sebuah tawaran untuk menjadi pelindung dunia," ucap Naga.

"Maksud bapak apa?" tanya Adhan.

Tanpa basa basi Satria hanya mempetikkan jari dan seketika mereka semua terjatuh, tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi dan seketika itu kelas berubah menjadi sebuah rumah dengan gaya ala ala kesatria Jepang yang ada di televisi. Dan bersamaan itu juga mereka mulai terbangun.

"Dimana ini pak?" tanya Petra.

"Ini namanya world dream atau yang lebih di kenal dengan nama dunia mimpi. Kenapa kalian bisa keluar masuk tempat ini? Karena gara gara pedang yang kalian pegang itu," jawab Naga

Mendengar ucapan Naga Mereka langsung memeriksa tangannya dan memang benar, mereka telah memegang sebuah pedang dan juga card yang di kalung kan.

"Ini maksud apa ya Pak?" tanya bingung Adhan.

"Apa kalian masih tidak ingat sama masa lalu kalian. Dan kenapa kalian bisa ada disini?" tanya balik Naga

Mereka hanya menggelengkan kepalanya. Satria hanya menghela napasnya.

"Baiklah kalau gitu, kayaknya kalian harus di latih untuk berubah menggunakan kartu itu," ucap Naga.

"Kartu? Kartu apa?" tanya Gege.

Satria hanya menunjuk kepada kalung yang mereka gunakan. Belum sampai mereka kepada tahap inti, tiba tiba Naga mendapatkan sebuah firasat. Dan benar adanya para Xolos atau anak buah dari penguasa kerajaan datang menyerang.

"Gawat!" pekik Naga.

"Gawat kenapa pak?" tanya Cakra.
"Kalian harus menggunakan pedang dan card kalian untuk melawan mereka semua, kekuatan mereka di lapisi oleh kekuatan mimpi jahat kalau bapak melawan mereka sendirian bapak akan musnah juga, jadi bapak mohon sama kalian semua kalian harus berubah untuk melawan mereka semua," jawab Naga

"Baiklah pak," ucap Adhan yakin.

"Lo yakin, API! Ini terlalu berbahaya," ucap Angga.

"Karena ini terlalu berbahaya makanya kita harus bisa mengalahkan mereka semua dengan pedang ini," ucap Adhan.

"Gue setuju," sahut Petra.

"Gue juga setuju," ucap Cakra

"Kalau Cakra setuju gue gue juga setuju," timpal Gege.

"Gimana? Angga. Apa lo setuju?" tanya Adhan.

"Kalau semua semuanya setuju, gue juga setuju," jawab Angga pasrah.

"Baiklah kalau semuanya setuju. Sekarang kita hadapi para Xolos itu," ucap Adhan mengajak mereka semua untuk menghadapi mereka semua.

Dengan mempererat pedang nya mereka berjalan menghadapi para Xolos yang segera menuju kesini. Dan setelah itu mereka semua mempersiapkan jiwa dan raga mereka. "Apa kalian siap!" ucap Adhan meyakinkan teman temannya.

"Siap," ucap serempak.

"Baiklah satu, dua, tiga," ucap Adhan menyerang.

Akhirnya mereka menyerang menggunakan kekuatan yang ada didalam diri mereka. Walaupun hanya kekuatan manusia biasa akan tetapi mereka yakin untuk menyelamatkan dunia. Walaupun mereka tidak tahu apa apa tapi suatu saat mereka akan mengetahuinya.

Pertarungan mereka sebenarnya tidak sebanding. Karena para Xolos itu berjumlah ribuan sementara para manusia itu hanya lima orang, dan seharusnya mereka kalah tapi ternyata bukan itu yang menjadi dasar kemenangan dalam ini ternyata kekuatan mimpi baik mereka menghancurkan mimpi jahat dari para Xolos

Dan juga dengan bantuan pedang yang memiliki kekuatan yang berdasarkan element dalam tubuh mereka membawa kekuatan mereka meningkat.

"Kayaknya mereka bisa diandalkan untuk menyelamatkan kedua dunia ini, dan kayaknya aku harus latih mereka," ucap Naga dari kejauhan.

Satria melihat pertarungan mereka. Akan tetapi Naga melirik ke arah Adhan dan juga Cakra. "Kayaknya si pemilik pedang Alpha itu masih perlu banyak latihan dan kayaknya aku harus fokus kepada nya," ucapnya. "Sementara si pemilik pedang cahaya kayaknya mempunyai sedikit masalah dan tidak punya semangat hidup apa jangan-jangan ada hubungannya sama partner si pedang gelap," lanjut nya dengan sedikit berpikir.

Tapi ternyata mereka menyelesaikan dengan baik. Setelah itu mengalahkan ribuan Dedem satu ledakan dari kipas raksasa menghantam mereka semua.

Duar!

"Apa yang terjadi?" tanya Adhan.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Naga memasuki daerah pertemuan.

Tunggu, kekuatan ini? Jangan-jangan?

***

Tbc.

Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Bagaimana dengan bab ini apakah kalian tahu siapa yang dihadapi para manusia itu? Musuh seperti apa yang sedang mereka hadapi.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang