Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu IndonesiaNow Playing : Uzi - Beban Hidup
***
Bab 10 | Beban Hidup
Jalan ini adalah jalan hidup mereka dan itu takdir tuhan.
***
Angga terus melamun kata-kata yang di ucapkan oleh Petra. Seolah itu menjadi pukulan yang teramat keras dari sebuah pukulan penjahat kepada nya, Angga memilih berdiam diri di rumah setelah pulang dari sekolah tadi ia tidak memikir kesenangan yang ada di luar sana tapi masa depan mereka di korbankan.
Demi menghilangkan rasa pening akibat terlalu memikirkan kata-kata Petra lebih baik ia menutup mata membiarkan alam bawah sadar menguasai dirinya. Tapi, justru di alam bawah sadar membawa dirinya ke tempat dimana ia harus berurusan dengan kata-kata itu.
Kembali ke dunia mimpi adalah jalan dimana kehidupan terus berlanjut ia terlihat sedang di sebuah tempat yang bukan kediaman Naga. Angga tidak tahu ini dimana sampai akhirnya ia melihat sekumpulan api menyerang seperti lahar panas, Angga berlari karena takut ia akan mati terbakar. Rupanya tidur bukan solusi dimana masalahnya akan selesai, ia terus berlari sampai akhirnya ia terjatuh dan hanya bisa bergerak mundur seperti suster ngesot.
Tiba-tiba pedang api terbentuk disana dan siap menusuk orang yang ada di depannya. Dan kebetulan Angga ada di depannya seperti mendapatkan mangsa ia langsung menyerang Angga. Dan Angga hanya bisa berteriak dan pasrah akan ada yang membantunya.
"Aaaaaaaaaaaa,"
Angga merasakan tubuhnya baik-baik saja setelah beberapa detik tidak ada rasa sakit ataupun lainnya. Hingga ia membuka mata melihat pedang warna kuning tengah menangkis pedang api itu.
"Cakra!?" panggil Angga.
"Lo gapapa kan Ngga," ucap Cakra.
"Gue gapapa. Makasih ya." Angga bangkit agar Cakra leluasa menghentikan semua itu. Angga langsung berubah ke mode sentai membantu Cakra mengatasi monster itu.
Mereka berdua melawan monster itu tapi,baru mereka mengeluarkan kekuatan nya monster itu langsung kabur. Cakra dan Angga kembali ke mode manusia dan berjalan meninggalkan tempat itu.
Mereka kembali ke tempat kediaman Naga. Terlihat disana ada Adhan, Gege dan Petra yang sedang berlatih. Cakra yang antusias langsung memilih gabung bersama mereka, sementara Angga malah meneruskan jalannya menuju tempat yang sepi dan damai untuk menenangkan hati ini.
"Gak gabung sama yang lain." suara lain masuk di gendang telinganya, siapa lagi kalau bukan Naga.
Angga melirik lagi kembali ke posisi awal "Lagi gak mood,"
"Bapak tahu, beban hidup memang berat Angga. Tapi itulah yang harus kita jalani dan bapak lihat kamu potensi yang dimana kamu terlahir menjadi manusia yang kuat Angga," jelas Naga.
Merasa ada dorongan dari hati yang paling dalam membuat Angga menjadi yakin setelah semalam pikirnya terus berkonflik dengan masalah yang berbelit-belit dan terus berputar-putar disana. Ukiran senyuman terpancar di bibir Angga membuat Naga berhasil membuat mood seorang Angga kembali ceria lagi.
"Makasih bapak atas nasihatnya," seru Angga berterima kasih.
Detik berikutnya, pedang Angga bersinar dan seperti monster itu datang lagi. Angga pamit undur diri sementara Naga mendadak menghilang dari sana. Angga dan yang lainnya sudah berkumpul, namun di tatap dingin oleh Petra membuat teman-teman yang lain terheran-heran.
Monster tipe api muncul di hadapan mereka. Itulah monster yang mengejar Angga, tapi untungnya masih di selamatkan oleh Cakra "Rupanya ini para sentai dan kamu sentai angin yang lemah itu. Sekarang waktunya pembalasan dan mengalahkan mereka bukan hanya kau sentai angin,"
Tanpa basa-basi mereka memilih mencabut card yang ada di kalungnya lalu di terbangkan sembarang, lalu memanggil pedang mereka masing masing dengan menggerakkan tangannya ke atas langit. Setelah itu pedang itu datang bersama dengan kartu itu. Lalu mulai menggesek kartu itu ala menggesek kartu ATM di mesinnya
"Berubah," teriaknya bersamaan.
Tring!
Rekka Fire!
Kagayage Thunder!
Hayate Wild!
Saikou Light!
Kurayami Dark!
Setelah itu tiba tiba cahaya dari pedang menyelimuti mereka dan tubuh mereka langsung terpasang armor sesuai pedang nya.
"Kesatria mimpi dari kerjaan Api, Warrior Red Ranger,"
"Kesatria mimpi dari kerajaan Petir, Warrior blue Ranger,"
"Kesatria mimpi dari kerajaan Angin, Warrior Green Ranger,"
"Kesatria mimpi dari kerajaan Cahaya, Warrior Yellow Ranger,"
"Kesatria mimpi dari kerajaan Kegelapan, Warrior black Ranger,"
"Menjaga dunia nyata dan dunia mimpi, Samurai Sentai Warrioranger,"
Mereka langsung menyerang monster tipe api yang bernama monster lava. Monster yang menggunakan kekuatanya menciptakan lautan dan ombak api, tapi untungnya mereka masih bisa menghindar. Mereka bingung karena disini tidak ada penangkal atau penawar dari api yaitu air, adanya angin walaupun sebenarnya angin akan membuat api makin membesar.
Bingung, jujur mereka sedang bingung. Bagaimana cara melawan monster lava itu, bahkan kekuatan api dari Adhan tidak sebanding dengan monster lava jadi ia akan tetap kalah. Disaat mereka terdesak karena kemungkinan untuk menang sangatlah kecil, dan saat monster itu meluncurkan bola api unggun untuk menyerang mereka. Tiba-tiba,
Flash nagare water!
Sebuah tali air mencengkram tubuh monster itu hingga ia tidak lepas dan setelah itu ia meledak begitu saja. Kayaknya air memang penangkal dari api. Para sentai melihat aksi itu dan bertanya-tanya siapa dia?
Dan saat Gege berusaha bangkit untuk mencari tahu siapa itu akan tetapi sosok itu menghilang dan membuat yang lainnya penasaran.
***
Tbc.
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi. Bagaimana dengan bab ini apakah kalian suka atau justru malah gak suka karena monoton. Sebenarnya mereka masih dalam tahap belajar dalam berpedang, jadi mereka belum pandai dan lihai. Doakan mereka bisa menentukan jalan mereka sendiri.
Jangan lupa vote and coment👧
Tinggalkan Jejak👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓
FantasíaAmazing Cover by : @anomaliez "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Rubuh" *** Terpilih menjadi salah satu bagian dari pahlawan super adalah dambaan setiap kelompok ataupun perorangan, namun akan tetapi tidak bagi salah satu kelompok yang satu sama lai...