Bab 4 | Renungan Hati

75 11 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu Indonesia

Now playing : Ebiet G Ade - Renungan Hati

***

Bab 4 | Renungan Hati

Setiap sikap perbuatan akan memiliki dampak tersendiri maka dari itu setiap apapun yang kita lakukan harus di renungan apakah benar atau salah?

***

Setelah pertarungan tadi mereka akhirnya beristirahat di sebuah pondok milik Satria. Walaupun di dunia mimpi tetap saja harus memiliki rumah untuk melindungi diri, Satria dan kelima pemuda itu kini masuk dan mulai duduk di tempat yang telah disediakan.

Sambil menikmati secangkir teh hangat mereka tampak asik melepas lelah mereka setelah bertarung tadi. Tapi bukan Cakra namanya kalau pikiran tidak tenang, sepertinya ada pertanyaan yang akan ia utarakan kepada Satria.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan?" tanya Cakra ragu. "Aku tahu, kamu akan bertanya hal itu, tenang saja akan aku ceritakan kepada kalian," jawab Naga

"Pada jaman dahulu, negeri ini aman dan tentram. Semua elemen di dunia ini seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, akan tetapi satu kesalahan membuat mereka kacau balau. Kekuatan kegelapan di paksa ambil dan menjadi unsur kejahatan di dunia ini," terang Naga

"Setelah merampas kekuatan kegelapan, mereka merampas yang lainnya hingga semua para pemimpin di dunia mimpi itu tidak ada lagi yang tersisa. Tinggal aku satu-satunya disini, dan aku di amanah kan untuk mencari pedang samurai kebaikan yang telah hilang, dan setelah sekian lama akhirnya aku menemukan dan itu ada di tangan kalian," lanjut Naga.

Semua menatap pedang mereka masing masing. "Pedang itu akan bersinar kala ada bahaya, dan yang membuat kalian bisa berubah menjadi pahlawan itu gara gara card kalian."

"Pahlawan," ulang Adhan.

"Iya seperti layaknya di series televisi saja. Nah yang pegang oleh kamu itu pedang Alpha, pedang memiliki kekuatan Api," ucap Naga.

"Sementara punya Petra itu pedang Beta memiliki kekuatan petir, punya Angga itu Pedang Pysga, punya Gege itu Theta dan punya Cakra itu Gamma ," lanjut Satria. "Punya Angga itu angin, punya Gege itu kegelapan dan punya aku itu cahaya," timpal Cakra.

"Tunggu! Kata kamu kekuatan kegelapan sangat berbahaya, apakah kekuatan Gege juga berbahaya juga!" panik Angga.

"Belum tentu Angga, kecuali Gege bisa mengendalikan semuanya dan masih dalam zona kebaikan. Dan oh ya, kalian bisa keluar masuk dunia ini sesuka hati kalian saat kalian mau tidur," ucap Naga.

"Sekarang pukul berapa?" tanya Gege. "Entahlah mungkin sekarang sudah malam, " ucap Adhan mengecek arloji nya.

"Tidak!!!" teriak Adhan. "Ada apa Adhan?" tanya Angga.

" Kita sudah berapa lama berada disini, Kalau memang sudah malam kita harus cepat nanti orang tua kita nyariin kita," ucap Adhan panik.

"Adhan dan yang lainnya tidak usah khawatir. Aku punya sedikit kekuatan untuk memundurkan waktu sedikit, dan mungkin itu aja sedikit membantu," jawab Naga. "Akhirnya kita bisa pulang," ujar Adhan lagi

***

Sekarang kini Cakra berjalan sendiri di sore menjelang malam ini, setelah menghabiskan waktu nya bersama teman temannya di dunia mimpi mereka punya sedikit waktu untuk bisa pula ke rumah, sepanjang perjalanan Cakra memikirkan sesuatu dan itu mengganggu konsentrasi nya.

Hingga tidak sadar dirinya telah sampai di rumah dan langsung masuk ke kamar tanpa mau bertegur sapa dengan keluarga lainnya. Ia masih berpikir dan kini ia menatap jendela yang terpancar sinar matahari yang akan beradu dengan kegelapan malam.

"Tunggu! Kata kamu kekuatan kegelapan sangat berbahaya, apakah kekuatan Gege juga berbahaya juga!"

"Belum tentu Angga, kecuali Gege bisa mengendalikan semuanya dan masih dalam zona kebaikan. Dan oh ya, kalian bisa keluar masuk dunia ini sesuka hati kalian saat kalian mau tidur,"

Percakapan itu masih terngiang di pikiran. Cakra memang takut kalau dirinya dan juga Gege akan bermusuhan karena cahaya lawannya kegelapan. Dan apakah dirinya harus melawan sahabat nya sedikit, walaupun hubungan dirinya dengan Gege agak kurang baik akan tetapi Chandra yakin bahwa Gege akan sadar dan mengakui dirinya adalah sahabat.

"Ini melelahkan? Lebih baik aku segera mandi dan langsung tidur." Justru ucapan itu bukan membuat dirinya akan kembali tenang melainkan akan menghadapi pertarungan selanjutnya.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Cakra langsung mendarat tubuh nya di kasur yang empuk. Dan beberapa saat kemudian ia mulai terlelap dalam mimpi yang dimana memiliki dunia nya sendiri. Cakra merasakan ada seseorang yang membangunkan nya dan saat ia membuka matanya Cakra kaget karena di hadapannya sudah ada sosok Naga.

"Cakra, kamu kembali ke dunia mimpi? Apa jangan jangan kamu sudah terlelap," tanya Satria yang melihat Cakra bangun sambil mengucek kedua matanya.

"Iya, aku kelelahan hari ini dan ternyata aku baru sadar kalau aku kembali tertidur aku akan kembali kedua ini lagi," jawab Cakra. "Baiklah kalau gitu, aku mau menunjukkan sesuatu sama kamu," ajak Naga.

Satria mengajak Cakra ke sebuah tempat dimana sebuah alat teknologinya ada didalamnya walaupun kekuatan mereka sangatlah fantasi akan tetapi teknologi tidak akan berguna tanpa imajinasi

"Ini adalah markas kita, tempat dimana kita mengawasi semuanya seluruh dunia mimpi bisa di lihat dari sini. Dan karena aku buta akan hal ini lebih baik aku serahkan tim cek and ricek kepada kamu," ucap Naga.

"Apa aku bagian cek and ri—" belum beres Cakra buka suara. Tanda bahwa mulai muncul.

Satria mulai mengecek tanda koordinat disana dan mulai menganalisa apa yang di lakukan oleh musuh itu, Cakra ikut mengamati dan setelah itu secara bersamaan Cakra dan Naga beradu tatap satu sama lain di lanjutkan dengan kode anggukan Cakra berlari meninggalkan tempat itu sementara Naga mencoba menghubungi yang lainnya lewat kode mimpi efek distorsi ruang dan waktu.

***

Tbc.

Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update. Apa yang terjadi sebenarnya? Terus bagaimana mereka keluar dari dunia mimpi ke dunia nyata? Apakah bahaya itu ada hubungannya dengan kedatangan monster baru.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang