Bab 28 | Jalan Takdir

32 8 2
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Ruth Sahanaya - Keliru

***

Bab 28 | Jalan Takdir

Takdir bukanlah suatu kebetulan melainkan sudah ada di tangan tuhan yang maha kuasa

***

Kondisi Adhan makin lama makin pulih setelah beberapa hari yang lalu alat-alat medis telah telah terlepas dari tubuh dan kini saluran infusan juga ikut lepas juga dan bisa jalan-jalan sebentar walaupun hanya di sekitar rumah sakit saja. Semenjak sadar pikiran Adhan tiada satupun yang ia ingat yang ia ingat hanya satu yaitu tentang pelajaran sejarah sengko dan juga mimpi akan tetapi ia masih bisa menarik kesimpulan itu apakah keduanya saling berhubungan.

Dengan masih mengelilingi sekeliling rumah sakit tiba-tiba sepercik cahaya menarik perhatian nya. Awalnya hanya sebuah ilusi setelah ia sadar dari koma akan tetapi cahaya itu Seolah-olah nyata dan terus berdiri di depannya seperti menarik perhatian Adhan untuk mengikutinya, Adhan juga merasakan hal demikian sepertinya cahaya itu tidak asing baginya dan dengan melangkahkan satu kaki nya Adhan mengikut cahaya itu kembali masuk kedalam koridor rumah sakit.

Adhan semakin mempercepat langkah nya hingga cahaya itu berhenti di satu tempat yang memang tidak asing baginya, Adhan ragu kenapa cahaya itu membawanya kesana dan saat di cek di kaca yang ada disana ia melihat 7 orang pemuda terbaring tidak berdaya disana bahkan salah satu pemuda disana juga terlihat di selimuti oleh kegelapan, Adhan tidak percaya dengan apa yang ia lihat hingga akhirnya ia mendobrak masuk untuk mengecek cowok itu.

Saat ia mengecek hawa-hawa kegelapan itu tidak ada seperti menghilang begitu saja. Lalu ia menatap masing-masing wajah mereka hingga Adhan merasakan kesakitan di bagian-bagian kepala setelah beberapa ingatan mulai timbul tenggelam disana, disana ia masih heran siapa mereka dan apa hubungannya dengan mereka.

Tanpa pikir panjang Adhan berlari meninggalkan rumah sakit dengan memakai baju khas rumah sakit

***

"Jadi siapapun yang masuk ke Gerbang Astakona ia aka sadar dari koma nya?" teriak Angga.

"Iya. Dan seperti nya Adhan mengalami hal yang sama," kata Raka.

"Kalau ingatan nya bagaimana?" tanya Petra.

"Mungkin ingatan disini akan hilang sepenuhnya dan itu yang mungkin akan membutuhkan waktu yang lama. Kayaknya kita tidak bisa mengharapkan Adhan lagi kalau gini caranya,"

Cakra yang mendengar itu geram mendengar penuturan Raka hingga akhirnya ia bangkit dengan mengebrak meja karena kesal. Dan suara itu membuat Cakra jadi pusat perhatian lalu menatap semua teman-teman nya,  lalu bersamaan dengan itu Pak Naga ikut berkumpul dengan para rangers disana dengan kondisi yang setengah sehat.

"Tapi kalian tenang saja, Bapak sudah antisipasi ini," ungkap Pak Naga.

"Maksud bapak?" Angga kembali penasaran.

"Saat gerbang astakona terbuka bapak sudah menyadari segala kemungkinan yang akan terjadi jadi sebelum itu bapak mengeluarkan sisa kekuatan bapak untuk menuntun Adhan di dunia nyata walaupun itu mungkin hanya sedikit cara yang bisa kita bisa gunakan," kata Pak Naga.

"Jadi sekarang lebih baik kita selamatkan Gege dulu... Baru pikirkan cara menyelamatkan Adhan dan mencari jalan keluarnya," saran Cakra.

Sampai akhirnya tiba-tiba pedang Bumi, Rangga dan Bara menyala dengan sendirinya. Sepertinya Gege atau ajudan monster raja kembali muncul sambil menatap satu sama lain mereka bergegas berangkat akan tetapi kala Bara mulai pergi tangannya di cekal oleh Raka.

"Aku ikut kak?" tanya Raka.

Dengan memikirkan resiko dan juga yang lainnya akhirnya entah bagaimana Bara menyetujui permintaan Raka "Boleh. Asalkan kamu harus berada ditempat yang aman," pinta Bara.

Mereka berangkat sambil menunggani kuda masing-masing sampai menuju lokasi dimana Monster Raja yang pertama kali mereka lihat dan juga Gege ada disana. Rangga turun yang pertama lalu memcoba mendekati mereka akan tetapi satu serangan Gege berhasil membuat Rangga terpental dan Petra dengan sigap menahan tubuh Rangga agar tidak terjatuh setelah itu Bumi yang memimpin pertarungan ini atas perintah Adhan siap melakukan perubahan. Sementara itu Raka bersembunyi di tempat yang aman

"Guys... Kita selamatkan Gege, waktunya berubah!"seru Bumi.

Tanpa basa basi dan kode apapun mereka langsung berubah secara bersamaan dengan mencabut card yang ada di kalungnya lalu di terbangkan sembarang, lalu memanggil pedang mereka masing masing dengan menggerakkan tangannya ke atas langit. Setelah itu pedang itu datang bersama dengan kartu itu. Lalu mulai menggesek kartu itu ala menggesek kartu ATM di mesinnya, itulah yang di lakukan oleh Angga, Petra dan Cakra.

Sedangkan Bumi, Rangga dan Bara mengubah mode pedang yang awalnya kapak dan cambuk lalu memilih mencabut card yang ada di kalungnya lalu di terbangkan sembarang,  lalu mulai menggesek kartu itu ala menggesek kartu ATM di mesinnya. Lalu tubuh mereka berlima berubah tubuh mereka langsung terpasang armor sesuai pedang nya.

Lalu begitu dengan Gege yang langsung berubah menjadi rangers dengan armor yang sama akan tetapi terkesan agak lebih dark.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update....pertarungan sengit akan segera di mulai dan apakah Mereka bisa menyelamatkan Gege atau justru ada korban yang lain, terus bagaimana dengan Adhan apakah ia sudah menemukan ingatan nya kembali dan bisa kembali kedunia mimpi lagi.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang