Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu IndonesiaNow Playing : Tulus - Manusia Kuat
***
Bab 17 | Batu Terkuat
Batu memang sangatlah kuat tapi hati di dalam tubuh manusia juga kuat kalau memang sudah capek merasakan sakit
***
5 kesatria tengah berlatih menggunakan pedang dan elment sambil beradaptasi dengan tempat dan suasana baru mereka terus mengasah kemampuan mereka hingga mereka lihay melakukan nya. Naga melihat proses itu dan terlihat beberapa dari ada yang menunjukkan progres yang bagus.
Setelah mereka berlatih, akhirnya mereka beristirahat. Naga datang membawakan minuman dan cemilan buat mereka, sambil menikmati hari ini mereka melakukan pembicanggan hangat.
"Oh ya Pak. Kenapa bapak memilih kami berlima?" tanya Cakra masih penasaran.
"Cak! Bisa gak sih lo memilih bertanya tanpa mengulang pertanyaan yang sama pula, gue enek tahu dengernya," decak Gege.
"Oke-oke. Maaf ya pak," sesal Cakra.
"Gapapa kok. Oh ya berhubung kalian sudah ada di dunia mimpi maka mungkin kan kalian akan pake baju itu gak pantes tahu," ujar Naga.
"Masa sih," pesimis Angga.
"Tapi tenang bapak punya baju yang cocok sama kalian,"
Naga kembali ke dalam lalu memgambil beberapa baju buat mereka, ternyata baju pak Naga yang di berikan adalah baju yang sama seperti ke 3 kesatria pengembara. Akhirnya mereka berganti pakaian agar mereka leluasa berlatih, ternyata setelah di coba ukuran pas dan nyaman untuk di pake.
Mereka senang mengenakan pakaian itu, dan belum lama mereka merasakan kebahagiaan karena rasa nyaman tiba-tiba radar yang ada di dunia mimpi milik Naga berbunyi berhubung pedang mereka sedang beristirahat jadi untuk mendeteksi musuh dengan memanfaatkan radar milik Naga.
"Guys ada musuh!" seru Naga.
"Baiklah, ayo guys," ucap Adhan.
Mereka mengangguk dan menatap Naga untuk meminta izin, setelah mendapatkannya mereka bergegas akan tetapi Naga menghadang mereka lalu mengajak mereka menuju sebuah tempat. Rupanya tempat itu adalah kandang kuda, mereka menuju tempat itu dengan menunggani seekor kuda.
Petra yang sangat peka melihat kekacauan terjadi lalu membuat kuda yang ia tunggani menuju arah lain, Adhan yang percaya memerintahkan teman-teman mengikuti Petra sampai akhirnya mereka tiba di tempat itu terlihat para Xolos dan Monster Batu—tipe tanah adalah musuh mereka.
Mereka turun dari kuda nya lalu berjalan sejajar berhadapan dengan Monster dan para Xolos itu.
"Kalian datang juga Rangers! Benar apa yang di katakan Monster Raja, kalian bukan tandingan kami," seru Monster Batu.
"Siapa kalian? Dan apa tujuan kalian?" teriak Adhan sambil bertanya.
"Tidaklah kalian tahu bahwa sebentar lagi mimpi dan kenyataan akan jadi milik Monster Raja," ancam nya.
"Itu tidak akan terjadi." Adhan mengeluarkan mantra yang sempat ia pelajari bersama Cakra menghasilkan bola api kecil yang langsung ia arahkan kepada Monster Batu itu.
Akan tetapi serangan itu berhasil di patahkan oleh batu yang membuat api itu padam, namun justru berbalik kepada arah mereka hingga menyebabkan ledakan yang cukup besar. Sang Monster Batu sangat senang karena para Rangers mudah sekali di kalahkan, akan tetapi.
Duar!
"Berubah," teriaknya bersamaan.
Tring!
Rekka Fire!
Kagayage Thunder!
Hayate Wild!
Saikou Light!
Kurayami Dark!
Rupanya mereka memanfaatkan ledakan itu untuk berubah, pikiran sang Monster Batu terpatahkan. Para Rangers langsung menyerang Monster Batu dengan element yang mereka punya, kekuatan Tanah/Batu sangatlah kuat bahkan kekuatan para Rangers masih bisa di tahan dan di tangkisnya.
Akan tetapi mereka masih berusaha menyerang dari segala arah mengeluarkan elemen mereka dan menggunakan teknik pedang mereka akan tetapi sia-sia saja, semua serangan tidak mempan sama sekali membuat mereka kewalahan. Adhan mulai menatap Cakra Mudah-mudahan Si ahli Strategi mendapatkan ide.
"Adhan! Kita gak bisa menyerang nya.... Monster Batu ini terlalu kuat, kita hanya bisa menyerang nya kalau ada kekuatan element Air atau element Tanah itu sendiri," kata Cakra.
"Air?" pikir Adhan.
"Iya," jawab Cakra yakin.
"Tunggu! Mungkin Angga bisa membantu," lanjut Cakra.
"Oke lo atur aja, biar gue,Petra dan Gege yang akan taha mereka, " saran Adhan.
"Gue mengandalkan lo Adhan. Angga ikut gue," ucap Cakra yang langsung mengajak Angga meninggalkan mereka bertiga.
Adhan bangkit lalu langsung bertarung seorang diri, Petra dan Gege yang melihat Adhan, Cakra dan Angga berbeda arah kayak nya bakal ada startegi dan mungkin Petra dan Gege harus melakukan seperti Adhan menahan Monster Batu itu. Sementara itu di tempat lain Cakra dan Angga mencari sumber air dengan memanfaatkan alam yang ada disini, menurut penelusuran Cakra di daerah sini ada sumber air lalu segeralah mereka menuju kesana.
Setelah mendapatkannya Cakra memerintahkan Angga membacakan mantra lalu mengarahkan serangan angin nya. Kala Angga membacakan matra yang di berikan Cakra, Cakra melihat situasi di sana dan lalu menghubungi Adhan untuk menyingkir dari sana karena serangan Angga akan langsung menuju kesana.
"Siap Angga," seru Cakra.
Dengan satu kali gerakan Angga mengarahkan kepada arah yang di tunjukan. Air itu melesat dengan begitu cepat, Petra yang sangat peka memerintahkan Adhan dan Gege untuk menghindar karena serangan air akan mengenai tubuh Monster itu.
Apakah Monster itu akan kalah?
***
Tbc.
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi.... Bagaimana dengan bab ini apakah kalian geregetan karena para ranger, apakah monster itu kalah? Kalau belum kalah kemana sih kesatria Air, Tanah dan Ninja. Apakah mereka akan datang tepat waktu membantu 5 rangers lainnya.
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓
خيال (فانتازيا)Amazing Cover by : @anomaliez "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Rubuh" *** Terpilih menjadi salah satu bagian dari pahlawan super adalah dambaan setiap kelompok ataupun perorangan, namun akan tetapi tidak bagi salah satu kelompok yang satu sama lai...