Selamat Membaca Kisah
Tokusatsu IndonesiaNow Playing : Tulus - Cahaya
***
Bab 22 | Sedikit Cahaya
Sekali lagi masalah akan segera terselesaikan walaupun sedikit demi sedikit
***
"Pak Naga, Pak Naga," panggil Adhan.
Adhan,Cakra, Angga, Petra, Bumi dan Bara masuk ke dalam rumah Pak Naga. Mereka mencari keberadaan Naga akan tetapi tidak ada satupun orang yang ada disana hingga Cakra dan Adhan mencari di segala tempat hingga akhirnya Petra menemukan sebuah secarik kertas berisi kata-kata yang mengandung arti permintaan.
"Tolong aku," ucap Petra dengan ejaan.
"Maksudnya?" Bumi yang mendengar ucapan Petra mengambil kertas itu lalu membacanya.
"Sial! Jangan-jangan Pak Naga di culik lagi," pikir Angga
"Jangan pesimis dulu Ngga, ini masih tanda tanya dan kami tahu Pak Naga seperti apa orangnya," Ungkap Bara.
Adhan dan Cakra mengamati sekeliling ruangan itu dan berusaha mengingat kembali kata-kata yang sering di ucapkan Pak Naga. Apalagi mengenai gerbang mimpi itu jangan-jangan apa ini hubungan dengan semua itu, kalau memang benar itu tujuannya buat apa?
Cakra memgambil kertas lalu menggambar sebuah bintang yang besar, lalu mengambil kertas lain untuk mengambar sesuatu yang lain agar tercipta nya sebuah petunjuk yang akan membawa nya kepada maksud dan tujuan Rangga sebenarnya. Hingga Cakra ingat kata-kata Monster Batu kala bertemu dengan Satria Pengembara
Monster jelek, lo datang lagi hah!" seru cowok baju coklat.
"Kalian!! Jangan campuri urusanku," ucapnya kesal.
"Kami pantas ikut campur karena kalian adalah musuh sebenarnya...... Guys ayo kita lakukan," seru cowok baju putih.
Seperti seolah mereka pernah ketemu. Dan pada saat tadi mereka bertemu dengan Monster Udra seolah Monster itu terlihat lemah banget jauh berbeda dengan monster awal-awal kita bertarung seperti ada unsur kesengajaan yang memang di lakukan akan tetapi apa tujuan nya. Merasa ada yang janggal akhirnya Cakra mendekati Bumi dan Bara untuk bertanya lebih lanjut.
"Bang Bumi dan Bang Bara, Cakra boleh tanya sesuatu?" tanya Cakra.
"Tanya apa?" Baik Bumi dan Bara masih heran dengan Cakra memanggil nama mereka berdua dengan embel-embel 'Abang.'
"Gini sewaktu abang di pilih sama pedang itu pernah ada pertarungan sebelumnya enggak,"
Bara dan Bumi saling mengingat-ngingat kejadian yang lalu tapi mereka tidak pernah melakukan pertarungan ini kecuali kemarin dan pada saat menolong Adhan kemarin "Kayaknya enggak tuh, soalnya pada saat gue, Rangga sama Bara mendapatkan pedang Kaixa,Faiz dan Delta kami hanya berlatih oleh Pak Naga lalu setelah itu kita mengembara deh,"
"Tapi ada sih waktu itu. Ingat gak sih waktu monster Batu, Monster Udra dan Monster Nini mereka datang ke hadapan kita lalu setelah kita kalah mereka malah kabur begitu saja. Nah setelah beberapa waktu setelah itu kita mau mencari 3 monster itu tapi sampai sekarang kami belum berhasil mengalahka nya, kecuali kemarin dimana kita berhasil mengalahkan Monster Batu dan tinggal Monster Udra dan Monster Nini," terang Bara.
Mereka datang lalu pergi begitu saja. Itulah yang ada di pikiran Cakra dan Adhan, hingga Adhan mendekati mereka berdua "Jadi kalian belum pernah masuk ke gerbang bintang dong kayak kami?" tanya Adhan.
"Gerbang apa?" bingung Bumi.
"Gerbang bintang bang, gerbang yang menentukan jalan mana yang kita milih mau menetap disini atau mati perlahan-lahan hingga daya kehidupan hilang," jelas Petra yang mulai ikut campur tertarik dengan pembicaraan itu.
Bara dan Bumi saling menatap satu sama lain tidak mengerti dengan apa yang dikatakan mereka barusan "Jadi, kalian tidak memulai denga fase itu jangan-jangan," pikir Adhan.
Cakra berlari di ikuti yang lainnya mereka langsung menuju basecamp mereka dan Cakra langsung mencari di sela-sela barisan buku yang tersusun rapih disana. Adhan dan yang lainnya menatap bingung hingga Adhan paham lalu membantu Cakra. Sementara Bumi, Bara, Petra dan Angga yang masih bingung akhirnya ikut mencari walaupun mereka bingung apa harus mereka cari.
***
Sementara itu Gege masih menunggu patung Rangga disana ia berjaga seolah dirinya adalah penjaga bagi Rangga. Walaupun malam sudah tiba akan tetapi ia masih terjaga ia begitu teliti menjaga tempat itu sampai akhirnya suasana sunyi dan damai berubah menjadi atmosfer horor yang mencekam.
Aura kegelapan menyerbak di sekelilingnya membuat Gege makin bersemangat seolah ada tambahan kekuatan disana, namun semakin lama ia menerima kekuatan. Satu kelemahan Gege yaitu tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, hingga akhirnya datang sosok manusia dengan name tag Raka berjalan maju dan segera mengulurkan tangan mengajak berkenalan dengan nya.
"Salam kenal gue Raka," sapa Raka dengan tatapan sinis dan kejam.
"Gue Gege, " sahut nya
***
Masih di basecamp Adhan masih mencari buku yang ia maksud bersama Cakra sampai akhirnya Angga dan Petra mendapatakan panggilan dari Gege bahwa sekarang ia sedang di serang. Petra bangkit lalu berlari, sementara Angga bingung dan ragu Bumi yang melihat itu langsung mendekati Angga mencoba menenangkan nya.
"Kalian pergi saja biar gue sama Cakra yang ada disin, " ujar Adhan.
"Baiklah...., " ucap Bara mengangguk.
"Bumi!" teriak Adhan.
Bumi yang hampir melengang pergi di tahan oleh teriakan Adhan "Iya,"
"Gue serahkan kepemimpinan kepada elo," titah Adhan.
Bumi mengangguk lalu melengang pergi sedangkan Adhan dan Cakra masih sibuk mencari apa yang mereka cari.
***
Tbc.
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi..... Bagaimana dengan bab ini, ini apakah konflik couple berdua antara Angga dan Bumi lalu Bara sama Petra Mudah-mudahan suka ya wkwkwkwkwk... Dan maaf telah aku sisipkan RakaTrafagar sebagai anatogis di cerita ini sebagai bentuk penghormatan...
Konflik Couple ini
Fajri X Farhan
Ricky X Fenly
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
PSS [4] Samurai Sentai Warrioranger | UN1TY ✓
FantasiaAmazing Cover by : @anomaliez "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Rubuh" *** Terpilih menjadi salah satu bagian dari pahlawan super adalah dambaan setiap kelompok ataupun perorangan, namun akan tetapi tidak bagi salah satu kelompok yang satu sama lai...