'Pr'
Sesampainya di depan pintu kelas 11 Luffy meloncat masuk dengan bersemangat. "Ohayou!!"
"Ohayou."
"Ohayou Luffy."
"Ohayou Mugiwara."
"Ohayou Mugi-chan!"
"Ohayou Luffy senpai!"
Jawab beberapa orang di kelas tersebut. Luffy segera berlari menuju geng kecil miliknya di ikuti Zoro dan Sanji.
"Robin-chaawn Nami-swaan!" Sapaan dengan mata berbentuk hati di pagi hari merupakan hal yang normal untuk mereka. Tentu saja orang yang menyapa para gadis adalah Sanji.
"Cih, koki mesum!" Ucap Zoro memancing amarah koki pirang tersebut.
"Apa hah? Kepala lumut!"
"Alis melingkar!"
"Tukang nyasar!"
Perkelahian kecil mereka pun sudah menjadi hal lumrah. Nami hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya pasrah.
"Luffy lu udah ngerjain pr?" Tanya Usopp pada pria yang asik tertawa menonton perkelahian di depannya. Luffy menatap horror ke arah Usopp. Seolah berkata 'Emang ada? Sekolah kita emang ada sistem pr?
"Ada bego!" Jawab Usopp membuat Luffy panik.
"Gue nyontek dong!" Luffy memohon menatap Usopp.
"Udah gue kumpul kemaren." Luffy bergantian menatap yang lain.
Temannya yang lain menatap seolah berkata mereka juga melakukan hal yang sama."Emang pr apa sih?" Tanya Zoro yang mulai tertarik dengan percakapan tersebut.
"Pr matematika, goblok!" Sanji berujar merendahkan marimo di depannya.
"Lu udah, Zor?" Tanya Luffy karena pada dasarnya dia Zoro dan Usopp sebelas dua belas dalam urusan pr.
"Hmm udah gue kumpul kayaknya. Gue cuma ngerjain nomor 2 sama 3." Zoro berujar membuat Luffy melotot seram. Kalau Zoro saja sudah berarti ini jadi situasi serius.
"Luffy... Kenapa gak ikut nyontek di belakang aja?" Chopper menarik ujung baju Luffy pelan dan menunjuk kerumunan di meja Law yang penuh orang. Tanpa pikir panjang Luffy segera berlari kesana dengan pulpen dan buku.
"Bentar-bentar bukannya soal matematika ada 10. Kok lu cuma ngerjain 2 nomor?" Tanya Sanji menatap pria di depannya.
"Yang jawabannya ada di google cuma dua kok." Zoro menjawab seadanya walau bermodal jawaban dengan penjelasan 'maaf kalau salah'.
"Torao!" Teriak Luffy yang membuat aktivitas mencontek di sekitarnya berhenti sejenak. Lalu kembali dengan kecepatan ekstra. Luffy sampai di meja Law yang penuh dengan orang sampai-sampai buku contekan tersebut tak terlihat.
Ia berusaha bersaing untuk melihat buku tersebut tapi usahanya tak berhasil. Mungkin jika ia melakukan sedikit baku hantam di sana Luffy akan bisa mencontek. Tapi waktunya sudah tak cukup. Terpaksa otak sekecil ototnya Usopp tersebut memikirkan cara lain.
'Bruk!'
Aktivitas mencontek berhenti kembali. Karena pemandangan di depan mereka. "Mugiwara-ya!" Seru Law terkejut mendapati Luffy duduk di pangkuannya.
"Yosh! Law pinjem paha, sama buku dulu ya. Ntar di traktir onigiri sama usopp!" Mendengar namanya di sebut, tentu saja pria berhidung panjang tersebut gelagapan tidak terima. Mana uang sakunya sedikit lagi, masa mau ngasih makan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectangular [END]
FanfictionKisah cinta dari empat orang yang tinggal satu atap dan bertemu setiap harinya. #Lawlu #Yaoi #Zosan