'Olahraga'
Pagi ini adalah pelajaran olahraga dengan Shanks si rambut merah sebagai guru mereka. Luffy sangat bersemangat dalam mata pelajaran yang ia ungguli ini. Karena mapel ini adalah satu-satunya kebanggaan Luffy.
"Ohayou minna!" Teriak Shanks bersemangat agar hal tersebut menular pada para muridnya.
"Ohayou sensei!" Sahut murid-murid tak kalah nyaring.
"Seperti yang sensei katakan minggu lalu. Sensei akan mengambil nilai pada permainan basket kali ini." Jelas Shanks di dengarkan dengan seksama.
Setelah pembagian tim selesai. Mereka memulai pemanasan agar tak cedera.
"Oi Torao! Badan lu kurang di tekuk!" Luffy sebagai instruktur pemanasan berujar nyaring. Di sebelahnya ada Vivi dengan jabatan yang sama. Kedua orang tersebut adalah seksi olahraga.
Berbanding terbalik dengan Luffy. Law tidak terlalu bersemangat pada mapel yang lebih mengandalkan fisik tersebut. Bukan karena dia lemah, tapi karena dia tak suka berkeringat dan membuang tenaga. Law lebih suka memikirkan taktik atau pelajaran akademik.
"Torao!" Ujar Luffy kembali. Law akhirnya pasrah mengikuti perintahnya.
Setelah pemanasan cukup panjang. Permainan pun di mulai. Kebetulan Law dan Luffy tidak berada di kelompok yang sama begitu pula Zoro dan Sanji.
Koki mesum tersebut terlihat bersemangat dengan nafas yang menggebu-gebu. Bukan karena dia ahli dalam mapel olahraga atau suka bermain basket. Tapi karena sebentar lagi para gadis akan meloncat loncat dan tentu saja ekhem–
Ah, membayangkannya saja membuat Sanji mabuk kepayang.
Grup pertama Luffy, Bartolomeo, Zoro, Franky dan Usopp melawan grup kedua Bon, Jinbei, Chopper, Brook dan Cavendish.
Sorak Sorai penonton terdengar sangat keras. Karena para penonton bukan hanya dari kelas mereka. Bahkan murid dari kelas lain ikut melihatnya.
"Ace, lihat tuh–"
"LUFFY!!" Ace berteriak dan melambai tak kenal tempat. Sabo menjitak kepalanya kesal. Padahal mereka sudah diam-diam keluar kelas. Tapi si bodoh ini dengan gobloknya berteriak.
Luffy yang melihat dua saudaranya tersebut melambai balik. "ACE! SABO!" Sabo cape mau resign aja jadi saudara mereka.
Lemparan bola ke atas serta peluit dari Shanks memulai permainan. Jinbei berhasil menguasi bola. Ia melempar pada Brook. Baru saja permainan di mulai. Tapi pria dengan rambut afro tersebut sudah bersiap melakukan shoot.
Krak!
Bola berhasil terlempar jauh mendekati ring musuh tapi sedikit tidak akurat dan memantul. Karena Brook encok. Kesempatan tersebut di ambil Zoro untuk rebound.
"Rebound!"
Luffy berlari ke arah ring lawan. Ia di hadang oleh Bon alias Mr 2. "Mugi-chan, aku tak akan mengalah."
"Dan aku tak akan kalah!" Luffy meloncat dan meraih bola tersebut. Lalu memasukkan bola tepat ke dalam ring.
Mau itu pria atau wanita terkagum-kagum melihat aksinya. Bahkan ratu sekolah yaitu Boa Hancock jatuh cinta pada Luffy. Kini wanita ular tersebut sedang mengintip dari luar gedung olahraga.
"Luffy!"
Law duduk di pinggir lapangan, matanya seolah terpaku pada pria berambut hitam dengan luka di pipi tersebut.
"Oi Law!"
"Hm?"
"Pokoknya gue serahin ke lu." Ujar Kid di sebelah pria tersebut. Law mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectangular [END]
FanfictionKisah cinta dari empat orang yang tinggal satu atap dan bertemu setiap harinya. #Lawlu #Yaoi #Zosan