Hari ini liburan musim panas telah tiba. Ace,Sabo dan Luffy memilih pulang kampung. Begitu pula dengan pemilik marga Trafalgar. Ia kembali ke rumah paman Doflamingo dan ayah angkatnya Corazon. Sebenernya Luffy tak mau berpisah dengan Law begitu pula sebaliknya. Tapi karena arah tujuan mereka jauh terpisah. Terpaksa harus LDR sesaat.
Zoro tak punya keluarga lagi jadi ia tak punya tempat pulang. Sedangkan Sanji memiliki keluarga. Tapi tak mau di hajar lagi oleh saudara dan ayahnya. Jadi ia memilih untuk tak pulang. Sekedar tambahan, ibu Sanji sudah meninggal. Sehingga tak ada alasan untuknya pulang.
"Oi, koki mesum di mana makan malamnya!" Teriak Zoro menuruni tangga. "Sabar Marimo bodoh!" Teriak Sanji dari dapur membuat si kepala lumut dapat menemukan arah ke sana. Ia melihat si pirang tengah sibuk memasak. Tangannya bergerak lincah dengan keringat di pelipis mengalir bebas. Sanji selalu sangat menawan ketika ia memasak.
Zoro mendekatinya lalu memeluk Sanji dari belakang mengejutkan. "Ha!? Lu ngapain?" Tanya Sanji geram ia berusaha melepaskan pelukan dengan tangan yang masih fokus mengaduk kari. "Meluk elu lah bego!" Jawab Zoro tak kalah ngegas. Ia meletakkan dagu di pundak lebar pria tersebut. "Ukh! Awas ga lu!" Sanji menginjak kaki si hijau lumut tapi tak berpengaruh."Ga mau." Zoro berujar mutlak, tangannya yang nganggur bergerak meremas dada kekasihnya. Sedangkan tangan yang lain mengelus gundukan di selangkangan Sanji yang masih berbalut celana. "Akh!" Jeritnya terkejut. "Marimo sialan, lepas ga lu!" Kini Sanji sudah berada di ujung kesabaran. Ia menoleh ke arah Zoro dengan alis menukik tajam. Tangannya memegang centong bersiap memukul surai hijau di belakang.
"Heee...masa gini doang ga kuat. Gue aja yakin bisa kuat ngayunin pedang walaupun lu 'nusuk' dari belakang." Zoro berujar cukup dekat dengan telinga koki mesum itu. Sanji memerah padam merasa geli sekaligus marah dan tertantang. "Humph...lu ngakuin gue jadi top kan!" Jawabnya angkuh menjauhkan telinga dari Zoro.
Zoro tak menjawab tapi tangannya kembali meremas bagian atas dan bawah bersamaan. Sanji mengigit bibir agar tak mendesah. "Jangan di tahan, koki mesum~"
"Ss-siapa yang nahan?" Ujar si pirang gemetaran. Kakinya seolah lemas tak mampu bertahan. Zoro menyeringai tipis. Ia membuka resleting celana Sanji dan mengurut kejantanan pria tersebut dengan cepat. Tentu saja koki mesum itu terkejut. Tapi ia berusaha untuk tetap tenang. "Sanji~" Zoro mendesah di telinga sensitif pria tersebut. "Aakh!" Desahannya tak bisa di tahan.
Mendengar desahan Sanji yang terdengar merdu. Kini tangannya yang berada di dada membuka kancing kemeja biru kekasihnya. Lalu mencubit nipple pink secara bergantian. Gerakan tangan Zoro membuat Sanji tak bisa menahan desahannya. Ia menyatukan kedua paha agar tak terjatuh. "Mar-marimo aanhm~"
"Sebut nama gue Sanji." Perintah mutlak si kepala lumut. "Mnnh-Zoroo~ hentikan...nghh." Ujar Sanji lemah menaikan libido pria di belakang. Zoro mempercepat gerakan tangannya membuat si pirang meracau tak jelas. "Zor-akh keluar! Berhenti nggh!" Punggung Sanji melengkung sempurna dengan penisnya yang mengeluarkan cairan bening mengenai oven di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectangular [END]
FanfictionKisah cinta dari empat orang yang tinggal satu atap dan bertemu setiap harinya. #Lawlu #Yaoi #Zosan