17

3.4K 437 179
                                    

'Lips X Lips'

"Gue..." Satu kata dari Law menghentikan keheningan. Netra mereka kembali bertemu dengan segala perasaan yang membuncah. "Gue juga suka sama lu." Kalimat yang berhasil keluar dari pria bertato tersebut membuat Luffy merasa terbang ke langit. Perut yang biasanya terisi daging kini di terbangi kupu-kupu yang menggelitik.

Pria yang lebih pendek menubrukkan diri memeluk Law. Ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria tersebut. Tangan Law terangkat mengelus surai hitam pria di depan dengan lembut. "Jaaa, Luffy-ya mau pacaran?"

"Iya!" Satu jawaban cepat di terima dengan perasaan bahagia. Diam-diam Law mengulum senyum lebar di bawah malam. Luffy menjauhkan wajahnya lalu menatap lekat-lekat pria di depan. Kemudian satu senyuman lebar di berikan secara tulus. Hingga kedua matanya menyipit seperti bulan sabit.

"Luffy-ya..." Law menahan diri untuk menerkam pria di depan. Tiba-tiba si topi jerami mendekat dengan cepat. Lalu memberi satu kecupan singkat di bibir Law.

"Shishishishi, balas dendam!" Tawa Luffy puas dengan reaksi kekasihnya yang kelabakan karena gugup. Law menutupi wajah dengan topi putih jamur miliknya. "Torao, kenapa suka sama gue?" Luffy kini lebih rileks ia menatap pria tersebut bertanya.

"Luffy-ya, suka sama orang karena sebuah alasan biasanya gak bakal bertahan lama. Karena alasan tersebut bakal hilang. Kalau alasannya udah hilang berarti rasa suka juga hilang."

"Kalau gue bilang suka sama Luffy-ya tanpa alasan biar perasaan ini ga hilang. Boleh?" Law menatapnya dengan lembut. Luffy mengangguk sebagai jawaban. "Kalau Luffy-ya sendiri?"

"Apanya?"

"Kenapa suka sama gue?"

"Gue ga suka Torao."

"Eh!?"

"Gue cinta, shishishishi." Law kembali memerah karena pria dengan luka di pipi tersebut. "Gue juga cinta kalo gitu." Jawab Law tak mau kalah. "Wuuu plin plan!" Luffy memberikan jempol terbalik pada pria di samping menyorakinya. Law menekuk alis kesal.

"Gue cinta sama Torao. Karena Torao adalah torao!"

"Itu bukan alasannya ya! Itu emmm....itu itu adalah.... pokoknya bukan alasan!" Pria dengan topi jerami berujar dengan wajah serius membuatnya semakin lucu. "Pfft-iya iya paham."

"Moou...udah ayo balik, laper!" Luffy berdiri bersemangat lupa dengan luka kakinya. Hingga akhirnya kembali duduk karena nyeri. "Torao, gendong!" Ia merentangkan tangan dan merengek menggerakkan kaki dengan manja. Pria bertato tersebut semakin gemas ia mengusak surai hitam Luffy pelan.

"Berikan imbalan dulu." Law menyentuh bibirnya dengan wajah mendekati pria yang lebih muda. Luffy mengerutkan kening bingung. Ia berpikir keras tentang apa yang di inginkan pria tersebut. Merasa terlalu lama Luffy bertindak. Law mengambil garis start mencium bibir pria di depan dengan ganas.

Terkejut dengan ciuman profesional Law. Luffy mengimbanginya dengan menggerakkan lidah sesuai insting. Satu menit kemudian ciuman di lepaskan dengan nafas terengah-engah. Wajah memerah malu. Law segera menggendong Luffy di belakang. Tangannya terarah menahan berat badan pria tersebut. Kaki jenjang Law melangkah ringan menuju kontrakan. Perjalanan mereka di selimuti keheningan dengan keduanya yang curi-curi pandang dan mengulum senyum dalam diam.

Rectangular [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang