21 [END]

3.6K 394 96
                                    

'Rectangular'

Pagi ini semua pria di dalam kontrakan sudah duduk rapi mengelilingi meja makan. Mereka terpaksa bangun awal karena kelaparan padahal sedang hari libur. Semalam Sanji tidak pulang dan Sabo sibuk di sekolah. Akibatnya Ace, Luffy dan Law tidur dalam keadaan lapar. Sedangkan Zoro, ia baru sadar bahwa lapar pagi harinya. Si hijau lumut dan koki mesum tersebut semalam pulang sekitar jam 11 dan langsung terlelap. Sedangkan Sabo baru pulang pukul 1 malam.

"Ittadakimas!" Seru mereka bersemangat. Menu pagi ini ada nasi goreng dengan omelet di atasnya. Tentu saja yang memasak adalah Sanji tapi kali ini tanpa bantuan Sabo. Karena pria pirang bergelombang masih kelelahan akibat kerja OSIS semalam.

"Sanwji, ewnak!!" Ujar Luffy dengan mulut penuh makanan. Law mengelap pipi pria tersebut. Ia memakan nasi yang menempel tanpa beban. Karena aksinya kini tatapan mata semua orang di meja minus Luffy mengarah padanya. Law mengerjapkan mata kebingungan seolah bertanya 'kenapa?'

"Lu sekarang makin terang-terangan aja kalo pacaran." Celetuk Ace menatap tajam pria di depan. Law menatapnya paham. Memang pada awalnya ia ingin menyembunyikan hubungan mereka. Tapi kini rasanya Law ingin seluruh orang di dunia tau. "Biar semua orang tau Luffy-ya punya gue." Ucap Law santai membuat atensi Luffy mengarah padanya. "Shishishishi, Torao juga punya gue!" Pria suram tersebut tersenyum membenarkan. "Tentu!"

Ace menyesal telah berujar seperti itu. Ia memandang jijik pasangan di depannya. Sanji yang berada di samping Ace menatap kedua orang tersebut senang. Lalu matanya mengarah kedepan tempat si lumut berada. Netra mereka bertemu karena Zoro juga menatapnya. Sanji mengalihkan pandangan dengan telinga memerah.

"Ehm Sanji, jadi gimana hasilnya kemarin sama Nami?" Ujar Sabo masih dengan mata menutup rapat. Ia meraba-raba makanan dan melahap omelet di atas. "O-oh! Itu....gue di tolak." Jawab Sanji seadanya. "Beneran? Kalo gitu ikut gue sini. Biar gue hibur." Pria dengan luka bakar tersebut membuka mata ngantuknya dan mengacungkan jempol.

"Ga usah, Bo. Sekarang alis keriting pacar gue. Biar gue aja yang ngehibur dia." Ujar Zoro tiba-tiba membuat mata Sabo yang tadinya sayup-sayup hendak tertutup kini melotot seram. Ace yang sedang minum bahkan tersedak. Luffy sendiri menganga lebar menatap pria di samping. Sedangkan Law yang tau hal ini akan terjadi tetap saja terkejut menoleh kearah Zoro.

"SERIUS!?" Tanya Ace, Sabo dan Luffy bersamaan.

______________________________________________________

Sabo awalnya mau balik ke kamar buat tidur. Tapi karena anak kontrakan pada ngumpul di ruang tamu. Akhirnya ia juga ikut bersama yang lain. "Ace, lu geser sampe mentok kursi coba." Perintah Sabo mendorong saudaranya pelan. "Hah, buat apa?" Tanya Ace yang menggeser tubuhnya hingga ujung sofa.

Tanpa menjawab pertanyaan pria berbintik. Sabo meletakkan kepalanya di atas paha Ace dan memejamkan mata. "Woi!" Seru Ace tak di hiraukan pria yang terpejam. Ace menghembuskan nafas pasrah.

Law menyalakan televisi dan menghentikan channel di pertandingan bola. Luffy duduk disampingnya dengan pop corn di tangan. Sedangkan di sisi sebrang ada Zoro duduk di bawah dan Sanji di sofa atas. "Btw, kok kalian bisa pacaran?" Tanya Ace pada pasangan baru tersebut.

"Si alis keriting suka gue." Jawab Zoro santai."Marimo duluan yang suka gue!" Sanji nyolot tak mau kalah.

"Iyain. Tapi gue yang nembak lu." Pendekar pedang mendongak menatap Sanji.

"Lu ga ada nembak gue, tolol!" Kesal si pirang dengan alis menukik tajam.

"Ya udah lu mau ga jadi pacar gue!?"

Rectangular [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang