9

3.6K 430 28
                                    

'Sakura'

"Ace angkatin jemuran gue!!" Teriak Sabo dari balik bilik WC.

"Suruh jalan sendiri jemurannya, jangan manja." Sahut Ace yang masih sibuk ngerakit kipas rusak. Akibat semalam kena tendang kaki Sabo.

"Si goblok, buruan angkatin. Gue lagi berak woi!" Sabo memukul-mukul pintu bilik membuat suara bising.

Pria berambut hijau yang tengah tidur di sofa terganggu. Kemudian terbangun dan berteriak kesal. "Berisik! Gue mau tidur!"

Sanji tiba dari pintu belakang dengan jemuran milik Sabo di tangannya. "Udah gue angkat!" Seketika suara bising dari WC tak terdengar.

"Makasih, baik~" Ujar Sabo setelah keluar dari WC. Ia mengelus kepala Sanji dengan lembut. Lalu dihadiahi tendangan keras.

"Cuci tangan dulu bego!"

Brak!

"LUFFY!" Teriakan keras bersamaan dengan di bukanya pintu rumah menampilkan kedua pelaku. Pria dengan hidung panjang dan rambut ikal, Ussop. Lalu di sebelahnya ada pria berbadan lebih kecil dan pendek dengan topi biru muda, Chopper.

"Ussop, Chopper ngapain kesini?" Tanya Zoro yang terbangun kesal. Kemudian menguap lebar seakan dosa para temannya bisa di hisap.

"Ah, Zoolo~~" Chopper menghampiri pria berambut lumut tersebut dan menubrukkan diri memeluknya.

"Na-Namii wa~ hiks." Mendengar nama seorang gadis, Sanji segera mendekat panik. "Nami-san kenapa?"

"Nami ngerampok duit kami huwaaaaaa~" Chopper menangis di dada bidang Zoro membuat empunya bingung. Lalu berakhir dengan mengelus kepala temannya tersebut.

"Oh." Jawab Sanji yang kemudian pergi memasak.

"Oi bukan itu yang mau kita bahas!" Usopp memukul kepala Chopper kesal.

"Sanji makan! Eh Ussop?" Luffy yang baru turun dari tangga menatap ke arah para tamu.

"Luffy! Besok kita bakal jualan di taman Sakura." Ujar Usopp pada intinya.

"Bener Luffy, hiks. Duit kita abis di rampok Nami." Lanjut Chopper.

"Di rampok?" Luffy memiringkan kepalanya bingung.

"Tadi kita abis main catur sama Nami. Taruhannya duit dan kita kalah terus. Saking asiknya main gue lupa kalo duitnya harus buat beliin Kaya hadiah." Frustasi Ussop menutup wajahnya dengan tangan.

"Kalo duit ku buat makan minggu ini huweee. Terus kita dapet saran dari Franky buat jualan takoyaki. Dia ngasih semua hal yang di perlukan soalnya abis menang lotre." Sambung Chopper masih setia memeluk Zoro.

"Jadi kita perlu bantuan mu, Luffy!" Ucap keduanya bersamaan.

Sanji yang sedari tadi sibuk memasak akhirnya bertanya "Bukannya kalo ajak Luffy malah ancur biasanya."

"Bener tuh, adek gue kan pengacau." Sabo yang abis balik dari cuci tangan menatap keduanya. Ace ikut mengalihkan atensi pada mereka.

"Eh, iya bener juga." Ucap pria berhidung panjang mempertimbangkan. Chopper menatap ke arah Sanji melas.

"Saaanji~ bantuin kita." Ia memeluk kaki jenjang pria tersebut memohon. Ussop ikut menyatukan kedua telapak tangannya memohon. "Onegai, Sanji!"

Sanji yang masih sibuk memasak akhirnya mematikan kompor dan menatap mereka. Ia mengelus kepala Chopper yang berbalut topi dengan lembut. "Iya deh."

"Yatta!!"

Luffy yang tak peduli lebih memilih untuk curi-curi makanan. Kemudian berakhir dengan benjolan besar pada kepala.

Rectangular [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang