13

3.1K 446 130
                                    

'Tukeran'

Law kini tengah duduk di teras merana memikirkan kesalahannya pada Luffy. Kebetulan pria itu sampai duluan di kontrakan. Kemudian suara pintu gerbang terbuka. Pria bertato pikir itu si topi jerami tapi surai pirang menepis jauh harapannya.

"Tadaima~" Ujar Sanji dengan lemas sembari melepas sepatu. Lalu duduk di bangku berseberangan dengan Law. Ia menghela nafas panjang dan menyender pada dinding.

Kedua orang tersebut berasal dari daerah yang sama yaitu, North Blue. Mereka juga satu SMP walau tidak pernah menyapa. Sanji dan Law baru berkenalan karena satu kontrakan. Jadi tidak terlalu akrab karena Law ansos dan Sanji hanya peduli pada wanita.

"Law, lu dah tau alesan Luffy ngejauh?" Sanji menghentikan keheningan di antara mereka. Law menggeleng sebagai jawaban.

"Lu sendiri kenapa?"

"Hah? Gue ga-gapapa!" Sanji terlonjak kaget dengan nada gugup.

"Keliatan jelas lu boong." Pria pirang tersebut terdiam.

"Pasti ada hubungannya sama Zoro-ya." Tebak Law tepat sasaran membuat Sanji kelabakan. Pria dengan alis melingkar menyilangkan tangan dan menggeleng keras, membuat tingkahnya semakin mencurigakan.

"Ugh-gue perlu bantuan lu." Sanji kembali menyender pada tembok.

Law menoleh ke arah lawan bicara, "Apaan?"

"Malem ini, tukeran kamar sama gue."

"Hah?"

"Gu-gue ada masalah sama Zoro. Jadi ayo tukeran kamar!" Sanji menatap Law berharap.

"Kalo gitu gue juga butuh bantuan lu." Law meminta pertolongan padanya.

"Hm?"

"Kayaknya gue lupa sesuatu pas mabuk, malem ini kita sekamar. Lu butuh kabur dari Zoro. Gue butuh lu buat balikin ingatan." Tawar Law pada Sanji membuat pria tersebut kebingungan.

"Lu pikir gue apaan?"

"Manusia, hasil pembuahan sel sperma dan sel telur yang menghasilkan zi-"

"Iya, iya gue setuju Law-sama." Pasrah Sanji.

_____________________________________________________

Malam pun tiba, Law turun dari lantai dua menuju ruang tamu. Kemudian di sambut dengan tatapan tajam oleh Sabo dan Ace. Setelah kejadian di rooftop tadi siang. Kedua saudara tak sekandung tersebut dapat menebak bahwa yang mencium Luffy adalah Law. Walau adik mereka tak bilang yang sebenernya. Tapi hal tersebut terlihat jelas.

"Hah!? Lu ciuman sama siapa?" Tanya Ace ngegas.

Luffy berjalan mundur dan menatap arah lain sembari memajukan bibir. "Ga-gaada!"

Sabo yang lebih pintar dari keduanya menunduk berpikir keras. Akhirnya sebuah nama muncul di kepala Sabo. "Si Law ya! Lu kan ngehindar terus dari tuh bocah!" Terka pria pirang bergelombang tepat sasaran.

"Bu-bukaaan!" Luffy memerah padam terlihat jelas.

Law mengerjapkan mata bingung dan memilih duduk di sebelah Zoro. Untung Sabo dan Ace sudah berjanji untuk merahasiakan hal ini. Biar Luffy sendiri yang menanganinya. Sanji akhirnya membuka pembicaraan. "Oi Luffy!" Pemilik nama menoleh memfokuskan atensi pada temannya.

"Gue mau tukeran tempat sementara sama lu."

"Hah?" Luffy memiringkan kepala dengan mata mengkerjap lucu.

Rectangular [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang