Di rumah kediaman Professor Remy...
Sepeninggalan Mutia yang tidur di kamar tidur sebelah, seusai memberi Rafael susu botol yang langsung habis sebotol dan anaknya tertidur pulas, sambil menggendong Rafael, Professor Remy menidurkan anaknya ke box bayi, lalu melangkahkan kakinya menuju tempat ruang kerjanya, kali ini pintu rahasia itu ia tidak tutup supaya ia bisa mendengar kalo-kalo Rafael menangis. Professor Remy mengeluarkan semua catatan yang berhubungan dengan pelaku yang dicurigai Scandal news setelah di kantor kepolisian pusat bersama inspektur polisi Burnette melacak identitas Ian Frederico beserta sidik jarinya yang semua data itu dikirimkan ke ID pelacakan khusus milik Professor Remy untuk pencocokan sidik jari yang professor Remy dapatkan dari hasil penyelidikannya.
Tumpukan berkas mutilasi, Professor Remy simpan rapi di atas meja diantara tumpukan berkas kasus pembunuhan lainnya, yang sebagian besar berkas sudah ia scan dan dibuat duplikasi masuk ke laptop. Pria tampan itu menyalakan laptop sambil membuka berkas baru sungai Loire dan mempelajari lebih lanjut. Asistennya sudah merekap dan memberikan foto-foto yang sudah ia kirim ke ponsel Professor Remy. Professor Remy berjalan masuk ke ruang cetak foto dan mulai mencetak foto-foto yang dikirim asistennya. Sambil menunggu mesin dipanaskan, Professor Remy berjalan keluar dari ruangan itu untuk membuka folder kasus di laptop, dibuka juga room desain sidik jari khusus semacam aplikasi website yang diprogram Professor Remy. Sambil mengamati sidik jari dan melakukan pencocokan, tangan pria tampan itu menyambar sebungkus rokok Dunhill putih dan pematiknya yang tergeletak di meja dekat laptop. Dijepit sebatang rokok itu ke bibirnya dan dinyalakan pematik api itu lalu didekatkan ke ujung rokoknya dan membakar rokok itu. Dengan gaya cool bak smoker sejati, Professor Remy menyedot rokok itu dan menghembuskan asapnya sehingga keluar melalui celah bibir dan hidungnya.
Sambil merokok, Professor Remy melihat hasil pencocokan sidik jari dari laptop itu sudah keluar, lalu menyeringai, "Oh shit!! 100 persen, positif semua?!! Sidik jari itu milik Ian, targetnya Scandal News." batin Professor Remy, bersamaan dengan itu terdengar suara tangis bayi, 'Oeeek...Oeekk...Oekk...'👶
Buru-buru Professor Remy mematikan rokoknya yang baru ia hisap setengah ke asbak, lalu berjalan dengan langkah terburu-buru pula keluar dari ruang kerja dan menghampiri Rafael. Sambil membungkukkan tubuhnya, Pria tampan itu memeriksa apa yang menyebabkan anaknya menangis, lalu sudut bibirnya menyungging seulas senyum menatap wajah anaknya, "Anak Daddy, ngompol... hmmm..." ujar profesor Remy pada Rafael yang terus menangis, dengan sigap pria tampan itu membuka bedong dan popok bayi, memasukan bedong, popok dan alasnya ke dalam keranjang dan mengambil gantinya di nakas yang ada di box bayi itu. Rafael langsung diam saat tangan Professor Remy mulai memasangkan popok setelah dibaluri bedak bayi ke area pantat. Professor Remy jadi nyengir sendiri anaknya tidur pulas lagi setelah merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdana Menteriku Sayang, Book 2 🌷
RomansMohon bijak ya, karya ini masih berunsur konten 18 tahun ke atas😋 Raca Larson yang marganya diganti menjadi Raca Lambert karena dinikahi Darrien Lambert, dengan perbedaan usia 15 tahun. Perbedaan usia itu membuat Darrien Lambert berusaha mengerti s...