30. Pembunuhan di Apartemen

11 1 0
                                    

Frederick's florist company...

Sambil menikmati keindahan berbagai macam jenis bunga dan suasana di sekitar tempat itu yang rata-rata didominasi oleh para pekerja yang sibuk mengurus tanaman dan melihat kendaraan kereta pengangkut bunga, pupuk, dll, terlihat pula alat semprot air otomatis untuk tanaman, Members MIB berjalan mencari letak lahan bunga mawar setelah bertanya pada karyawan Frederick's florist, sampai akhirnya tiga pemuda tampan itu melihat orang yang mereka cari sedang duduk-duduk santai di tanah sambil bercanda-- professor Remy dan Darrien Lambert berebutan memberi susu botol pada Rafael👶 dari tangan suster Maria, yang saat itu Rafael👶 digendong Professor Remy.

Sambil menikmati keindahan berbagai macam jenis bunga dan suasana di sekitar tempat itu yang rata-rata didominasi oleh para pekerja yang sibuk mengurus tanaman dan melihat kendaraan kereta pengangkut bunga, pupuk, dll, terlihat pula alat semprot a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak-anak, Harrison yang orang dewasa lainnya sudah merontokkan biji matahari ke ember, Andres langsung membawa ruang produksi kwaci, mereka semangat praktek cara membuat kwaci matahari.

"Om Darrien...Om Remy..." ujar members MIB menyapa nyaris bersamaan sambil melihat juga keluarga yang mengelilingi Darrien Lambert dan professor Remy.

Dua pria tampan itu menengadahkan wajah tampan mereka dan membalas tatapan mata members MIB. Di tangan kanan Professor Remy memegang botol DOT yang saat itu Rafael👶 minum susu dan berada dalam pangkuan Professor Remy, sedangkan Darrien Lambert asyik mencubit lembut pipi Rafael👶 sesekali tangannya memainkan kerincingan mainan bayi dan mainan itu mendapat perhatian dari mata Rafael.👶

"Hey...haa, Lucky.." tatapan mata Darrien Lambert mengarah pada Lucky yang berdiri ditengah Jonathan dan Dean. "Ya, Om.." ujar Lucky, sambil berjalan mendekat dan mengambil tempat duduk, empat pengawal pribadi Darrien Lambert saling menggeser memberi celah supaya members MIB duduk bergabung dengan mereka.

"Lucky, kamu kuliah bidang forensik, kan?" tanya Darrien Lambert menatap Lucky dan mendapat respon dari Lucky dengan anggukan, Darrien Lambert melanjutkan bicaranya, "Apa kamu udah tau kalo si Remy ini dosen di tempat kamu kuliah?" Darrien Lambert sambil menunjuk ke arah Professor Remy yang menatap wajah Lucky.

Terlihat air muka Lucky yang terkejut, "Benarkah, Om Remy??" ucap Lucky memandang wajah tampan professor Remy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat air muka Lucky yang terkejut, "Benarkah, Om Remy??" ucap Lucky memandang wajah tampan professor Remy.

"Ya, aku dosen tingkat akhir universitas..." ujar profesor Remy menyebutkan nama universitas itu, "Aku gak tahu kalo keluarga little girl ada yang kuliah di sana. Darrien yang ngasih tau. Dia bilang, kuliah kamu masih didanai perusahaan pak Kent."

Perdana Menteriku Sayang, Book 2 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang