43. Cenayang

14 2 0
                                    

Professor Remy terus berlari mengejar tersangka, mobil polisi berhenti di depan ujung gang jalan Bolvarf, nyaris saja tersangka itu tertangkap saat polisi membuka pintu mobil dan turun tapi tersangka segera membelok larinya ke arah kanan dan melanjutkan larinya. Terdengar bunyi ponsel Professor Remy berbunyi, sambil berlari bersama polisi yang tidak bisa menembak mengingat situasi banyak orang yang lalu lalang, Professor Remy meraih ponselnya dari saku celananya dan menjawab panggilan telepon itu, "📞Ya, Hallo..."

Professor Remy mendengar suara istrinya, "📞Om Remy, posisimu dimana, aku udah di area jalan Bolvarf, nih."

"📞Sweet heart, aku lagi ngejar target, orangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"📞Sweet heart, aku lagi ngejar target, orangnya....." Professor Remy memberitahu ke Istrinya ciri-ciri orang yang ia kejar sambil kedua matanya terus melihat tersangka lari di depannya dan berusaha menerobos kerumunan.

"📞Ok. Aku ngerti. Nyalakan GPS kamu, Om." ujar Raca paham. Pembicaraan mereka selesai dan Professor Remy menyalakan GPSnya yang dikoneksikan ke ponsel GPS. Raca menghentikan laju motornya, ia meraih ponselnya yang ia jepit di helm setelah kaca helm ia buka dan membuka aplikasi GPS ponselnya, ia melihat titik keberadaan GPS suami keduanya. Sejenak Raca mengamati dan mempelajari lalu ia memandang arah suaminya yang mengejar penjahat, Raca memasukan ponselnya di saku jaket jeansnya, menutup kaca helm, dan langsung tancap gas dalam-dalam sepeda motornya, seketika laju sepeda motor melaju seperti seperti setan lewat dan Raca melalui tahap menyalip kendaraan yang menghalanginya dan menghindar orang-orang yang menyeberang jalan. Sambil menyetir motor, arah pandang Raca mengarah di trotoar, dengan jarak pandang cukupan, ia melihat profil sosok pria yang mengejar, "Itu Om Remy." Raca lalu memusatkan pandangan di depan Professor Remy yang saat itu berteriak diantara kerumunan, "Berhenti!!! Hentikan orang itu!!"

Orang-orang di sekitar Professor Remy yang belum paham siapa orang yang harus mereka hentikan hanya bisa terbengong-bengong. Sedangkan Raca melajukan motornya lebih cepat lagi, ia sudah tahu ciri target yang dikejar suaminya. Sambil menggendong tas ranselnya, tiba-tiba Raca menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan, mencabut kunci kontak yang ia masukan ke saku jaketnya, dan tanpa melepas helm yang sangat pas di kepalanya, Raca berlari secepat mungkin, dan saat Raca berlari terjadi sesuatu yang keluar dari bagian tubuhnya, tiba-tiba Raca merasakan larinya terasa ringan seperti kapas dan cepat seperti angin, ia tidak tahu sepatu kets yang ia pake mengeluarkan asap putih mix kilatan percikan api yang sebetulnya berasal dari telapak kakinya menggesek tanah yang ia lalui berlari, bukan hanya itu saja tanpa Raca tahu, sekujur tubuh Raca mengeluarkan percikan api. Orang-orang yang tahu saat Raca berlari terheran-heran melihat penampakan seperti itu, dan tepat saat itu Professor Remy yang larinya jauh tertinggal gara-gara sepatunya juga melihat istrinya mengejar target dengan sangat cepat seperti angin, target melompati benda, Raca juga melompat. Terdengar gemerincing gelang rantai kaki Raca mengiringi gerakan lari dan melompat. Professor Remy berlari sambil membelalak lebar mata birunya setelah mengamati profil orang yang mengenakan helm mengejar target, "OMG!! What happened with my wife??? Mustahil itu powernya, bukankah dia sedang haid???" ujar profesor Remy dalam hati.

Perdana Menteriku Sayang, Book 2 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang