Flashback on....
Sengaja Raca melajukan sepeda motor sport meninggalkan D.R Mansion kecepatan sedang sambil melihat spion motor kanan dan kiri, lalu meringis dari balik helm balap yang bertengger di kepalanya, "Ngebut gak ya?? Duh, bisa telat aku kalo aku ladeni mereka." pikir Raca merasa bimbang, "Tapi ngapain mereka ngikuti aku, ya?? Masa iya mereka ngefans aku?? Hihihi..."
Raca terus melajukan sepeda motor jauh dari area Mansion kompleks, menuju jalan raya. Ia terus melihat kaca spion dan memastikan bahwa benar dua motor itu menguntitnya. Tanda tanya terus menari-nari di pikiran Raca. Jiwa kepo Raca sebagai wartawan meronta-ronta, apalagi kedua motor penguntitnya mulai berani berulang kali memberi isyarat menyenggol sepeda motor sport milik Raca, dan salah seorang diantara mereka mulai menodongkan pistol ke arah yang saat itu Raca menolehkan kepala karena kesal sepeda motornya disenggol terus, "Turun kamu." ujar pria yang memegang pistol dengan intonasi suara galak. Seketika Raca merasakan aura bahwa empat orang itu bukanlah nge-fans padanya, "Hmm, begal ya?? Auch, boleh juga nih. Udah lama aku gak tawuran, hihi..." pikir Raca yang masih mengenakan helm dan tidak membuka kaca helmnya. Raca meminggirkan sepeda motornya, di sekitar sana kendaraan bermotor lalu lalang dan pejalan kaki pun ada karena jalan yang dilaluinya adalah jalan utama. Raca mematikan mesin motor.
Dua pengendara motor dan penumpangnya itu juga meminggirkan sepeda motor mereka ke pinggir jalan, yang satu di belakang motor Raca dan yang satu di depan motor Raca. Baik Raca dan para penguntit itu sama-sama turun dari motor itu dengan penodongan masih dilakukan oleh salah satu penguntit itu. Barulah Raca sadar bahwa perawakan empat penguntitnya berukuran besar, tinggi bahkan Raca perkirakan otot mereka lebih besar dari Jack dan Bram sang mantan preman.😊Mulut Raca nyeplos kepo, sambil melepas helmnya, "Oh astaga, Om Om... kagak salah mau begal anak kecil dan imut seperti aku, hah??"
Keempat pria itu tertawa ngakak, mereka melepas helm balap mereka tetapi ternyata mereka mengenakan masker penutup wajah dan rambut sehingga hanya terlihat sepasang mata galak dari masing-masing pria itu, "Sebentar lagi wajah kamu gak imut lagi, nyonya Raca..." ujar salah seorang dari mereka.
Raca terkejut mendengar namanya disebut, "Hey, kalian tau namaku??" reflek mata angel Raca bekerja meneliti empat pria itu sambil memancing mereka, "Apa karena aku viral, ya??"
"Cih!! Itu bukan urusan kami." cibir pria yang menodong pistol, tapi kemudian ia dicolek temannya untuk menyembunyikan pistol itu, melihat ada segerombolan anak sekolah mengenakan seragam sekolah SMA yang berjalan di pinggir jalan. 6 anak pelajar itu melihat Raca dan langsung berteriak menghampiri, "Bu Perdana Mentri Raca... ibu Perdana Mentri..."
Empat pria bermasker itu terkejut melihat Raca yang dipeluk bahkan dicium pipinya sambil mendengar celoteh anak pelajar itu, "Aduuh, Bu Perdana Mentri ngapain di sini?? Selamat pagi bu Perdana Mentri...Wuihh, gak nyangka kami bisa bertemu dengan ibu....Ibu Perdana Mentri cantik.. imut, deh." dan salah seorang dari mereka langsung membuka aplikasi medsos dan live, "Hai, aku Lily kelas satu SMA, tau gak guest... kami ketemu sama Bu Perdana Mentri yang viral itu lho...Gak nyangka, dia cantik imut bangeet..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdana Menteriku Sayang, Book 2 🌷
RomanceMohon bijak ya, karya ini masih berunsur konten 18 tahun ke atas😋 Raca Larson yang marganya diganti menjadi Raca Lambert karena dinikahi Darrien Lambert, dengan perbedaan usia 15 tahun. Perbedaan usia itu membuat Darrien Lambert berusaha mengerti s...