44. Power Baru setelah Ultah

24 3 0
                                    

Raca menatap lekat-lekat pada suami pertamanya, ia mendapati sorot kecemasan di mata Darrien Lambert, lalu ia berkata, "Honey, aku gak setuju dengan ini, dari awal kita bertemu kan, kamu udah ingin jadi Perdana Mentri. Jadi tuntaskan aja tugasmu sampai masa jabatan selesai."

"Tapi gimana kalo kamu gak bisa ngatasin power kamu, Bocil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi gimana kalo kamu gak bisa ngatasin power kamu, Bocil." tukas Darrien Lambert.

Sesaat Raca terdiam, "Aku akan berusaha ngendalikan emosi aku, honey. Lagipula aku di Irlandia niat belajar, berada di lingkup kuliah." kata Raca.

Professor Remy mempertimbangkan omongan Raca, lalu menyahut, "Darrien, omongan little girl benar, lingkup kuliah paling gitu aja, apalagi stay di asrama juga. Ini berbeda kalo little girl berada di lingkup langsung ke masyarakat." Professor Remy menatap Darrien Lambert yang sedang berpikir, "Udah gak usah dipikirin. Kita bertiga jalani aja dulu tanpa ngorbankan pekerjaan yang udah mengikat kita." imbuh kata profesor Remy.

"Betul itu...Betul itu..." ujar Raca menyeringai. "Ayok Pir, kita pergi. Anterin aku dan Om Darrien pacaran."

Professor Remy dan Darrien Lambert langsung tertawa mendengar seloroh Raca, "Iya, nanti kuantar kalian pacaran. Tapi kita ke TKP dulu, ya." kata Profesor Remy, langsung menggerakan setir dan koplingnya.

Hati Raca langsung mencelos, "Nasib-nasib, gini nih nikah sama polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati Raca langsung mencelos, "Nasib-nasib, gini nih nikah sama polisi. Kagak habis kasusnya." ucap Raca sambil merasakan sedan smart car itu melaju. Professor Remy menjawab santai sambil menatap ke arah jalan, "Aku gak dapat kasus, gimana bisa aku nafkahi kamu dan Rafael, sweet heart."

Darrien Lambert hanya senyam senyum, karena mereka berdua beda pekerjaan harus nafkahi Raca.

Di perjalanan menuju TKP, di jok penumpang duduk sendirian, Raca merasakan telapak tangan terasa hangat, ia menatap kedua telapak tangan itu dan terkejut merasakan pijaran api mix pijaran cahaya berbintang tumpah ruah di telapak tangannya, dan ujung-ujung jari jemarinya mulai berpendar timbul tenggelam. "Ada apa denganku???" pikir Raca, "Apa aku mau mati??"

Raca semakin terkejut, pijaran mix itu terus menerus menyala dan berpendarnya dari ujung jari itu semakin merambat naik begitu juga pijaran mix cahaya itu merambat ke pergelangan tangannya. Darrien Lambert dan professor Remy tidak tahu karena mereka berdua sedang ngobrol dan Raca duduk di belakang Professor Remy.

Perdana Menteriku Sayang, Book 2 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang