4. HEART 2

1.3K 78 0
                                    

Ana telah tiba di Urk, ia menatap sekitar sudah ada tenda-tenda yang berdiri dan tersusun rapih. Ana berbalik, menatap kedelapan orang itu.

"Masuk ke tenda masing-masing, ditenda nya ada tanda medical nya!" ucap Ana datar, ia berjalan menuju tendanya. Suara seseorang, membuat ia memberhentikan langkahnya.

"Ana! Bisa bicara sebentar?" tanya Tunjung, Ana menundukkan kepalanya sejenak.

"Saya sibuk!"

***

"Hai Lettu Ana! Makin cantik ya!!!" goda Jojo, membuat Ana terkekeh geli.

"Ketauan Kapten Samuel, kira-kira kamu bakal diapain ya?" ucapan Ana membuat Jojo gelagapan.

"Jangan kasih tau Lettu!"

"Iya-iya saya tau," ucap Ana. Ia meminum minuman coklatnya, pandangannya fokus ke layar komputer yang menampilkan data para dokter relawan.

"Umur 27 belum pada nikah?" gumam Ana, ia menggelengkan kepalanya.

"Sama kayak Lettu! Umur 27 belum nikah, gimana sih kapten Samuel. Kaga di halal-halalin mendingan saya aja nih yang halalin!"  ucap Jojo, diakhiri kekehan.

"Halalin? Kamu kira saya haram? Saya babi gitu? Pakai acara dihalalkan?"

"Bukan gitu konsepnya MAEMUNAH!" ucap Jojo, lalu tertawa. Membuat Ana menimpuk pria itu dengan pulpen.

"L-lettu Ana?" panggil seseorang yang ternyata adalah Stevi.

"Ya?"

"Bisa bicara?"

"Saya sibuk rekap data, lain kali saja," jawab Ana santai. Ia kembali fokus ke komputer dihadapannya.

***

"Kamu kenapa sih? Berubah tau gak! Jadi cemburuan, aku tuh gak ada hubungan apa-apa sama dia El! Demi Allah, aku juga malas berurusan dengan dia! Kita baru baikkan kemarin! Jangan buat masa—"

"Tapi dia selalu nyari kamu! Aku gak suka!"

"Aku nya aja ada di— seterah kamu deh! Mau kamu nya percaya apa gak, aku tutup dulu."

"Kamu marah sama aku? Aku kan cu—"

Tut... Tut ... Panggilan diputuskan sepihak oleh Ana. Gadis itu kemudian memasuki mobil Jeep nya, menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Kenapa harus berantem mulu sih akhir-akhir ini?!" tanya Ana, ia mengacak-acak rambut pendeknya frustasi.

"Lettu Ana, dipanggil Pak Adan!"

***

"Kalian saya pulangkan ke Indonesia," ucap Adan membuat Ana terkejut.

"Kenapa seperti itu pak?" tanya Ana, sedangkan Adan menghela nafas panjang.

"Jangan panggil saya 'Pak' Ana, saya Papah kamu."

"Iya p-pah, tapi kenapa dipulangkan?"

"Tidak apa-apa, saya rasa disini baik-baik saja. Makanya kalian saya pulangkan, dan kamu mendapat cuti 2 bulan di Indonesia."

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang