"Kamu serius sama Samuel?" tanya Adan, membuat Ana menatap pria paruh baya itu. Ana menatap Adan, "iya pah."
"Udah dibicarain sama Sam nya?" Ana mengangguk sebagai jawaban.
"Papah saranin kalian cepat-cepat menikah, kamu Ana. Kamu sebagai Kakak, gak baik Ina ngelangkahin kamu, pamali." Ana menganggukan kepalanya lagi.
***
Samuel, menatap kedua orang tuanya. Suasana kali ini tengah serius, Samuel menghela nafas panjang.
"Aku mau nikah sama Ana," ucap Samuel, membuat Bundanya mengangguk setuju.
"Yayayaya, mamah juga suka sama Ana!" ucap Bunda, membuat Ayah menghela nafas panjang.
"Mari bertemu dengan orang tua Ana, kita bicarakan dengan mereka," ucap Ayah Samuel membuat Samuel terdiam sesaat.
"Tapi, papahnya sekarang adalah papah Tiri. Ayah kandungnya—mereka punya hubungan yang buruk."
"Mau gimanapun, seburuk apapun hubungannya. Kita harus berbicara dengan Ayah kandung Ana, karena seburuk apapun hubungannya tadi, gak akan bisa misahin mereka. Mereka punya hubungan darah yang kuat, dan bagaimanapun juga, yang menikahi nya juga Ayah kandungnya," ucap Ayah Samuel panjang.
Membuat Samuel mengangguk-an kepalanya mengerti, ia melirik sejenak jam yang melingkar di tangannya yang menunjukkan pukul 15.00 sore.
"Gimana kalau nanti malam kita ke rumah mereka?"
***
Dan benar saja, kini Samuel dan keluarga tengah menuju rumah Ana. Samuel juga diam-diam menghubungi Sigit— Ayah kandung Ana.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit, kini Samuel dan keluarga nya sudah sampai dipekarangan rumah Ana, tak lama mereka sampai, seseorang juga sudah sampai.
Siapa lagi kalau bukan Sigit, dan juga... Rey? Ana? Samuel turun dari mobilnya, menatap keduanya yang juga kini tengah menatapnya.
"Halo om," sapa Samuel ramah, sedangkan Sigit membalasnya dengan senyuman tipis.
"Mari kita masuk ke dalam, kita bicarakan didalam," ucap Ayah Samuel.
Mereka memencet bel pintu rumah Ana, tak lama dibuka kan oleh Rara. Gadis itu mengerutkan keningnya.
"SIAPA RA???" teriak Rina dari dalam, "ini Mah, liat sendiri!!! RARA GAK TAUUUUU! YANG JELAS ADA KAK SAMUEL!"
Teriak Rara diakhir, membuat Rina menghampiri mereka. Rina sedikit terkejut, melihatnya. Ditambah lagi, ada Sigit--- mantan suaminya dengan kedua anaknya.
"Em, ayo silahkan masuk!" ucap Rina sembari tersenyum.
Mereka kemudian masuk, dan duduk di ruang tamu. Disana Rara pergi melenggang ke dapur membuat minuman dan mengambil beberapa cemilan.
Sedangkan Rina, berada di ruang tamu. Menanyakan maksud kedatangan mereka kemari. "Maaf, ini ramai-ramai datang kesini ada apa ya?"
"Ada Papah tiri nya Ana? Biar enak juga ki---"
"Ada apa? Siapa mah?" tanya Adan yang baru saja turun dari kamar. Memotong ucapan Ayah Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART 2 || END
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! --------------------------- #Heart series 2 Kisahnya belum berakhir..... Start : 15- 09-2021 End : 05 - 12 - 2021