14. HEART 2

569 59 2
                                    

Ina turun kebawah dengan kantung mata yang hitam. Semalaman ia tidak bisa tidur, karena suara yang ditimbulkan oleh kedua pasutri itu.

"Gue pulang!"  Pamit Ina. Kedua pasutri itu menoleh, kemudian mengangguk.

Saat Ina benar-benar pergi, Ana dan Samuel sontak tertawa. "Abisan aneh-aneh aja!" ucap Samuel puas.

"Tau tuh, mampus, gak bisa tidur kan!"  timpal Ana, keduanya tambah tertawa kencang.

"Aduh, udah deh udah!" ucap Ana, kemudian melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 11 siang.

"Kamu mau honeymoon?"   tanya Samuel, membuat Ana menoleh.

"Gak, kan ini udah honeymoon!"

"Di pulau kapuk maksud kamu?" ucap Samuel, kemudian terkekeh.

"Iya ay!!!"

"Ay? Apa itu ay?" tanya Samuel.

"Ayang!!!"

***

Samuel dan Ana tengah berbelanja bahan makanan di supermarket. Samuel mendorong troli belanja itu, mengikuti Ana.

"Udah belum by?!"  tanya Samuel dengan nada merengek.

"Belum ay! Sabar apa ish!"  ucap Ana dengan nada sebal.

Setelah beberapa menit, keduanya selesai. Dan menuju ke kasir membayar semua barang belanjaan mereka.

Setelah selesai, Samuel mengangkat semua belanjaan nya kemudian menaruh di bagasi mobil. Hingga tiba-tiba saja mereka dibuat terkejut kala seorang gadis berlari kemudian memeluk Samuel.

Ana berdecak sebal saat mengetahui gadis itu adalah Ina. Ia berjalan mendekati Ina, kemudian menarik pundak itu ke belakang.

"Gak usah kegatelan sama laki gue!" ucap Ana sembari bersidekap dada. Ina menatap Samuel memohon, kemudian menangis kencang.

Membuat beberapa orang melihat kearah mereka, Ana menghembuskan nafasnya panjang. Ia menyugar rambut pendeknya.

"Heh Ina, lo kayaknya selalu gangguin hubungan gue sama siapa aja ya?"  ucap Ana, membuat beberapa orang menonton karena penasaran dengan ucapan Ana.

"K-kok istri kamu galak banget sih Sam?" tanya Ina, membuat para orang yang mendengar itu sontak mencibir Ina.

"YA JELAS LAH MBAK! DIE BINI NYE!"
"Gila nih orang, jadi makin asik gue nontonnya!"
"Lanjut kan mbak rambut pendek, paling kece dah!"

"Udah udah, ayo sayang pergi!" ucap Samuel mengajak Ana. Namun bukan Ana yang menghampiri, melainkan Ina, gadis itu memeluk Samuel.

"Sam, aku lagi sedih tau!" ucap Ina manja.

Samuel yang sudah kesal, ia mendorong tubuh Ina. Kemudian menatap tajam gadis itu, yang menyandang sebagai adik iparnya.

"Jangan kegatelan!"  ucap Samuel penuh penekanan, membuat yang menonton berteriak heboh.

Ana berjalan menuju pintu depan mobil, namun teriakan Ina membuat ia memberhentikan kegiatannya yang membuka pintu mobil.

"DASAR MANDUL!"  

Ana menatap Ina sejenak, ia tersenyum miring. "Gue baru nikah kemarin asal lo tau, wajar gue belum punya anak!"

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang