13. HEART 2

634 67 0
                                    

Setelah selesai mengurusi pekerjaan mereka, seminggu kemudian Ana dan Samuel kembali ke Jakarta.

Kemudian mengurusi pernikahan mereka, ya, Ana dan Samuel akan melangsungkan pernikahan mereka 1 bulan yang akan datang.

Kini Ana tengah berada di depan gedung TNI, ia ada janji dengan salah satu jendral disini.

Ia mengurus surat pemberhentian kerjanya sebagai TNI. Setelah ada izin, ia kemudian berjalan menuju ruangan jendral yang dimaksud.

"Kamu yakin akan stop sampai disini?"

"Saya yakin pak, lagi juga saya akan menikah," ucap Ana tegas.

"Eum, kalau gitu, apa yang akan kamu lakukan setelah itu? Menjadi ibu rumah tangga biasa?"

"Tidak, saya akan mengurus rumah sakit mamah saya."

"Good!"

***

1 bulan kemudian...

Kini Ana dan Samuel sudah melangsungkan pernikahan, keduanya sudah sah menjadi pasangan suami istri. Ia juga sudah melewati serangkaian kegiatan, mulai dari ijab qobul, pedang pora dan masih banyak lagi.

Kini keduanya tengah menyambut para tamu undangan. Diatas pelaminan, keduanya tersenyum lebar.

Senyum Ana sedikit luntur, kala Langit, menaiki pelaminan dan menberikan ucapan selamat kepadanya.

"Selamat ya An, Sam, semoga samawa! Langgeng terus, dan cepet dapet momongan!" ucap Langit sembari tersenyum.

"Aamiin, makasih!"  ucap keduanya, kemudian Langit turun dari sana.

Ana menatap punggung Langit yang semakin menjauh, ia tersenyum tipis. Samuel menepuk pundaknya pelan.

"Fokus ya sayang!"

***

Malam hari, pukul 11 malam, acara baru saja selesai di rangkap sekaligus oleh acara resepsi. Membuat acara baru selesai malam hari, tamu undangan yang di undang Ana dan Samuel juga cukup banyak.

Kini keduanya tengah sibuk mengurusi pekerjaan, malam pertama, bukannya bermesraan. Keduanya malah sibuk dengan urusan pekerjaan.

"Aduh besok aja deh Jen, pusing gue mikirin nya!" ucap Ana, kemudian mematikan teleponnya.

Ia melihat kearah Samuel, pria itu baru saja menutup laptopnya. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.

Samuel berjalan, kemudian memeluk Ana dengan erat. "Istri siapa ini cantik banget? Pakaiannya sexy bange lagi!" ucap Samuel dengan nada mesum.

Kini memang Ana hanya memakai kaos putih tipis yang menerawang berlengan pendek. Dan juga celana pendek.

Ana mencubit lengan kekar suami nya itu, membuat Samuel berpura-pura kesakitan.

"Aduh, aduh, cakit tau!!" 

"Ih, lebay amat om! Udah yuk ah, bobo!!!! Ngantuk aku!"  ucap Ana, saat gadis itu merebahkan dirinya dikasur.

Samuel menyeringai.

"Tidak semudah itu markonah!"

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang