20. HEART 2

632 39 0
                                    

"Yeayyyy!!! Jalan-jalan, ke pantaiii!!!" ucap Ana riang, sedangkan Samuel hanya tersenyum.

Ia memasukkan barang-barang yang mereka bawa. Rencananya mereka akan ke piknik kesebuah pantai.

"Jalan!!!! Let's go!!!"

Samuel menjalankan mobil mereka. Menuju pantai, selama perjalanan. Ana sedari awal mengoceh, menceritakan kegiatan yang ia lakukan saat Samuel tidak ada di sisinya.

Samuel tersenyum, sesekali ia merespon dengan beberapa pertanyaan. 'Oh ya?' 'terus?' 'wah, seru dong!' 'terus gimana?'

Itu respon Samuel, Ana semakin semangat menceritakan semuanya. Hingga mobil yang mereka tumpangi sampai di pantai, membuat Ana memekik senang.

"YEAY!!! SAMPAI!!!"

Keduanya turun, Samuel membawa tas berisi beberapa barang yang ia bawa ditangan kanan. Sedangkan tangan sebelah kirinya di genggam Ana.

"Sabar sayang."

Keduanya menggelar tikar tak jauh dari pinggir pantai, setelah selesai keduanya menuju ke pantai. Bermain air disana, setelah sekian lama.

Keduanya terduduk di tikar yabg tadi mereka gelar. Keduanya menatap hamparan pantai yang berada di depan mereka.

Samuel menoleh, menatap Ana. "Ana, kamu janji kan. Gak akan ninggalin aku?" tanya Samuel, membuat tubuh Ana menegang.

Ia mencoba relax, kemudian menoleh, dan tersenyum tipis. "Gak kok, ninggalin kamu kemana emang?"

Samuel tersenyum, kemudian menatap bibir tipis Ana. Ia memajukan wajahnya, mencium bibir istrinya itu, menggerakkannya dengan pelan.

"I love you," ucap Samuel setelah melepaskan ciuman itu.

"Too!"

***

"Massssss, mau sate!!!" rengek Ana, wanita itu menghampiri Samuel yang tengah berada di ruang kerja.

Samuel menatap Ana, kemudian merentangkan tangan. Dengan cepat, Ana memeluk suaminya itu dengan erat.

Tangan Samuel mengelus perut besar Ana, seperti merespon. Anak mereka yang masih berada didalam perut merespon, dengan cara menendang perut Ana.

"Ih, ditendang-tendang gitu sih Mamahnya?"

"Ih, ayo sate Padang! Kamu sayang sama ku sama anak kita kan? Ini mau anak kamu loh, kalau gak mau beliin kamu mau anak ini ileran?! Kamu mau aku kelapa—"

Cup.

"Bawel, cerewet! Iya ini aku beliin, tapi, kamu gak usah ikut ya?"  Ana mengangguk, kemudian Samuel keluar dari ruangan nya.

Ana menghela nafas lega, kemudian memegangi dadanya tepat pada bagian jantungnya. Ia mencoba mengikuti dokter nya kemarin. Menarik nafas perlahan, dan juga hembuskan dengan perlahan.

Sedangkan di sisi lain, Samuel tengah berjalan menuju tukang sate itu berada. Setelah memakan waktu 10 menit, ia tiba di  pedagang sate itu.

Kemudian memesan makanannya itu, saat ia sedang memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya . Seseorang menghampirinya.

"Laki nya Ana?" tanya Bara, Samuel mendongak menatap pria itu.

Ia mengangguk, kemudian fokus ke ponselnya kembali. Bara terduduk tak jauh dari Samuel.

"Lo tau dulu Ana ada kanker?"

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang