21. HEART 2

778 47 2
                                    

Samuel menatap ponselnya yang menampilkan pesan dari Ana, bahwa istrinya itu akan bermain ke rumah mertuanya.

Setelah membalasnya, Samuel kembali fokus ke rapat yang diadakan oleh atasannya itu.

Saat di tengah rapat berjalan itu, kejadian yang membuat mereka semua terkejut. Kala Samuel yang niatnya ingin mengambil gelas berisi minumannya.

Namun entah ada dorongan dari mana, gelas itu merosot kebawah. Menimbulkan bunyi pecahan gelas yang sangat nyaring.

Deg.  Tiba-tiba saja perasaan Samuel tidak enak, jantungnya berdetak cepat. Hatinya seperti berkata. Bahwa tengah terjadi sesuatu.

Namun ia menepis semua itu, masuk salah satu anggota. Kemudian membersihkan pecahan gelas itu, Samuel meminta maaf.

Adan yang melihat itu merasa aneh dengan Samuel. Pandangan mereka bertatapan, Samuel dan Adan seperti merasakan sesuatu yang tidak enak.

Namun keduanya sama-sama menggeleng, dan menepis semua rasa itu. Kembali fokus ke rapat yang di adakan.

Hingga selama 1 jam lamanya, rapat itu selesai. Samuel keluar dari ruangan itu, menelpon Ana.

Namun, ponsel istrinya itu tidak aktif. Ia kemudian menelpon Rina. Panggilan tak lama berlangsung.

"Assalamualaikum, Mah?"

"Waalaikumsalam, ada apa Sam?"

"Ana ada disana Mah? Tadi Ana bilang sama Sam mau kerumah mamah, ada Bunda juga katanya."

"Gak ada, nih, kita juga lagi nungguin. Dari tadi loh Sam hampir 1 jam, belum sampai juga. Perasaan Mamah gak enak ini, beberapa menit lalu gelas jatuh. Perasaan Mamah langsung gak enak."

"Sam juga, tadi Papah Adan juga merasakan hal yang sama."

"Udah, positive thinking. Mungkin saja Ana belum berangkat, ada urusan rumah yang lain kali. Makanya lama berangkatnya." Sahut Bunda Samuel, menenangkan.

"Tapi ponsel Ana aku telpon gak aktif bunda!"

"Batrai ponselnya habis mungkin, oh yaa, dia juga check up kandungan kan? Hari ini kan masuk bulan ke 9 tuh!"   ucap Rina.

"Hm... Yau—"

"SAM! LO DAPET CHAT DARI NOMOR GAK DIKENAL GAK?!"  pekik Stevi, disana gadis itu tengah berlari mengambil kunci mobil.

Samuel mengerutkan keningnya, kemudian membuka pesan WhatsApp. Dan benar saja, nomor tak dikenal mengirimnya pesan. Sebuah peta share lock, segera ia memberitahu Stevi.

"Iya, kenapa?"

"GUE, LANGIT, TUNJUNG, DION, KASA, BANG REY, BANG ASLANJENNIE, AIRIN, SEMUANYA DAH! TEMAN-TEMAN ANA, DIKIRIMIN PESAN ITU!"

"DILACAK SAMA TUNJUNG, KALAU ITU LOKASI ANA SEKARANG!"

Deg.

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang