9. HEART 2

985 67 1
                                    

"SAMUEL IH! JANGAN NYEBELIN BISA GAK SIH?!"  pekik Ana, ia meloncat-loncat berusaha mengambil ponselnya.

"Makanya jangan main ponsel terus, pacarnya di cuek-in!"

"Iya, iya, ih! Maaf yaudah ponsel aku siniin!"

Samuel tersenyum, kemudian pria itu memberikan ponsel Ana. Sang pemilik pun langsung menaruhnya didalam tas Sling bag yang ia bawa.

Kemudian merangkul tangan Samuel, menatap pria itu dengan senyum yang lebar. "Udah kan?"

"Yaudah, ini kenapa rangkul rangkul? Ngelendot ngelendot? Hm?" tanya Samuel, sembari mengelus rambut pendek Ana.

"Karena, kangen!"  ucap Ana, kemudian kepala gadis itu mendusel di dada bidang Samuel. Membuat Samuel tersenyum, para pasang mata sesekali melirik kedua sejoli ini.

Keduanya berada di taman yang berada di dekat mall, niatnya ingin berjalan mengelilingi mall. Malah Ana meminta untuk duduk, duduk sebentar di taman.

"Gak malu diliatin orang-orang?" tanya Samuel, membuat Ana mendongak.

"Gak telanjang ini," ucapan Ana dihadiahi sentilan kecil dimulut.

"Ngomongnya, yang bagus dong!"

"Bucin!"  celetuk seseorang, Ana memicingkan matanya.

Jennie, wanita itu menjulurkan lidahnya. Meledek Ana, membuat Ana berdecak malas. Ia berdiri, membuat Samuel juga turut berdiri.

"Ayo Sam! Disini ada setan!" ucap Ana, sedikit menekan kata 'setan' membuat Jennie mendelik tak suka.

"Kualat lo ngatain emak-emak!"

***

Ana menatap Samuel ragu, namun pria itu berusaha meyakinkan kekasihnya ini. Keduanya melangkah ke sebuah mansion yang sangat besar.

"Kalau orang tua kamu gak suka gimana?" tanya Ana, namun Samuel lagi-lagi meyakinkan kekasihnya.

"Gak, dong sayang, masa mereka gak suka punya calon mantu secantik ini." Samuel mencubit pelan hidung Ana.

Keduanya memasuki mansion Samuel, lebar, luas dan sunyi.

Pandangan Ana menangkap ke sepasang pasutri. Ana sedikit tersenyum kaku, Samuel menggenggam tangan Ana.

"Bun, Yah, ini pacar aku."  Ana tersenyum kaku. Orang tua Samuel menatap Ana dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Rekan kerja aku juga," ucap Samuel. Membuat Ana melepaskan genggaman tangannya.

"Hormat, letnan satu Ana!" ucap Ana, membuat orang tua Samuel terkekeh.

"Sini oh sayangku, calon menantuku sangat cantik sekali!!"  ucap Bunda Samuel, membuat Ana menatap Samuel.

"Mamah aku gak gigit kamu!" ucap Samuel, kemudian mendengus sebal.

"Jadi Ana kamu umur berapa?" tanya Ayah Samuel. Ana dengan kaku menjawab, "27 tahun om." Ayah Samuel tersedak kopi yang ia minum.

"27 tahun?! Oh, kamu perawan tua! Cepat-cepat Sam! Kamu harus halalin dia!!!"   ucap Ayah Samuel, sembari menepuk-nepuk lengan Samuel.

"Emangnya Ana babi apa pah, pake acara di halalin?!"   ucap Samuel, yang dihadiahi jitakan dari Bundanya.

TAK!

HEART 2  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang