00

478 20 3
                                    



𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘏𝘺𝘶𝘯𝘨....

𝘑𝘢—𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘬𝘴𝘢 𝘢𝘬𝘶!

𝘏𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨....

Keningnya berkerut samar mendengar teriakkan yang terlihat nyata di mimpinya, keringat mengucur deras sampai membuat poninya basah. Badannya juga bergerak ke kanan dan kiri dengan cengkraman tangannya pada kain kasurnya begitu kuat, selimutnya tidak terkendali dia juga ikut terhempas dari atas kasurnya sampai tergeletak di lantai keramik yang dingin.

Dia berusaha untuk melihat lebih jelas siapa sosok anak lelaki yang selalu meminta tolong padanya, perkataannya setiap hari juga tidak pernah berubah dan selalu saja sama berteriak meminta tolong entah untuk apa. Sebab yang di lihatnya adalah, anak laki-laki itu sudah berdarah dan menangis dengan tersedu-sedu menatapnya penuh dengan memohon. Yang masih membuatnya tidak paham, anak lelaki itu sama sekali tidak di kenalnya.

Lalu darimana dia muncul di dalam mimpinya?

𝘈𝘩𝘬𝘬!

Matanya terbuka dengan menunjukkan sorot panik dan juga khawatir terlihat jelas di sana, lalu dia bangkit dari tidurnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang besar. Selalu saja begitu, mimpinya akan berakhir tepat saat anak lelaki itu terbunuh dengan sebuah pisau lalu semuanya gelap. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi, sebab mimpi itu sudah berkali-kali muncul tapi dia sama sekali tidak paham atas dasar apa mimpi itu hinggap di tidurnya?

Masih dalam penyelidikan dan dia harus segera mencari tahu siapa anak lelaki itu? Dan dia meminta tolong untuk apa pada dirinya?

Min Yoongi seorang detektif polisi yang kerjaannya memecahkan sebuah masalah pembunuhan dan juga misteri untuk memecahkan semua, kadang pekerjaannya sangat menyebalkan untuknya sebab dia terus saja berurusan dengan para pembunuh di luar sana. Yang kapan saja bisa membunuh dirinya yang tidak tahu apapun, karena jelas dia hanya melakukan pekerjaannya itu dengan baik tanpa harus mengeluh atas semuanya.

Hari ini Yoongi memiliki sebuah kasus pembunuhan yang kerap kali terjadi di malam hari, kepalanya yang sudah hampir pecah akibat mimpinya ini bertambah dengan kasus yang menurutnya akan selesai dengan waktu yang lama. Ini cukup mengherankan, karena sosok Yoongi yang tidak ingin memikirkan suatu hal yang tidak penting malah dia harus susah-susah memusingkan mimpinya itu. Karena menurutnya ini ada sesuatu yang aneh, sebab dia seperti tidak asing baginya dari situ Yoongi penasaran dan terus saja memikirkannya sampai saat ini.

"Kejam sekali," ujar seorang pria tua yang menatap mayat gadis di sana dengan tidak percaya.

Pagi ini banyak sekali warga sekitar yang penasaran akan adanya jasad wanita di taman ini, bukan hanya warga saja yang penasaran tapi wartawan dan juga reporter sudah berada di belakang garis polisi. Camera mereka terus saja memotret badan gadis itu, dan reporter itu selalu saja berisik karena suara mereka bertabrakan saat ingin bertanya pada polisi yang berada di sana. Hari ini sangat gaduh konsetrasi akan terpecahkan akibat mereka semua, tidak ada hiburan di sini lalu dengan kedatangan mereka polisi tidak dapat menyelidikinya dengan benar.

Dasar pengganggu!

Yoongi membuka sarung lateks-nya, matanya masih memandangi jasad wanita itu dengan seksama. Tangannya terikat oleh tali tambang dengan posisi berada di belakang, kakinya sama sekali tidak terikat dia seperti di sengaja agar targetnya bisa lari dari jangkauannya tapi saat targetnya itu lari si pembunuh itu lebih dulu menerjangnya dari belakang. Bisa di lihat dari punggungnya yang terluka akibat goresan dan tusukkan di sana, lalu lehernya juga ada goresan memajang kali ini lebih besar dari punggungnya bisa Yoongi asumsikan bahwa pembunuh itu mengunakan pisau yang berbeda.

Hunting Time (Yoonmin Story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang