11.

53 8 0
                                    










Berjalan santai menoleh sekilas pelaku yang tengah duduk membalasnya dengan tatapan tajam penuh kemarahan, bukan masalah besar itu hanya sebuah reaksi kecil tidak terima atas apa yang terjadi kepadanya. Sudah biasa dan terlalu sering. Lagipula sebagai detektif hal semacam itu telah di pelajarinya bertemu banyak orang dan reaksi mereka berbeda-beda, tapi satu kesimpulannya untuk mengetahui arti dari semuanya bahwa kalau tidak merasa bersalah dan tidak melakukannya reaksi panik maupun gelisah tidak akan di lakukan pada orang itu kalau dia tahu hal itu bukan dirinya perbuat.

Namun itu ada pada dalam diri Hoseok, terlihat begitu tidak tenang dan sangat tidak bisa mengontrol dirinya.

Membuat Yoongi semakin yakin, bahwa apa yang di ucapkan pada pemuda di bawa oleh Taehyung ke rumahnya adalah benar.

Berdeham pelan dan baru saja menduduki kursinya, Hoseok berbicara dengan nada kesalnya pun tidak menghilangkan tatapan penuh kebencian yang malah Yoongi anggap sebagai ketakutannya. "Jangan sembarangan menuduh orang lain, kau lupa kau masih ada kasus yang harus di selesaikan."

"Kau tahu posisimu saat ini? Aku saja belum memberi tahumu." Yoongi menyeringai kecil saat melihat kebekuan yang di lakukan pria konyol ini. "Jangan merasa takut kalau memang bukan kau pelakunya, dan membuatku membenarkan apa yang ada di dalam pikiranku."

Kedua orang di belakang mereka-Taehyung dan Jungkook-menahan untuk tidak menertawakan kebodohan Hoseok saat ini, karena mereka sedari tadi tidak berbicara dan memberi tahu apa dari semua penangkapan ini pun mereka sengaja membuat Hoseok berspekulasi sendiri dengan pikirannya.

Melihat keterdiaman yang di miliki Hoseok yang tidak mengelak pun membela diri, membuat Yoongi melakukan pekerjaannya agar bisa meluruskan semua dari teka-teki yang hampir sebulan belum terselesaikan. Yoongi menatap Jungkook berbicara lewat pandangan mata yang di berikan dengan cepat pemuda itu melangkah dari tempatnya, dia mengerti apa yang di bicarakan sang detektif kepadanya tanpa perlu bicara dan menggunakan nada tinggi Jungkook akan cepat bergerak seperti di perintahkannya.

Taehyung hanya diam di tempat, mengamati tubuh Jungkook yang sudah membawa orang lain dari kegelapan. Sudut bibir terangkat tipis akibat kerja kerasnya selama ini terbayarkan, karena harga dirinya di pertaruhkan jadi urusan makan dan tidur dia lewatkan demi harga diri yang sedikit terinjak-injak sebab tuduhan mereka.

Senang dan lega, itu yang Taehyung rasakan. Sebaliknya gelisah, panik dan juga takut Hoseok berikan saat melihat pemuda lain yang di bawa Jungkook berdiri tepat padanya.

Huening Kai.

𝘚𝘩𝘪𝘵𝘵! Hoseok berdesis di dalam kepalanya, meremat kuat celananya pun menatap pemuda yang tidak menatapnya dengan sangat dalam.

"Jangan menatap saksiku seperti itu, dia jadi ketakutan seperti ini." Yoongi menyentuh pelan lengan gemeter Huening, pun saat itu juga keduanya sama-sama memberikan tatapan berbeda yang di mana di balas oleh Yoongi dengan senyuman lembut tapi penuh akan kemenangan.

Yoongi ingin hal ini segera cepat selesai, dia begitu khawatir dengan anak bernama Jimin yang terpaksa harus Yoongi tinggalkan sendiri tanpa ada yang menemani. Sebelumnya Yoongi menawari untuk mendatangkan seorang sipir menjaganya apapun yang di inginkannya, tapi anak itu tidak mau dan tidak ingin merepotkan orang lain lebih jauh kalau dia tahu Yoongi sama sekali tidak kerepotan malah dia lebih tenang kalau ada menjaganya.

Namun Jimin berbuat janji, dia akan terus berada di kamar Yoongi tanpa pernah meninggalkan kasur itu sebelum sang empu rumah pulang. Hal itu konyol karena tidak ada yang tahu kalau anak itu sudah beranjak atau tidak, karena Yoongi sama sekali tidak memasang cctv di dalam kamarnya tapi Yoongi menerimanya dan malah mengikuti gaya Jimin menyatukan jari kelingking mereka lalu dirinya pergi dengan perasaan tidak tenang.

Hunting Time (Yoonmin Story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang