17.

39 10 1
                                    










Tiada hari tanpa kasus, tiada hari yang namanya istirahat karena setiap harinya mereka terus menerima banyaknya kejahatan di luar sana. Alasannya terpaksa akibat ekonomi yang tidak memadai lalu melakukan kejahatan bagi orang lain, itu bisa masuk di akal karena memberikan saran saat keluar untuk mencarinya pekerjaan atau membantunya dalam bisnis yang di ingin. Tidak masalah kalau kejahatan kecil seperti itu, bisa di tangani dengan mudah dan cepat selesai.

Namun kalau tentang pembunuhan berantai yang terjadi sudah sangat lama, itu akan menyulitkan. Karena harus kembali membaca berita-berita terdahulu, mencari tahu dan harus siap lembur sebab setiap malam tidak akan bisa tidur nyenyak.

Walau hari ini jam masih menunjukkan angka delapan pagi, waktu yang tepat untuk menenangkan diri dengan sebuah cangkir berisi kopi hitam.

Nanti.

Itu akan di lakukan nanti saat semuanya sudah tenang.

Karena pagi yang segar ini, Yoongi mendapatkan telepon dari Hoseok kalau dia baru saja menerima telepon dari Seokjin yang terengah-engah meminta tolong. Mendengar nada Hoseok yang bergetar akibat khawatir, membuat Yoongi bergerak cepat mengganti piyamanya dengan baju dinasnya dan tidak melupakan untuk membawa pistol agar berjaga-jaga. Sebab pembunuh itu bisa melakukan apapun yang tidak ada di dalam pikirannya, tapi untuk kali ini Yoongi tidak mengabari Jungkook atau yang lainnya karena kalau beramai-ramai akan membuat Namjoon sadar dan kembali berlari.

Tidak untuk kali ini, Yoongi harus bisa menangkapnya.

"Nak mau ke mana?" Suara wanita paru baya terdengar sopan dan lembut di telinga.

Yoongi melupakan fakta, kalau semalam dia yang membujuk ibunya untuk datang kediamannya menjaga Jimin karena hal seperti ini tidak mungkin Yoongi meninggalkan Jimin sendirian. Kebiasaan dirinya selalu sendiri, tidak ingat ibunya sudah datang tadi pagi begitu cepat dan mengejutkan karena seingat Yoongi ibunya itu sangat malas untuk datang ke rumahnya.

Alasannya karena Jimin, karena Jiminlah ibu Yoongi datang dan Yoongi tahu kalau ada ibunya semua akan aman dan baik-baik saja.

Melanjutkan merapikan rompi, Yoongi menurunkan kaki kanannya yang masih menggantung sedari tadi dan sekarang posisinya sudah menghadap ibunya yang tengah memandanginya. "Ada telepon dari teman, kalau temannya sedang terluka aku harus segera ke sana."

"Ibu tahu pekerjaanmu dari awal memang sudah berbahaya, dan itu kesukaanmu. Tapi Ibu punya firasat buruk, nak. Jangan keluar rumah, Ibu takut kamu terjadi apa-apa nanti." Seorang ibu tengah mengkhawatirkan anak satu-satunya, yang dia miliki.

Yoongi tahu hal ini akan terjadi, akan lebih rumit kalau ada ibunya di sini. Namun Yoongi maklum, karena semua ibu akan melakukan apa yang seperti ibunya lakukan untuk anaknya. "Ibuuu, percaya sama Yoongi kalau semuanya tidak ada yang perlu di cemaskan. Yoongi cuma mau di doakan sama Ibu, agar semuanya lancar dan tidak ada hal apapun yang membuat Ibu takutkan."

"Pasti," ucap ibunya yang menatap sayang putranya, di beri usapan pada pipi putih Yoongi dan memberikannya sebuah senyuman tercipta. "Kamu pulang harus sama seperti ini, tidak ada yang boleh kurang atau apapun itu."

Yoongi terkekeh kecil, menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari permintaan ibunya lalu dia bergerak mencium kening sang ibu dan segera melangkah pergi dari rumahnya. Hal itu pun tidak lepas dari pandangan ibunya, dia masih di tempatnya tapi arti dari tatapannya selalu dia titipkan doa di dalamnya.

Ibu Yoongi terus memandang pintu yang sudah tertutup itu sampai suara mobil anaknya terdengar dan menjauh, ada helaan napas kecewa di sana karena dirinya sempat berharap anaknya turun dan mengurungkan niatnya untuk pergi. Namun Yoongi tetaplah Yoongi, anak yang keras kepala yang tidak akan mendengar siapapun kalau itu sudah sebagai keharusannya. Mau bagaimana lagi, seorang ibu hanya bisa mendoakannya agar di lindungi oleh Tuhan di luar sana. Lalu beberapa menit hening, ibunya Yoongi baru beranjak dari sana pada dapur yang tepat di belakangnya.

Hunting Time (Yoonmin Story) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang