"Kau pun menjauh, sebelum ku mengerti..."
-Luka, Alika-......
Bagaimanapun kepergian akan selalu menyisakan luka, iya 'kan?
Terlebih bagi mereka yang ditinggalkan tanpa aba-aba ataupun pesan, rasanya mustahil kalau semuanya akan baik-baik saja setelahnya. Pun dengan Ganis, ini sudah hari ketiga sejak kepergian Elang dan gadis itu masih menolak untuk keluar dari kamarnya.
"Nis... Ini gue. Keluar yuk, Lo kan belum makan." Suara Jovita terdengar dari balik pintu. Dia sudah tiga hari ini rutin mengunjungi Ganis dan berusaha membujuknya, tapi meski gadis itu berkali-kali mengetuk dan memanggil namanya, Ganis tetap enggan beranjak.
"Gimana ini non?" Mbok Jah bertanya dengan nada sedih, "non Ganis nggak keluar-keluar, nggak mau makan juga... Kalau non sakit gimana?"
Jovita menatap khadimat keluarga sahabatnya itu dengan wajah prihatin. Dia juga kehabisan akal, mau mendobrak pintunya pun dia tidak akan kuat.
"Sudah coba telepon Om Tante atau Mas Dewa, Mbok?"
Wanita sepuh di hadapannya itu mengangguk, "ibu sama bapak sudah di kasih tau kemarin Non, tapi masih belum bisa pulang katanya. Kalau Den Dewa, di usahakan untuk penerbangan hari ini."
Jovita mengangguk lalu menatap sendu ke arah pintu cokelat yang masih tertutup rapat itu, "berarti, hari ini saya nginep aja di sini Mbok. Takut Mbok butuh apa-apa, biar saya bisa bantu nanti."
Mbok Jah mengangguk, wanita bertubuh gempal itu kemudian pamit untuk kembali ke dapur. Meninggalkan Jovita yang masih berdiri di depan pintu kamar Ganis.
"Nis, gue nginep di sini ya? Lo kalau mau keluar, ada gue di depan sini, oke?"
🍒🍒🍒🍒🍒
Entah sudah berapa liter air mata yang Ganis keluarkan sejak kepergian Elang beberapa hari lalu. Yang jelas, Ganis merasa ada satu bagian di hatinya yang ikut pergi bersama dengan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You ✓
FanfictionKepada Rengganis, terima kasih karena sudah hadir di kehidupanku.... ******** Andai Rengganis tidak bertemu dengan Elang di ruang seni musik pagi itu, tentu hidup Rengganis masih baik-baik saja saat ini. Elang yang muncul dan pergi seenaknya setelah...