Cue !
.
.
.
💜💜💜
Setidaknya, satu orang saja yang mengerti kondisi saat ini. Cukup satu orang yang mengerti apa yang kurasakan dan kualami. Namun, Tuhan mengirimkan dua orang baik ini padaku, Min Yoongi dan Jeon Jungkook nama mereka.
Mereka bersaudara berlainan ayah. Tidak perlu ku jelaskan lebih lanjut tentang itu. Mereka tinggal di daerah ini hanya berdua. Tak ada keluarga atau kerabat dekat. Kemana ibunya ? Yoongi bilang ibu mereka meninggalkan mereka sedari kecil entah kemana. Dia pun cerita padaku kalau dia sempat mendengar ibunya bicara melalui telepon -entah siapa yang dihubungi- mengatakan bahwa ia tak akan pernah sanggup mengurus anak seperti Jungkook yang memiliki kelainan fisik.
Ada ibu yang tega begitu, ya ? Tidak punya otak memang !
Upss.. Mianhamnida, aku jadi mengumpat.
Ah ! Mengapa kami bisa mendadak dekat seperti ini ? Aku pun tak tahu. Setiap pulang kerja, pada malam hari, aku selalu tak sengaja bertemu Yoongi. Entah itu dia hanya berjalan santai atau saat bekerja sebagai kuli panggul atau mungkin saat dikejar seseorang. Omong-omong, aku yang selalu berhasil menyembunyikan si kulut pucat itu saat dia dikejar-kejar seseorang.
Dia bukan dikejar rentenir, itu orang yang pernah ia pukuli karena mengganggu si adik, begitu katanya.
Hidup mereka berdua ternyata lebih sulit dariku. Meski begitu, mereka penuh kasih sayang. Mereka hanya kesulitan secara materi tetapi tidak dengan hidup yang penuh kasih sayang. Sedangkan aku sebaliknya. Materi ? Aku diberi materi yang cukup bahkan saat aku tak meminta tetapi aku kehilangan kasih sayang itu. Hidupku penuh dengan kepura-puraan, hidupku penuh topeng dan hidupku bahkan seperti sandiwara belaka.
...
Aku ingin menceritakan kejadian cukup lucu antara aku dan Yoongi saat memutuskan menjadi teman.
Aku yang memiliki toleransi yang sangat buruk akan alkohol mencoba mengajak untuk minum. Dua botol soju ku beli dan aku mengunjungi kos-kosan sangat sederhana mereka karena ku yakin si bungsu belum tidur. Jungkook terlihat senang saat aku datang berkunjung. Singkat cerita, Yoongi pulang dengan keadaan lesu sembari membawa kantung plastik berisi dua bungkus mie instan. Setiap hari ia lakukan itu untuk mengisi perut mereka. Betapa terkejutnya dia saat aku berada di rumah sedang tertawa mendengar cerita memalukan tentang Yoongi sewaktu sekolah. Dia sempat terlihat marah karena dia pikir aku hanya kasihan pada mereka namun ku yakinkan kalau aku ingin mengunjungi Jungkook untuk menemaninya selama dia belum pulang ke rumah. Setidaknya, sewaktu kecil aku pernah belajar tenis, kalau ada sesuatu yang terjadi, aku pandai mengayunkan barang dengan sangat baik dan tepat sasaran.
Jungkook pun membantuku membuat Yoongi lebih reda. Setelah ku rasa dia lebih baik, aku bilang ingun mengajaknya minum Soju dan dia menyetujuinya. Ketika ku keluarkan dua botol Soju dari kantung hitam yang ku bawa, dia tertawa kencang. Gusinya dan gigi-gigi keciknya terlihat begitu menggemaskan sampai matanya menyipit kala tertawa.
"Ya ! Hanya dua botol ? Kau bercanda ? Tidak punya uang membeli lebih ?"
Aku mendengus, "Ucapanmu ku anggap candaan bukan hinaan. Memangnya kau sanggup habiskan dua botol sendirian ?" Sengitku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, HATE ME [JHS]
FanfictionSisi kelamku selalu saja membuatku ingin mati. Aku ingin terbebas dari semua ini. Tolong aku.. -JUNG HOSEOK-