Cue !
.
.
.
💜💜💜
Beberapa jam setelah aku sadar dan serangkaian tes ku jalani setelahnya. Aku masih ditemani oleh Yoongi dan Jungkook di kamar. Mereka berdua tak meninggalkanku barang sedetik pun. Menanyakan apa kebutuhanku berulang kali sampai aku sendiri muak untuk menjawabnya.
Hahahha
Tapi anehnya, jika itu Jimin yang melakukannya, ku pastikan mereka sudah ku maki-maki. Namun, mereka berbeda, perhatian yang mereka tunjukkan benar-benar membuatku merasa hidup. Meski sekali lagi harus ku akui, tubuhku rasanya hancur lebur di dalam dana.
Entahlah tetapi perasaanku berkata kalau waktuku malah sebentar lagi. Ketika aku sempat mati suri dan hidup lagu sampai sekarang, ku pikir hanya pengalihannya saja supaya aku bisa berpamitan, berterimakasih dan meminta maaf dengan benar.
Aku bukan Tuhan. Aku tak tahu kapan nyawaku ini akan dicabutnya tapi perasaan ini benar-benar hadir.
Semoga saja hanya perasaanku saja. Sejujurnya, aku masih ingin hidup dan melihat dua orang ini menua bersamaku lalu hidup berkeluarga.
Aku hanya ingin tahu, yeoja mana yang mampu meluluhkan hati es seorang Min Yoongi dan apakah yeoja itu akan membuat Yoongi tersenyum dan tertawa setiap harinya ? Karena, aku ingin melihatnya hidup bahagia tanpa penderitaan lagi.
Atensiku beralih kepada si multitalenta yang sedang menatap jendela luar sembari menggambar di buku gambarnya.
Aku yang masih terbaring lemah menyunggingkan senyum. Oh, kali ini aku tak menggunakan masker oksigen lagi, hanya selangnya saja karena aku pun ingin berbicara bebas tanpa penghalang.
"Jungkook-ah" panggilku.
Dengan gerak cepat, ia menoleh setelah ku panggil lalu mendorong kursi rodanya menuju brankarku.
"Ne, hyung ? Hyung butuh apa ? Atau ada yang sakit ?" Cecarnya
Mendengar si bungsu yang mencecarku, Yoongi pun ikut menghampiri.
"Wae geurae, Hoseok-ah ? Apa yang kau butuhkan ?" Tanyanya.
Aku tertawa kecil lalu diiringi dengan batuk beberapa kali.
"Sosial medianya.. uhuk.. sudah dibuat ?"
Tentu saja Jungkook mengerti dengan pertanyaanku itu. Dia mengangguk, "Ne, geundeyo followers-nya baru dua orang. Akun hyungie dan Yoongi hyung"
Tatapanku beralih kepada Yoongi, "Ponselku, hyung ?"
Yoongi mengerjap beberapa kali setelah pertanyaan itu terlontar. Dari gerak tubuhnya, ku terka dia sedang mengingat sesuatu.
"Ahhh" kata Yoongi, "Masih dipegang ni abeoji"
Pupilku mendadak membola.
Yoongi segera menjelaskan, "Mian, ada alasan mengapa aku memberikan ponselmu padanya"
Ku hela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, HATE ME [JHS]
FanficSisi kelamku selalu saja membuatku ingin mati. Aku ingin terbebas dari semua ini. Tolong aku.. -JUNG HOSEOK-