Chapter 3

12.6K 1K 121
                                        

jangan lupa Vote dan komentar nya 

sorry kalau ada typo nya

-MBMM-

Sudah Keysa katakan berkali-kali tetapi Gadis yang umurnya baru menginjak 15 tahun di bulan lalu itu terlalu ceroboh. keysa lelah melihat Harsha lupa membawa tempat pensilny. Untung kali ini hanya tempat pensil coba kalau buku Matematika, habis sudah dia dimaki-maki guru killer.

"Huaaaaa, disana ada pulpen favorit gue" rajuk Harsha sambil meraung-raung. Keysa yang melihatnya hanya bisa menghela napas, bayangkan kalau Keysa harus menjadi ibu dari Harsha. Lebih baik membuang gadis itu kesungai dari pada harus mendengar dramanya setiap hari. 

"Kan" ujar Keysa singkat padat dan jelas. 

"Hueeeee, Lo mah gak sayang gue" sambung Harsha sambil memeluk tangan kiri Keysa. 

"Gak, ngapain sayang sama bocah modelan lo" Lanjut Keysa sambil senyum meledek, sungguh membuat Harsha berdrama itu membuat moodnya naik terkadang. 

"Huaaaa, Bundaaaaa" teriak Harsha

"Dih, gue bukan ibu lo" balas Keysa sambil menjauhkan dirinya dari Harsha. 

"Pulpen favorit lo ada di tas gue, waktu itu gue beliin tiga." sambung Keysa sambil menunjuk tasnya, dengan cepat Harsha mengambil tas milik Keysa dan mencari pulpen yang dia maksud. Agak aneh memang, pulpen itu tidak spesial, pulpen dengan harga 3500 tetapi menurut Harsha pulpen tersebut bisa membuatnya pintar dalam sekejap. Ntah lah, biarkan anak itu berfikir dengan pola pikir anehnya, selama tidak mengganggu kehidupan milik Keysa. 

"Sayang Keysa, banyak banyak" ujar Harsha dan langsung menerjang Keysa dengan pelukan yang erat, untung Keysa mampu menahan berat badan dirinya dan juga Harsha, kalau tidak mereka akan terjatuh bersama. 

"Hmm" guman Keysa sambil mengelus kepala Harsha sambil tersenyum. 

"ikutan dong" ucap Rachel yang baru saja sampai dan langsung memeluk kedua temannya. 

"Ikutannnn" teriak Dion sambil merentangkan tangannya. Belum Dion sampai kepelukan hangat Keysa, kepalanya sudah di pukul terlebih dahulu oleh Harsha. 

"No, She is mine" ujar Harsha yang memeluk Keysa semakin erat. 

"Dih, engga lah. Dia bakalan jadi istri gue" ujar Dion percaya diri. mendengar penuturan Dion, Harsha mendelik geli begitu juga Rachel yang berada disisi kanan Keysa. 

"Engga lah, enak aja. Calon nyokap gue ini" Balas Harsha tidak mau kalah. Rachel yang yang awal nya tidak mau ikut-ikutan malah membela Harsha untuk kali ini. 

"Sadar diri, Udah jelek, gak pinter, nyusahin, hidup lagi" ujar Rachel yang membuat Dion memegang dada kiri nya. 

"Wah, mulut lo. Minta di cabein" ucap Dion sambil menggelengkan kepalanya tanda tidak percaya. 

Ibra yang berada disamping Dion hanya bisa menepuk bahu dion dan berkata "Mundur, lo udh gak direstuin anaknya"

"Sialan" umpat Dion. 

-MBMM-

Aydan baru saja pulang dari kantor, Dia melihat lampu ditengah rumah masih menyala. Harsha pasti belum tidur pikirnya, tetapi Aydan mendengar suara Yusuf yang masih bernyanyi dengan riang. Karena penasaran Aydan semakin bersemangat berjalan menuju dalam rumahnya. 

"eh, kok. Yusuf, Kamu belum tidur?" tanya Aydan yang melihat Yusuf sedang mengerjakan pekerjaan rumah bersama teman Harsha. Tidak asing memang Keysa sering berada disini. Tapi masalahnya ini sudah jam 10 malam. Keysa pasti kelelehan. 

"Lagi ngerjain Pr" jawab Yusuf tanpa menoleh. Aydan melihat Keysa yang sesekali menguap, merasa iba kepada gadis itu. Harsha keterlaluan memang. 

"Key, Harsha mana ?" tanya Aydan

"lagi masak mie, Om. Om mau ?" tawar Keysa diakhirnya kalimatnya. Mata sayunya terlihat jelas kalau dia kelelehan. Aydan nampak tidak tega. Keysa dan Yusuf berada di bawah sofa dengan beralaskan karpet berbulu yang sengaja di beli Aydan untuk digelar di tengah rumah. 

"Kamu pulang gih udah malem, Besok-besok jangan mau kalau di mintain tolong Harsha. Makin lama makin kelewatan itu anak" sambung Aydan yang duduk di sofa dekat Keysa dan hanya dibalas dengan senyum oleh Keysa. 

"Engga apa-apa, Om. Lagian hari ini saya di rumah sendirian. Tante mila dana ayah saya lgi dinas di bali" lanjut Keysa, Sebenernya dia sudah mengantuk dari 

"Masih tante? kenapa engga mama?" tanya Aydan yang secara tidak langsung paham silsilah keluarga milik teman putrinya. 

"Masih belum nyaman, Om. Tante Mila juga engga masalah kok" Balas Keysa seadanya. 

"Haloo, people. Eh papa udah pulang. Tumben pulang, gak jaga malem di mall?" seru Harsha, sebenernya itu sindiran keras untuk Aydan yang sering pulang lewat dari jam 12 malam. 

"Hm, Mau Sha, papa mau mie kamu" ucap Aydan yang tidak memperdulikan omongan anaknya. Menikah diumur 18 tahun ternyata tidak buruk juga, sekarang putri sulungnya baru menginjak 15 tahun dan dia masih terlihat muda, terima kasih kepada almarhum Istrinya yang dulu meminta menikah muda. 

"Engga ah, Papa bikin sendiri aja" Ujar Harsha sambil mencibir kesal. 

"Sha" tegur Keysa pelan, Dengusan Napas Harsha terdengar keras dan akhirnya dia bangkit untuk membuatkan papa nya mie. 

"Kak Key, ini udah selesai. Yusuf mau tidur dulu yaa, ngantuk banget" ujar Yusuf yang sudah menutup buku tulisnya dan terlihat mengusap matanya. Keysa hanya menganggukan kepala sebagai jawabanya dan membantu Yusuf membereskan buku-buku milik anak laki-laki tersebut. 

"Makasih ya, Key." ucap Aydan yang melihat Keysa dengan telaten membantu Yusuf dan menegur Harsha karena tindakan anak tersebut salah. 

-MBMM-

Next or not ?

baru di tinggal sebentar udh rame banget lapak gue, seneng deh kalau kaya gini buat ngelanjutin ceritanya. 

Makasih buat semua yang setia banget ngikutin cerita aku dari awal debut, HUAAAA terharu banget sama kalian 

ada yang kurang gak di chapter ini ? 

saran untuk chapter selanjutnya ?


My Bestie is My MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang