Hari pernikahan sudah di depan mata, Keysa terus menerus meremas tangan nya. Dia sangat gelisah, pintu di buka dari luar. Harsha datang dengan kebaya sederhana berwarna abu-abu, sangat cantik di tubuhnya.
"Bunda" sapa Harsha dengan mata yang berbinar, teman kecil nya sangat cantik dengan baju kurung dan suntiang di kepalanya.
"Sha" ucap Keysa dan menarik temannya untuk duduk disebelahnya. Harsha duduk dan mengenggam tangan Keysa
"me first, I love you so much. Makasih udah jadi tempat gue pulang, makasih udah mau gantiin peran nyokap gue yang udah engga ada, makasih udah mau nasihatin gue ketika gue salah, makasih selalu support gue, dan maaf udh pernah bikin lo kecewa, maaf belum bisa jadi anak yang baik, maaf belum bisa jadi tempat cerita yang pas buat lo. tapi setelah ini gue janji lo gak akan nyesel punya anak secantik dan sepinter gue" ujar Harsha panjang lebar. Keysa sampai menjatuhkaan air matanya mendengar penuturan teman kecil nya ini.
"love you too sayang, engga usah minta maaf. Gue akan selalu sayang sama lo apapun yang terjadi. Lo tetep anak sulung gue Sha" jawab Keysa dan memeluk Harsha erat.
"Dah, jangan nangis, nanti make up nya luntur" titah Keysa dan di angguki oleh harsha, Dia menghapus air matanya dengan hati-hati agar riasan matanya tidak rusak.
Tidak lama, Ibu kandung Keysa datang dengan muka yang tidak bersahabat. muka nya merah menahan amarah dan suara sepatu hak tinggi nya menggema di ruang kecil ini. membuat dua orang yang sedang berpelukan tersebut menoleh kearah nya.
"Dasar anak durhaka! aku ini ibu mu. Bagaimana bisa kamu tidak mengundangku keacara pernikahan mu!" teriak Ibu kandung Keysa sambil menunjuk-nunjuk kesya di depan muka,
"Bukannya anda yang durhaka sama saya?" tegas Keysa, Cukup dia tidak mau di tindas lagi dengan omongan durhaka dengan ibunya.
"Engga ada ya, Seorang ibu itu durhaka sama anaknya" teriak Ibunya semakin marah, melihat itu, Harsha berjalan mengendap-endap keluar ruangan berkmaksud mencari siapa aja untuk meminta pertolongan
"Anda! ANDA DURHAKA KEPADA SAYA. IBU MANA YANG MEMBIARKAN ANAKNYA KEHUJANAN DI HALTE BUSWAY SENDIRIAN. IBU MANA YANG ASIK BERSELINGKUH DI RUMAH NYA PADAHAL ADA ANAKNYA DISANA. IBU MANA YANG KASAR KEPADA ANAKNYA. Maaf yang saya akui sebagai ibu hanya mami Mila. Dengar itu, Sekarang kamu pergi dari disini" Teriak Keysa tepat di depan muka Ibu nya.
"Sampai kapanpun saya tidak akan merestui kamu dengan dia" tegas Ibu kandung nya
"Saya tidak perlu restu dari anda" ucap Keysa tidak kalah tegas, tidak lama Mila bersama ayah kandung Keysa.
"Key" tegur Mila pelan, dia tidak ingin memperkeruh suasana ibu dan anak di depannya
"Mami, ayo kita pergi. Disini panas" ucap nya dan menarik lengan Mila halus. Sedangkan papanya Keysa hanya bisa menghela napas melihat mantan istrinya yang datang dan selalu membuat masalah.
"Tidak bisakah kau datang tanpa membuat masalah? Ini acara sakral untuk Keysa" ucap papanya Keysa yang sudah hampir frustasi
"Istri kamu itu mencuci otak anak saya kan?!" Balas Mantan istrinya
"Terserah, urus saja dengan otak kosong mu itu. Sekarang pergi dari sini sebelum saya menyuruh keamanan menarik anda" Tegas papa Keysa dan pergi dari ruangan tersebut. Menyisakan Ibu dari anak semata wayangny sendirian.
-MBMM-
Siang yang terik ini Keysa terus tersenyum sambil menyalami tamu undangan yang baru datang. Kaki nya yang pegal memakai hak tinggi membuat nya sesekali memukul lutut nya pelan guna mengurangi rasa pegal.
"Cape?" tanya Aydan yang sedang mengelus punggung Keysa
"Ya lumayan, selesai jam berapa mas?" keluh Keysa
"hm, 1 jam lagi kaya nya. sabar yaaa" pinta Aydan dan di balas dengan senyum oleh Keysa.
"Bundaaaa" teriak Yusuf yang berada di gendongan Harsha, gadis itu berjalan agak kerepotan karena rok span yang dia gunakan.
"Sayangg...." tutur Keysa dan merentangkan tangannya. Yusuf turun dari gendongan Harsha dan berlari kearah Keysa, tawa anak tersebut membuat lelah Keysa hilang seketika.
"Bunda udh boleh tidur di rumah aku kan sekarang?" Tanya Yusuf
"Iyaa, nanti kita tidur bareng okey" ucap Keysa yang membuat Yusuf memekik senang.
Harsha yang berdiri tidak jauh dari kedua orang tuanya, menangis haru. Keluarga nya sempurna sekarang. Tidak lama tangannya seperti di genggam oleh seseorang, Ibra tersenyum dan menghampus air mata yang menetes di pipi Harsha. "Engga boleh nangis, make up luntur"
"Makasih" ucap Harsha kepada Ibra. Ibra menganggukan kepala sebagai jawaban.
-Pacar-
Haiii guysssss, next gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie is My Mom
Humor"Key, gimana lo jadi Nyokap gue aja ?" "Gak!" "Dih lo gak kasihan sama anak piatu ini" "gak, bodo amat" Cerita tentang Harsha yang terus membujuk teman sekelasnya untuk menjadi ibu tirinya