Vote dan Komen
sorry for typo
-MBMM-
Senin pagi, Keysa sudah bersiap dengan seragam sekolah dan juga beberapa perlengkapan untuk upacara nanti. Dia kembali melihat kaca untuk merapihkan seragam dan juga mengingat apa saja yang harus dia bawa. Tidak lama telfon dari Harsha membuat mood nya hancur dipagi hari.
"Morning Bunda" teriak Harsha dari sebrang sana, Beruntung Keysa meletakan handphone nya di atas meja jadi suara menggelegar milik Harsha tidak begitu merusak telinga.
"Morning" balas Keysa malas.
"Nebeng ya, Bokap berangkat duluan. Ini gue ditinggal sama Yusuf" lanjut Harsha.
"Engga" balas Keysa singkat.
"Yah, tapi gue udh di dapur rumah lo. Lagi makan sama nyokap lo" jelas Harsha.
"Engga usah ijin kalau begitu" seru Keysa sebal dan langsung mematikan telfon dengan sepihak. keysa berjalan menuruni tangga dan benar, Yusuf sedang memakan nasi goreng buatakn ibunya dan Harsha sedang asik menggoreng telor mata sapi untuk dirinya sendiri.
"Pagi kesayangan Tante" sapa Tante Mila yang melihat Anak semata wayang nya turun dengan muka lesuh.
"Iya, pagi" balas Keysa dan duduk di samping Yusuf yang masih fokus dengan nasi gorengnya.
"Pagi, ganteng" sapa Keysa kepada Yusuf dan mengelus kepala anak itu.
"Pagi, kakak cantik" balas Yusuf dengan senyum manis.
"Dih, gue engga pernah di bilang cantik" balas Harsha yang tidak terima
"lah emang kakak cantik?" balas Yusuf bingung, tolong bantu Keysa untuk tidak tertawa mendengar jawaban jujur dari Yusuf.
"Adik kurang ajar" umpat Harsha pelan takut dirinya di pukul oleh Keysa karena mengajarkan hal yang tidak baik kepada adiknya.
"hahahaha" Keysa tidak bisa menahan tawa nya. Harsha yang mendengar tawa menyebalkan milik Keysa hanya bisa mendengus sebal.
"Keysa" tegur Tante Mila dan Keysa hanya bisa menunduk untuk meredakan tawanya.
"Iya iyaa maaf" ujar Keysa meminta maaf ke Harsha. Harsha hanya bisa mendengus sebal dan kemudian menganggukan kepala tanda dia memaafkan keysa.
"Eh, berangkat sekolah cepet. Nanti macet. Ini Yusuf, Tante yang nganter aja" ujar Tante Mila memecahkan keheningan. Keysa bergegas kearah garasi untuk memanaskan mobil nya dan Harsha sibuk membuatkan bekal untuk dirinya dan juga Keysa.
-MBMM-
Di ruang kerja yang cukup besar terdapat seorang pria yang sedang terdiam dimeja kerjanya. Mungkin raga nya ada di kantor tetapi pikirannya entah berada dimana. Senyum di wajah begitu indah bahkan sesekali dia terkekeh pelan. Aydan tidak bisa melupakan kejadian kemarin, dia harus berterimakasih kepada Tante Mila dan juga Harsha. Apakah dia harus membeli tas baru untuk duanya?
"Woy! Woy Aydan!" teriak teman Aydan yang masih berusaha menyadarkan Aydan dari dunianya.
"AYDAN!" teriaknya tepat ditelinga Aydan dan cara tersebut berhasil. Aydan tersadar dengan tangan kanan memegang dadanya.
"Nah kan, Mikirin apa lo? Wah ngeres lo ya?" seru Galih teman sekaligus bawahannya.
"Engga, enak aja" bela Aydan dan berjalan keluar dari ruangannya.
"Mau kemana lo?" teriak Galih.
"Kamar mandi, mau ikut juga lo?" seru Aydan dan di balas dengan lemparan map oleh galik
"Bisa-bisa nya gue mikirin Keysa" monolog Aydan dari dalam kamar mandi dan mencuci mukanya kemudian kembali keruangan kerjanya.
-MBMM-
Harsha dan Rachel terlihat kebingungan dikoridor sekolah, Kedua gadis itu terus bertanya kepada orang-orang yang mereka temui dijalan 'Ngeliat Keysa gak?' tetapi mereka selalu menjawab tidak tau. Sungguh moment seperti ini adalah hal yang paling tidak disukai oleh Harsha.
"Taman, satu-satunya tempat yang belum kita datengin" ujar Rachel dan disetujui oleh Harsha. Kedua berlari ketaman untuk memastikan dimana temannya berada.
Dari kejauhan Harsha melihat Keysa sedang duduk berdua dengan anak IPS.4. Mereka tampak asik bercengkraman dan sesekali kepala Keysa dielus oleh Anak tersebut.
"Siapa namanya?" tanya Rachel yang ikut mengintip dibalik ilanglang yang hampir menutup badan pendek mereka.
"Sungeng? Sumanto? Su siapa anjer" runtuk Harsha yang kesal karena tidak bisa mengingat nama teman seangkatannya sendiri.
"Asu" lanjut seseorang dari belakang mereka, Tanpa pikir panjang Harsha dan Rachel menoleh dan melihat Dion dan Ibra ikut menonton Keysa dan Anak IPS 4 tersebut.
plak. kepala Dion di pukul oleh Ibra karena mengumpat.
"Samuel" sambung Ibra sambil memakan kuaci yang baru saja dia beli dikantin.
"Nah itu maksudnya" bela Harsha sambil tersenyum.
"Ih , Dielus pipinya" heboh Rachel ketika melihat Samuel mengelus pipi mulus milik Keysa.
"Gak, ini gak boleh. Gue harus kesana misahin mereka" ucap Harsha tidak terima, Papanya saja belum berani mengelus pipi Keysa kenapa harus Samuel terlebih dahulu. Belum sempat Harsha menghampiri Keysa, dirinya sudah ditarik terlebih dahulu oleh Ibra.
"No, jangan ya... Itu hak Keysa. Lo gak bisa kaya gitu" ujar Ibra yang berusaha meredakan amarah Harsha.
"Tapi, liat itu" tunjuk Harsha kearah dua orang yang kasmaran tersebut.
"Sha, lo temennya dia kan? Dia engga bisa terus-terusan ngurusin lo. Dia juga pengen kaya kita-kita. Lo sadar gak? Lo udah kaya anaknya dia" tegur Ibra karena dia merasa kali ini Harsha sudah terlalu ikut campur masalah pribadi Keysa.
"Ya emang itu tujuan gue." tegas Harsha dan melepaskan genggaman tangan Ibra pada tangannya.
"Eh anjer, gue kira cuman becandaan" sambung Dion ketika mendengar ucapan Harsha.
Ketika ketiga nya melihat kearah Keysa dan Samuel, ternyata Harsha sudah duduk didekat Keysa dengan tenang sambil bergelendot di lengan kiri Keysa. Keysa tampak biasa saja tapi tidak dengan Samuel yang agak risih dengan tingkah Harsha. Ibra hanya bisa menepuk dahinya, kenapa ada makhluk seperti Harsha disekitar nya.
-MBMM-
kira-kira Samuel ada maksud apa nih ngedeketin Keysa ? Kenapa Ibra sayang banget ya sama Harsha ?
Next or not ?
Sebenernya aku mau ngelanjutin Sherlyn's Diary, tapi engga pernah bisa wkwkwk karena cerita itu terlalu romans aku tidak kuat hahahah
Jangan lupa baca Sherlyn's Diary juga ya kawan. Sepertinya besok akan update
see you

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie is My Mom
Humor"Key, gimana lo jadi Nyokap gue aja ?" "Gak!" "Dih lo gak kasihan sama anak piatu ini" "gak, bodo amat" Cerita tentang Harsha yang terus membujuk teman sekelasnya untuk menjadi ibu tirinya