Chapter 9

9.1K 737 33
                                    

Jangan lupa vote dan komentar nya

sorry for typo

-MBMM-

Hari ini, Aydan mengambil cuti untuk mengurus anak laki-laki nya dirumah. Yusuf belum bisa di tinggal dan Tante Mila harus pergi bekerja. Pandangannya berfokus kearah laptop yang sedang menyala di depannya. Walau sedang dirumah tetapi pekerjaannya tetap tidak bisa tinggal.

Yusuf yang sedang duduk didepan Aydan hanya bisa menghela napas. Sungguh jika seperti ini lebih baik papanya bekerja dan dia tinggal bersama Kak key saja lebih menyenangkan.

"Papa" ujar Yusuf pelan.

"Hm" balas Aydan tanpa menoleh sedikitpun.

Tidak lama, Mereka berdua mendengar suara pintu rumah di banting dan melihat Harsha masuk kedalam rumah dengan mata yang berkaca-kaca. Baju yang sudah berantakan dan langsung duduk disebelah Aydan. Tanpa basa-basi dia langsung memeluk Papa nya dan menangis kencang.

Aydan yang merasa bahunya basah hanya bisa mengerutkan dahi bingung. Ada apa ini, tidak biasanya Harsha menangis seperti ini. Berbeda dengan Yusuf, Anak itu berjalan mengendap-endap keruang tengah, berharap ada Keysa disana.

"Kenapa ?" tanya Aydan bingung

"Keysa nge-"

"Huaa"

Belum selesai Harsha berbicara, Tangis Yusuf terdengar keras dari ruang tengah. Aydan dan Harsha segera berlari keruang tengah dan melihat Yusuf menangis sambil memandang teras rumahnya.

"Kenapa?" Tanya Aydan bingung, Ini kenapa keduanya menangis seperti ini. Aydan pusing.

"Kak Keynya engga ada" Jawab Yusuf masih dengan sesegukan. Aydan menghela napas karena mendengar jawaban putranya.

"Ya udah, kamu ke rumah Kak Key sana" Ujar Aydan Menyuruh Yusuf untuk menemui Keysa, biar dia menjaga Harsha dirumah. Seperti membagi tugas dengan istri ujarnyaa didalam hati.

Aydan paham kenapa Harsha menangis, Pasti didiami oleh Keysa karena kejadian semalam. Poor Harsha.

Tanpa pikir panjang Yusuf berlari kearah rumah Keysa. Dia terlalu malas dirumah, Papanya selalu sibuk.

Kembali ke Harsha yang sedang mengontrol air matanya agar tidak keluar. Aydan yang melihat anak gadisnya hanya terkekeh pelan dan menarik Harsha kedalam dekapannya.

-MBMM-

Gadis yang sedang duduk di sofa sambil menonton kartun nickelodeon tersontak kaget karena mendengar pintu rumah di ketuk dengan brutal. Keysa berfikir memang orang diluar tidak tau kalau di samping kanan pintu rumah nya ada bel ?

Keysa membiarkan orang diluar tersebut menggedor-gedor rumahnya. Orang tersebut tidak tau apa dia sedang merasakan jadi anak SMA sesungguhnya, pulang ke rumah dan menonton tv.

"Kak Key!" teriak orang dari luar rumahnya, Dahinya mengkerut. Tunggu Dia mengenal suara itu, Oh tidak itu Yusuf. Batal sudah rencananya menjadi anak SMA sesungguhnya. Buntut nya menyusul kesini.

Ketika pintu rumah dibuka, Yusuf langsung ngelonong masuk dan duduk di sofa tempat tadi Keysa merebahkan tubuhnya.

"kakak lama banget bukanya" Seru Yusuf kesal.

"Iya, Kamunya engga mencet bell. Kakak males kalau orang asing" jujur Keysa kepada anak tersebut.

"Bell nya ketinggian, Besok suruh Kakek Barra nurunin pencetan bellnya" Balas Yusuf santai. Keysa merasa itu bukan ide yang buruk, karena itu bisa menjadi alasan untuk menelfon papa nya yang sudah dua hari tidak pulang.

"Telfon Kakek Barra yuk, Langsung minta aja. Gimana?" Tawar Keysa

"Emang Kakek Barra lagi dimana ?" tanya Yusuf penasaran

"Kakek Barra lagi di Thailand. Sekalian minta oleh-oleh yang banyak" seru Keysa memanas-manasi Yusuf. Tanpa pikir panjang, Yusuf menganggukan kepala tanda setuju dengan ucapan Keysa.

Keysa segera menelfon papanya, sebenernya dia bisa aja menelfon papanya seorang diri tapi dia lebih gengsi menelfon papanya dari pada menelfon tante mila.

"Halo?"

"Kakek!" teriak Yusuf kencang

"eh, Yusuf. Ada apa sayang?"

"Kakek, Besok bell rumah nya diturunin dong. Yusuf engga bisa mencet" ujar Yusuf dan mendapat kekeh dari sebrang sana

"Iya iya, besok Kakek benerin ya. Oh iya, Yusuf mau oleh-oleh apa? Kakek lagi Thailand nih"

"Yusuf mau, apa aja deh. Kakek pulangnya cepet ya" balas Yusuf.

"Yusuf, kata Nenek Mila. Kepala kamu di perban ?"

"Iyaaa, jatoh dari tangga"

"Kok bisa? emang Bunda engga jagain ?"

"Bunda lagi di rumah Nenek Mila, aku sama Kak Harsha doang dirumah. Aku nakal kata Bunda loncat loncat di tangga" adu nya

"ya udah, Besok kalau Kakek pulang kita jalan-jalan okey. Ber dua aja, Bunda engga usah di ajak"

"Janji?"

"Janji dong jagoan, Ya udha telfon nya Kakek tutup ya"

"Iya, Byeee Kakek"

"Iyaaa, sayanggg"

Setelah telfon ditutup dari sebrang, Yusuf segera memberikan Handphone milik Keysa kepada pemiliknya yang sedang sibuk di dapur memanaskan lauk yang tadi pagi dibuatkan ibu tirinya.

"Kak key, itu apa?" tanya Yusuf yang sudah berhasil duduk di meja pantry.

"Ini, udang saos tiram sama kentang balado" jawab Keysa sambil menaruh lauk tersebut keataass piring yang berisikan nasi panas.

"Mau" ujar Yusuf dengan mata berbinar. Keysa menganggukan kepala sebagai jawaban dan menyuruh yusuf untuk mendekat.

Brak! pintu rumah di dobrak paksa oleh seseorang, Harsha masuk kedalam rumah Keysa dengan brutal, jangan lupakan mata bengkak dan seragam sekolah yang belum diganti sama sekali. Dibelakang terlihat Aydan yang sedang menggaruk belakang kepalanya tanda tidak enak hati membuat keributan dirumah orang lain.

"Maaf Huaaaaa.... janji engga sering-sering makan mie" teriak Harsha didepan keysa. Keysa hanya mendegus sebal melihat drama didepannya.

"Ih, sana kek. Bunda tuh lebih sayang aku" ujar Yusuf yang berusaha mendorong kakak perempuannya. Masalahnya nasi yang ditangan Keysa sudah siap mendarat di mulutnya tetapi harus berhenti di tengah jalan karena dobrakan pintu dadakan dari Harsha.

"Apa sih" geram Harsha kepada adiknya.

"Sana!!! Gak liat aku lagi makan?!" teriak Yusuf yang kesal melihat drama kakanya. Tolong ingatkan Aydan untuk tidak tertawa melihat putri sulungnya dimarahi Putranya.

Keysa yang milirik Aydan seolah berkata 'ini anak lo, masa gue yang ngelerai'

Aydan hanya mengangkat bahunya seolah dia tidak tau menahu masalah yang sedang terjadi. Melihat hal tersebut Keysa hanya bisa membuang napas lelah, ini kenapa dia yang repot dengan kedua anak didepannya.

"Stttt... Harsha duduk di ruang tamu. Gue lagi nyuapin Yusuf. Nanti kita lanjut pembahasannya" tegas Keysa membuat kedua anak berbeda usia didepannya terdiam, sang adik malah menjulurkan lidahnya tanda mengejek. Harsha yang melihat adiknya di bela hanya bisa tertunduk sedih sambil berjalan kearah sofa tempat Papanya sedang nonton kartun.

-MBMM-

hai haiii, sebenernya aku tuh up 2 kali sehari, pagi sama malem berhubung tadi pagi aku kelupaan jadi baru up sekarang. Terima kasih untuk para pembaca yang rela menunggu cerita ini.

Next ?

My Bestie is My MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang