-MBMM-
Keysa terlihat kalap di perjalanan pulang, ketika mendapat telfon dari Tante Mila kalau mobil kesayangannya menabrak pagar rumah Harsha. Samuel yang sedang mengemudi terus menerus memegang tangan kanan Keysa bermaksud untuk menenangkan Keysa.
Sesampainya di rumah Harsha, Keysa langsung berlari masuk kedalam rumah tanpa peduli didepan rumah ada Aydan dan papanya yang sedang berbincang masalah Pagar dan mobil miliknya.
"Sha" ujar Keysa yang melihat Harsha menangis sesegukan di pelukan Tante Mila.
"Bun-da" jawab Harsha takut-takut
Keysa berlari kearah Harsha dan langsung mengecek seluruh tubuh gadis tersebut. Helaan napas lega terdengar jelas dari mulur Keysa.
"Lain kali, kalau mau belajar mobil bilang ya. Gue takut lo kenapa-napa. Mobil bisa di beli lagi, Kalau lo masuk rumah sakit ngerepotin semua" jelas Keysa yang memeluk Harsha
"Lo gak marah?" tanya Harsha yang masih takut -takut
"Gue lebih marah kalau lo sampe masuk rumah sakit." Jelas Keysa yang masih mengusap kepala Harsha.
"Maaf" ujar Harsha, Keysa hanya membalas dengan pelukan yang lebih erat.
Tante Mila yang melihat anak gadis nya begitu perhatian, sangat tersentuh dengan ketulusan yang dipancarkan oleh Keysa. Anak gadis nya sudah mulai dewasa. Aydan yang ingin melihat pertengkaran di dalam rumah malah melihat adegan mellow yang dilakukan oleh Harsha dan calon ibunya.
"Cocok ya" seru Papa Barra yang berada di sebelah Aydan.
"Udah nikahin aja, kapan lagi kan" sambung Papa Barra seperti mengobral anak perempuannya.
"Nanti Om, Nunggu Keysa lulus" balas Aydan tanpa repot menoleh kearah Barra.
"Okey" Seru Barra dan memiliih masuk kedalam rumah Aydan.
-MBMM-
Setelah acara tangis menangis tadi sore, mereka sepakat untuk membernarkan pagar rumah Aydan besok pagi dan membawa mobil Keysa ke tempat asuransi mobil. Bersyukur Tante Mila sudah mendaftarkan mobil Keysa ke asuransi beberapa bulan yang lalu, jadi biaya reparasinya tidak terlalu berat.
Keysa baru saja turun dari kamar Harsha, Gadis itu sudah tertidur karena kelelahan menangis. Di lantai bawah Keysa melihat Aydan sedang mengerjakan sesuatu didepan laptop. Tanpa pikir panjang Keysa berjalan kedapur untuk membuat kopi. Setelah kopi tersebut jadi, dia berjalan mendekati Aydan.
"Om, ini aku buatin kopi" Seru Keysa sambil meletakan Kopi panas didekat Aydan.
"Makasih, Kamu engga tidur?" tanya Aydan bingung
"Ntar lagi, Cape banget. Om engga niat cari Istri ? Saya engga kuat ngurus dua anak om"keluh Keysa sambil mengganti channel tv di depannya.
"Kamu aja yang saya nikahin gimana ?" tanya Aydan sambil menatap dalam Keysa. Keysa yang mendengar hal tersebut hanya bisa terdiam kaku sambil menatap Aydan juga, Tolong Keysa salah tingkah.
"Kamu mau kan?" tanya Aydan sekali lagi.
"Om, saya masih kecil" jawab Keysa ragu-ragu
"Iya, nanti setelah kamu lulus" sambung Aydan
Keysa tampak gelisah ketika mendengar ucapan Aydan.
"Om, sebenernya key-"
"BUNDAAAAAA!" teriak Yusuf dari kamar nya.
"Om, aku naik dulu" ujar Keysa cepat dan langsung berlari kekamar Yusuf, seperti nya anak tersebut kaget ketika bangun tidak menemukan satu orang pun di sekitarnya.
"Yusuf gak bisa kerja sama banget sih, otw jadi bunda beneran itu tadi" gemas Aydan kepada putranya.
-MBMM-
Pagi harinya, Harsha terlihat kelabakan mencari Keysa yang tidak ada disekitarnya. Harsha hampir menangis ketika tidak ada didalam rumahnya. Aydan yang sedang memasak hanya memperhatikan Harsha yang terus menerus mencari sesuatu tanpa bertanya.
"Nyari apa?" tanya Aydan akhirnya
"Bunda?" Tanya Harsha kepada Aydan
"Pulang semalem, nanti juga kesini. Kan berangkat sekolah sama papa" jawab Aydan sambil mengaduk nasi goreng buatannya.
Harsha menganggukan kepala sebagai jawaban dan kembali kekamar nya untuk bersiap-siap sekolah.
Selang beberapa menit, Aydan kembali melihat Yusuf yang berjalan kearah ruang tamu kemudian terdengar pintu rumah terbuka, Aydan yang mendengar hal tersebut hanya menghela napas lelah dan menyusul Yusuf yang berada diluar rumah.
"Yusuf!" teriak Aydan yang melihat anak nya berjalan cukup jauh dari rumah nya.
"Ke bunda!" teriak Yusuf yang berbalik kearah Aydan. Aydan hanya bisa menganggukan kepala sebagai jawaban, putra masih belum bisa sekolah karena perban dikepalanya.
Bagaimana bisa Keysa menyuruh Aydan menikah dengan orang lain, kalau kedua anaknya saja lebih memilih diurusi Keysa dibanding menyewa babysitter. Sudahlah, Aydan percaya Yusuf akan kembali 30 menit lagi dengan keadaan yang sudah wangi.
-MBMM-
Sungguh, Jika bisa menghilang Ibra lebih memilih menghilang untuk hari ini dan menghapus jejak hidupnya kemarin. Masalahnya dia merasakan aura gelap yang datang dari sebelah Harsha. Calon ibu dari temannya tersebut menatapnya seakan-akan mau memakannya hidup-hidup.
"Ibra" sapa Keysa dengan senyum manis.
"I-iya?" gugup Ibra dengan senyum gugup
"Stnk mobil gue?" tanya Keysa dengan suara yang sangat lembut.
"I-ini" jelas Ibra yang langsung memberika Stnk milik Keysa.
"Besok-besok jangan biarin, Harsha bawa mobil sendiri ya" Seru Keysa dan langsung diangguki oleh Ibra. Setelah dirasa cukup Keysa segera pergi kearah mejanya.
Ibra terdiam sesaat sambil melihat Kesya yang sedang bercanda dengan rachel dan juga Harsha. Tidak-tidak ini salah, Keysa tidak seperti ini. Tolong kembalikan Keysa yang sering marah-marah. Tidak, Ibra tidak bisa jika seperti ini.
Lantas Ibra segera menghampiri Keysa, "Key, ini beneran?" tanya Ibra bingung
"beneran ?" bingun Keysa
"Mobil lo ringsek" jelas Ibra
"Mobil ringsek gak masalah. Kalau lo berdua masuk rumah sakit baru masalah. Udah lah santai aja, pake asuransi kok" jelas Keysa sambil tertawa. Ibra hanya bisa menganggukan kepalanya bingung
-MBMM-
Okey chapter ini engga banget wkwkwk
jangan lupa vote dan coment!
Next tidak ?
sepi banget ya cerita ini huhuhu apa aku unpub aja ?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie is My Mom
Humor"Key, gimana lo jadi Nyokap gue aja ?" "Gak!" "Dih lo gak kasihan sama anak piatu ini" "gak, bodo amat" Cerita tentang Harsha yang terus membujuk teman sekelasnya untuk menjadi ibu tirinya