Seperti biasa, selepas kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran, Adara segera mandi dan merebahkan diri setelahnya. Berharap waktu tidurnya bisa lebih panjang dari biasanya yang bisa tidur 4 jam adalah keberuntungan.
Selagi gadis itu terlelap, Freya memasuki kamarnya mengobrak-abrik laci demi laci disana demi menemukan charger cadangan pemilik kamar. Dia benar-benar lupa membawa chargernya saat pergi dari kosnya tadi. Jadilah terpaksa mengambil milik bos besar itu.
"Hmmm, kok sepi banget ya? Marvin, Geisha dimana emang?" Ia mencoba mencari kesetiap sudut unit, hingga samar-samar mendengar suara tawa bayi.
"Marvin, kenapa disini sendirian? Geisha dimana, hmm?" Tanyanya sembari membawa Marvin kepangkuannya. Menemani balita itu bermain dengan mainannya.
"Emm, mbak maaf. Boleh minta tolong bantu nyari Non Geisha, dari tadi saya cari gak ketemu, mbak." Freya menoleh mendapati baby sitter dua bayi itu sedang menunduk penuh penyesalan.
"Emang mbak Rina tadi kemana aja?" Tanyanya pertama kali.
"Sedari tadi saya disini, nungguin Den Marvin sama Non Geisha main. Tapi tiba-tiba Non Geisha ilang, gak ada suaranya. Saya pikir tidur, tapi pas saya liat udah gak ada mbak." Mata baby sitter itu sudah berkaca-kaca takut terjadi apa-apa dengan majikan ciliknya.
"Hmm, yaudah cari bareng-bareng ya mbak. Kali aja ngerangkak keluar."
Mereka sibuk mencari Geisha sampai kesudut-sudut ruangan. Bahkan sampai membuat beberapa perabot berpindah dari tempatnya.
"Geisha!!"
"Geisha!!"
Mendengar pergerakan disudut ruangannya, tidur Adara terusik. Matanya yang masih lengket terpaksa harus dibuka, siapa tau ada perampok masuk, kan? Salah satu tangannya mengucek-ngucek matanya, dan menghilangkan kotoran disudut mata. Kemudian, menoleh kesudut ruangan yang berisik.
"Geisha!!"
Samar-samar ia mendengar suara nama Geisha yang digemakan. Ia menoleh lagi kearah sudut ruangan dan mendekat. Tiba-tiba sebuah kepala menyembul dari dalam kardus.
"Astaga.."
"Yaampun Geisha, kapan kamu masuk sininya?" Herannya. Padahal pintu kamarnya tertutup seingatnya."Dadadada, hihihi." Bayi itu justru terkikik kegirangan merasa telah ditemukan setelah bersembunyi didalam. Dikira petak umpet kali ya?
Tanpa pikir panjang Dara segera mengangkat kardus beserta Geisha didalamnya dan membawanya keluar kamar.
"OMEYGAT!!!" Pekiknya begitu melihat kondisi apartemennya yang sudah seperti kapal pecah.
"FREYA!! MBAK RINA!! KALIAN APAKAN RUMAHKUUUUUU???" Teriaknya memekakkan telinga.
Sang pemilik nama datang tergopoh-gopoh dengan Freya yang sambil menggendong Marvin. Begitu melihat Geisha ditangan Adara keduanya bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA
Teen FictionKarya original _________________ Adira Quinne, gadis berjuta misteri. Sosoknya yang dingin tak tersentuh membuat orang yang ingin mendekatinya harus berpikir ribuan kali. Dibalik sifat dinginnya, tak ada yang menyangka bahwa ia adalah gadis yang ra...